Ceritanya tgl 17 Mei 2014 yang lalu ada kerabat menikah di kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung. Karena tgl 15 adalah hari libur nasional, Waisak, maka kami sekeluarga memutuskan pulang kampong tgl 14 malam. Kami menggunakan jasa supir untuk antar kami ke kampung, karena siangnya kami masih kerja dan Eko kurang nyaman mengemudi di malam hari.
Kami berangkat dari rumah sekitar pkl 20.00 menjemput driver kantor saya dan langsung menuju kampung halaman. Felix sudah bobo saat di depan terminal Bungurasih, jadi ortunya bisa ngajak driver ngobrol-ngobrol, Puji Tuhan jalanan lancar, hanya sedikit ramai sampai Mojokerto. Kami berhenti di Rumah Makan Duta untuk ngopi dan makan bakso, hehehe laparrr
Felix sudah kami siapkan tempat tidur di kursi tengah dialasi bedcover agar lebih rata dan empuk. Lalu di belakang kursi pengemudi diberi travel bag agar ngga jatuh. Tampaknya Felix bisa tidur nyaman karena hanya bangun untuk minum susu.
Kami tiba di rumah sekitar pkl 8 pagi lalu Felix langsung digendong Mak dan Kong nya kan sudah kangen berat setelah terakhir jumpa di Februari yang lalu. Lalu kami mulai menurunkan barang yang kami perlu saja, siapin sarapan Felix karena saya dan Eko sudah makan di Temanggung bersama pak Supir.
Felix disiapkan bubur dan opor, makannya lumayan walau awalnya agak susah. Lalu kami ke kamar sambil rebahan dan ketiduran. Lumayan bisa tidur setelah di jalan tidurnya setengah-setengah karena harus nemani driver agar tidak ngantuk.
Malamnya kami pindah ke Hotel untuk istirahat. Felix lumayan bisa tidur nyenyak, karena suasana kamar hotel nyaman.
Keesokan harinya setelah sarapan kami kembali ke Parakan untuk ngobrol-ngobrol sambil menanti adik yang dari Bandung. Setelah berjumpa dan ngobrol-ngobrol kami balik hotel untuk persiapan sebelum malam widodaren. Sesampai di Hotel Felix bisa tidur siang, sambil saya siap-siap diri dan make up. Untungnya acara widodaren dan hotel tempat kami menginap sama sehingga kami hanya perlu jalan kaki saja.
saat malam widodaren
Di rumah makan tempat widodaren ada live music dan Felix joget-joget saat mendengar lagu dinyanyikan sambil memandang serius si penyanyi. Para tamu yang melihat tingkah lakunya pada tertawa, melihat betapa lucunya tingkah laku si Felix.
Keesokan harinya, pas hari Sabtu, 17 Mei tibalah saatnya hari pernikahannya, pagi jam 6 saya sudah berangkat ke salon di Parakan, karena saya berangkat Felix masih tidur, semua urusan Felix dilakukan eko, dari mandi, ganti baju dan sarapan. Karena Felix tidak mau makan sama sekali terpaksa saya menyuapi Felix saat di gereja, sebelum sakramen pernikahan. Lumayan mau makan walau dikit.
Dan selama sakramen pernikahan, si Felix lumayan aktif sehingga harus saya bawa ke luar agar tidak mengganggu kekhidmatan prosesi. Jalan-jalan terus si Felix untung sempat dibantu gendong oleh salah satu saudara, karena kaki ini sudah pegel betul pakai high heels. Lalu saya gendong Felix dengan selendang dan tidurlah dia. Karena acara resepsi masih sekitar 1,5 jam dari sakramen kami balik hotel dulu selain agar Felix bisa tidur dan anti baju, papinya juga ganti baju.
Setelah Felix bangun kami bergegas ke tempat resepsi. Dan lagi-lagi Felix aktif banget kesana kemari. Setelah semua tamu pulang kami mulai balik hotel untuk mempersiapkan perjalanan balik ke Surabaya. Tepat jam 5 sore kami meninggalkan hotel untuk kembali ke Surabaya karena hari minggu jam 9 pagi sudah ada acara penting lain yang saya juga harus datang.
Saat perjalanan pulang ke Surabaya sejak jam 2 dini hari tampaknya driver nguantuk ampe jalannya pelan banget. Untung Eko terbangun jadi bisa memberi arahan. Penyertaan Tuhan masih bersama keluarga kami, sampai kami tiba d rumah pukul 4 dinihari.
Sayang sekali kami ga sempat foto saat Felix memakai jas, padahal lucu sekali lho.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar