Sabtu, 30 November 2013

Investasi yuk

Beberapa waktu lalu ada seorang sahabat yang meminjamkan buku mengenai langkah menjadi kaya. Bukan langkah menjadi kaya yang mau saya sharingkan. Singkat cerita kami berdua ingin punya tambahan properti namun melihat mahalnya harga rumah saat ini membuat kami keder dan memutuskan untuk menunda  dulu keinginan kami. Sampai akhirnya saya terima BM mengenai apartemen yang harganya terjangkau untuk ukuran kantong saya. Karena pihak marketing susah dihubungi, si Eko mampir ke kantor pemasarannya untuk bertanya-tanya. Bukannya malah mau beli e malah jadi marketingnya.

Singkat cerita kami juga ambil apartemennya. Karena sambil menyelam minum air si Eko tetap jadi marketingnya. Sebagai istri yang baik saya mau bantu jualan, berikut gambar-gambar apartemen yang ditawarkan. Kalau ada yang minat bisa hubungi saya (0813307977763 pin BB 32A8DCDD) atau eko (08164258564 atau 031-70648114).

Beberapa alasan kami memutuskan membeli apartemen ini:

  • harga nya terjangkau buat kami, harga rumah di sekitar tempat tinggal kami sudah di atas 500 juta semua walaupun luasnya sangat kecil.
  • lokasi lumayan menarik, sehingga bisa disewakan harian, bulanan atau tahunan (bisa sebagai  tambahan income)
  • bila tidak dijual bisa buat masa tua, karena luas sempit sehingga saat tua tidak capek mengurus rumah.
  • kalaupun dijual bisa digunakan untuk DP rumah
Berikut gambarnya, siapa tau ada yang tertarik










Kalau mau investasi, jangan ragu-ragu, karena nilai uang akan terus tergerus inflasi.






Minggu, 03 November 2013

Mamiku narsis

Tangal, 28 Oktober yang lalu kami sekeluarga pergi ke Bandar Djakarta Surabaya untuk me ngikuti acara lomba foto bayibdan bayi ceria. Ceritanya pas beberapa minggu sebelumnya saya ke TP untuk menemui sahabat saya sejak kecil, saya menerima brosur lomba ini. langsung saja saya semangat 45 untuk mengikutkan Felix lomba foto dan lomba bayi ceria.

Tampaknya memang naluri semua ibu yang bilang bahwa anaknya lucu dan menggemaskan. Selain ingin Felix aktif, saya juga ingin Felix tumbuh jadi anak yang berani tampil di depan umum dan pandai bersosialisasi. Dan salah satu cara yang ingin saya tempuh adalah dengan sering mempertemukan Felix dengan banyak orang.

Setelah tiba waktunya harinya tiba. Sepulang gereja kami langsung ke lokasi, Bandar Djakarta Surabaya sekitar jam 12siang. posisi Felix saat itu sedang bobo, akhirnya kami makan dulu. setelah Felix terbangun mulailah saya menyuapinya sambil menggoda, ingin mendaftarkan lomba bayi ceria, menurut saya Felix adalah anak yang ceria.

Tiba saatnya lomba bayi ceria, kami naik ke atas panggung dan beraksi. Felix berhasil tertawa terbahak-bahak, dan bila melihat pesaingnya tampaknya bisa menang. Karena merasa sedikit PD kami selain menunggu pengumuman lomba foto, kami juga menunggu pengumuman loba bayi ceria.

Setelah menanti beberapa waktu, akhirnya tiba pengumuman lomba foto bayi ceria, dan terdengar nama Felix disebut, segera saja dia saya gendong ke panggung untuk terima piala. Ternyata setelah saya perhatikan lagi, Felix bukan menang tapi dapat piala penghargaan, pantas saja di piala tidak ada tulisan juara berapa. Dasar mak nya narsis, ya lumayan dapat souvenir piala. Walau ga menang tapi senang juga, minimal tahu suasana lomba. Dan sama halnya dengan lomba bayi ceria, Felix belum menang, padahal dia jauh lebih ceria dari bayi lain. Tapi bedanya ga dapat piala lagi karena baru dafta hari H, sedangkan lomba foto sudah saya daftarkan sebelumnya, jadi sudah disiapkan oleh panitia.

Dan seperti biasa, Eko bilang "Kalau piala begini dia buatkan saja di toko sport, ga perlu panas-panas antri dll". Alasannya karena kasian Felix capek. Tapi untungnya Felix cukup menikmati acaranya dan banyak suasana baru.

Tetap saja tampaknya saya tidak akan ikut lomba foto lagi dalam waktu dekat. Mungkin tunggu usia Felix lebih besar dan mulai mengerti apa yang dia lakukan. Karena saya juga ingin dia mengerti apa yang dia lakukan. Berikut foto saat Felix pegang piala.

Arti sahabat....

Lagi-lagi  postingan mengenai renungan di kantor, entah karena saya kurang kreatif atau karena banyak ide tetapi bingung mau menulis dari mana. Berikut renungan yang saya dapat di kantor.

=================================================================================
BacaMazmur 23

TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. (Mazmur 23:1)


Bacaan Alkitab Setahun:
Yohanes 1-3


Bayangkan Anda, yang berasal dari daerah, diberi kesempatan berlibur gratis di Jakarta. Fasilitas dan dana disediakan secara berlimpah. Lalu, Anda disodori dua pilihan untuk menikmati liburan itu. Anda diberi peta dan perangkat Global Positioning System tercanggih, agar Anda dapat menelusuri Jakarta secara leluasa seorang diri. Atau, Anda didampingi Pemandu, seorang sahabat yang mengenal Jakarta dan sekaligus mengenal Anda dengan baik. Mana yang Anda pilih?

Daud melihat perjalanan hidupnya didampingi Pemandu yang hebat, Tuhan. Ia menggambarkannya sebagai Gembala, sosok yang dekat dan mengenal dengan baik domba-Nya. Sebagai Gembala, Dia menjauhkan mereka dari makanan beracun, dan menyediakan makanan dan minuman terbaik. Dia menjaga agar mereka tidak tersesat, mengarahkan mereka menempuh jalan yang benar. Jalan itu tidak selalu mudah, tetapi membuat mereka semakin mengenal karakter-Nya. Dia tidak pernah meninggalkan mereka. Saat melewati lembah kekelaman, Dialah penolong, kekuatan, dan jalan keluar bagi mereka. Dia melindungi mereka dari musuh dan menyediakan kelimpahan dan kemenangan. Kebaikan dan kemurahan-Nya tidak berhenti di alam fana ini, namun berlanjut sampai selama-lamanya. Sungguh, dalam penggembalaan Tuhan, Daud tidak kekurangan hal yang baik.

Bagaimana kita memandang hubungan kita dengan Tuhan? Apakah kita merasa bahwa Dia hanya memberi kita peta dan kita bebas menentukan arah? Ataukah kita melekat pada-Nya, Pemandu yang senantiasa memikirkan yang terbaik bagi kita?
================================================================================

Pada saat saya membaca renungan di atas yang terlintas di otak saya adalah, benar adanya di jaman sekarang di mana berbagai peralatan canggih diciptakan untuk memudahkan manusia, tampaknya akan banyak yang memilih GPS daripada pemandu.

Seringkali saat tersesat kita lebih memilih buka HP dan buka map daripada turun dan bertanya pada warga sekitar. Hal ini terjadi apakah karena pengaruh canggihnya peralatan atau karena sifat manusia yang mulai berubah.

Jadi teringat pelajaran sekolah yang menyatakanbahwa manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial, jadi sudah kodrat manusia untuk bersosial dengan sesama manusia bukan sibuk dengan social media untuk kontak teman lama. Memang berbagai social media dapat membantu kontak dengan teman lama, namun secanggih apapun piranti yang kita punya, kehadiran memiliki arti yang sangat penting. Seringkali kita sibuk sekali denan kegiaatan kita dan lupa dengan teman dan sahabat yang pernah mengisi ruang hati kita. Kita bertemu teman hanya bila ada undangan, tidak sengaja bertemu di mall, atau ada orang meninggal.

Hal ini juga menjadi tantangan buat saya, karena kehadiran sangat penting artinya dalam segala macam relasi, entah dengan orang tua, sahabat, saudara, dll. Mari kita hadir dalam kehidupan teman dan sahabat kita, tidak hanya via BBM dan facebook, tapi hadir dan berbagi cerita  bersama sama seperti waktu yang lalu.