Kamis, 10 Desember 2015

33 month toddler

Lama sekali tidak posting mengenai tumbuh kembang si junior. Tidak terasa sudah 33 bulan usianya. Bila melihatnya sedang tidur sudah terlihat besar, waktu begitu cepat berlalu bahkan usianya sudah hampir 3 tahun. Berikut beberapa progress di tumbuh kembangnya yang saya ingat:
* bisa membela
semisal saya sedang bercanda dan ada pukul atau cubit papinya, entah karena papinya yang salah maka langsung bela papinya karena melihat papinya disakiti, begitu juga sebaliknya. Tampaknya ini saat yang sukup krusial untuk mengenalkan kebenaran, bahwa ada alasan di balik setiap perbuatan. Misal mengapa dipukul, karena berbohong, nakal, dll.
* bisa memilih, misal saat makan sudah bisa menentukan mau makan apa misal pilihan nya mie dan bubur, maka dia akan cenderung memilih mie. Sama halnya dengan kegiatan bermain, dia sudah bisa memilih mau mainan atau belajar apa, memang paling suka sih mobil-mobilan.
bisa merayu, misalkan ingin mendapatkan sesuatu sudah bisa dengan merayu tidak hanya dengan merengek.
* mengerti persahabatan, dari bayi ada teman di daycare namanya Noel, dan karena mereka sangat dekat kami memag bulan lalu jalan bersama ke KBS. Dan mereka memang sudah paham persahabatan, makanan berbagi, mau berpelukan, juga dalam cerita-cerita kegiatan sehari-hari di daycare, semoga bisa bersahabat sampai besok dewasa ya nak…

* mau berbagi, memang sisi egois masih cukup tinggi akan tetapi bila diingatkan untuk berbagi sudah bisa berbagi. Bahkan setiap hari ke daycare selalu membawa sekotak mobil-mobilan: “mau share sama teman-teman” katanya
* bisa pamer, bila punya barang atau makanan sudah bisa pamer/membanggakan, “punya mainan baru, bagus sekali teman-teman tidak punya” ngga tau juga ini dari siapa nurunnya.
* ingatan/memori mulai bagus walau masih terbolak balik. Sudah bisa bercerita misal dari KBS kemarin, maksudnya beberapa waktu lalu. Ingatan untuk tempat juga sudah bagus, ingat arah jalan pulang, ke daycare dll. Bagus lha biar ngga nyasar.
* bisa berkelit, nih pasti nurun papinya, misal ketahuan salah, pinter banget berkelit. Misal ketahuan salah pasti langsung malu dan pura-pura tidak mendengar atau mengalihkan pembicaraan ke topic lain. Tampaknya ada bakat juga jadi Pengacara kelak.
* bisa bahasa sehari-hari: moh (tidak mau), iyo (iya), mosok (masa). Awalnya saya juga aneh mendengarnya karena kami biasa berbahasa Indonesia dan bahkan mulai berbahasa Inggris, tetapi setelah saya pikir-pikir lagi  bisa bahasa sehari-hari juga bagus untuk hidup nya di masyarakat kelak.
* sudah bisa menuntut mau jalan-jalan saat weekend dan suka sekali ke mall untuk bermain. Dan jujur ini juga agak kami kurangi selain untuk berhemat. Kalau sudah ingin main langsung saja makan jadi lahap.

Semoga tulisan ini bisa  menjadi kenang-kenangan untuk masa depan. Semoga engkau tumbuh menjadi  pribadi yang baik ya nak…


Selasa, 27 Oktober 2015

Playdate with Noel

Setelah dari tumpang  10-11 Oktober 2015 yang lalu tg 14.10.2015 adalah hari libur untuk Tahun baru Islam (masuk bulan Sura). Karena sudah lama ingin pergi bersama Noel akhirnya janjian deh dengan Noel, teman sekolah dan teman daycare Felix dari usia 3 bulan.

Awalnya mau ke Grandcity ada acara robo vs dino, tapi karena tiket hari libur lebih mahal dan toh memang belum seberapa paham anaknya akhirnya putar haluan pergi ke KBS (Kebun Binatang Surabaya), ini adalah kunjungan Felix ke2 ke KBS tapi tentunya suasana berbeda karena anaknya lebuh besar sehingga lebih bisa menikmati dan kami pergi bersama sahabatnya.

Begitu melewati pintu gerbang tampak antrian para pembeli tiket masuk saya sudah pengen ngga jadi aja, males kruntelan di dalam, ternyata setelah  masuk tidak seramai yang saya bayangkan kok.

Kami masuk dan mulai jalan perlahan, yang pertama dilihat adalah ada beberapa kandang burung dan beberapa jenis monyet, lalu lanjut rusa dan kambing gunung. Begitu melihat rusa, Felix sudah ingin memberi makan rusa karena sudah 2 kali dia ke Kebun Bibit Surabaya yang di ngagel dan memberi makan rusa.

Kemudian lihat beruang madu dan harimau, antusias sekali saat di depan kandang harimau sambil menirukan suaranya “haummm” wkwkwkwk. Lucu sekali ekspresinya, ingin sekali dia cerita tapi tampaknya masih terbatas kata-katanya sehingga jadi bingung dan terbata-bata.


naik perahu bebek
Sambil jalan kami akhirnya sampai di arena air dan kami naik kapal bebek yang dikayuh (kapal sepeda). Mungkin karena terlalu berat yang naik akhirnya jalannya lambat sekali dan berulang kali nabrak karena tidak bisa belok, akhirnya dijemput oleh petugas, daripada ini kapal ngga kepakai padahal yang antri banyak malah tidak menghasilkan. Para papa capai kayuh mamanya sibuk ketawa-ketawa. Di kolam ternyata ada kura-kura banyak sekali dan anak-anak memberi makan kacang lucu sekali.

kasih makan kura kura, yang hitam2 di permukaan air itu kepala kura kura
melihat banteng

Lanjut ke area singa, harimau, banteng, kuda nil dan gajah. Mau naik gajah tapi antri bukan main dank arena sudah jam 12 siang akhirnya kami memutuskan pulang saja karena anak-anak perlu makan siang. Kami meninggalkan KBS untuk makan siang di bakso Solo Rindu Malam, Jl Ciliwung 123 yang tenar (saya sendiri baru pertama kali ke sini padahal sudah 15 tahun saya di Surabaya), makan sambil ditemani keroncongan. Budaya yang perlu dilestarikan. Dalam perjalanan pulang anak-anak sudah tidur pulas. Kelak kita perlu pergi lagi nih.

KBS ini sudah ada sedari saya kecil dan saya senang sekali berlibur ke KBS, saya tiap ke KBS selalu membeli es krim cone, sebenarnya saya tidak ingat, saya hanya ingat dari cerita mami saya. Kesan ke-2 kali ke KBS sudah banyak perubahan lebih baik dalam hal standar hidup para hewan, saat pertama kali saya ke KBS kondisi hewan sangat mengenaskan, tidak terawatt, kurus, kandang kotor, tetapi setelah kemarin datang lagi kondisinya lebih baik. Trimakasih para pegawai Pemkot untuk perbaikan KBS dan semoga bisa lebih baik lagi.

Pendapat saya pribadi KBS harus tetap ada sebagai hutan kota sehingga udara tidak terlalu panas. DI dalam KBS yang banyak pohon besar walaupun panas tetapi sejuk karena rindang. KBS juga menjadi daya tarik wisata kota Surabaya yang terjangkau oleh semua kalangan, tiketnya 15.000, bila KBS dirubah menjadi mall mau kemana anak-anak belajar aneka satwa? Apakah harus ke luar kota, Taman Safari Prigen, atau Secret zoo, Batu yang lebih jauh dan lebih mahal? Mari kita semua juga belajar peduli dengan apa yang ada di sekitar kita, misal buang sampah di tempatnya, dll.

Kamis, 22 Oktober 2015

Finally Tumpang

Rasanya terakhir kali saya ke Pertapaan Karmel Tumpang adalah awal tahun 2012, berarti sekitar 3 tahun yang lalu. Itupun ke Tumpang untuk konseling, karena saya merasa luar biasa jenuhhhhhh. Seiring dengan berjalannya waktu, kelahiran baby di awal 2013 sampai saat ini keinginan untuk ke Tumpang terpendam dalam sekali, walaupun kerinduan untuk ke sana begitu besar.

Akhirnya pada 10-11 Oktober 2015 yang lalu kami ke Tumpang, dan inipun pengalaman perdana Felix ke Tumpang. Kami pergi ke Tumpang dalam rangka acara rekoleksi dalam rangka ulang tahun Wilayah kami, karena acara diadakan di Tumpang, tanpa pikir panjang kami langsung bersedia ikut. Sambil ajak teman-teman yang saya kenal di wilayah, barulah saya tahu kalau pengaturan kamar cewek sendiri dan cowok sendiri, barulah saya galau….. akhirnya dengan perjuangan panjang, kami bisa sekamar.

Sabtu tgl 10 saya yang seharusnya masuk sengaja tukar libur, harapan kami ingin berangkat lebih dahulu untuk menghindari macet, awalnya mau semobil dengan keluarga Yuliana tetapi ngga jadi akhirnya kami berangkat jam 1 siang kumpul bersama peserta yang lain. Sekitar 1.15 kami berangkat dengan 6 penumpang menuju Tumpang. Puji Tuhan perjalanan lancar dan kami tiba di Tumpang setelah menempuh perjalanan selama 3 jam, kami melalui tol baru yang langsung turun di dekat Taman Dayu Pandaan.

Setiba di Tumpang kami mencoba menyapa beberapa suster, salah satunya Sr. Magda yang ditugaskan di dapur, namun sayang sekali beliau sedang cuti dan pulang kampung juga Suster Ima di resepsionis, rasanya begitu lama kami tidak menginjakkan kaki di Tumpang.


Begitu datang langsung disambut dengan pisang goreng khas tumpang dengan the hangat dan kopi tubruknya, sungguh nikmat walaupun snack yang sederhana sekali. Sesi mulai jam 5 sore dan kami mengikuti sesi. Seusai sesi pertama makan malam tiba dan menunya bakmoi tahu dengan telur masak kecap, sungguh mengobati kerinduan kegiatan camping rohani. Lalu lanjut sesi, dan Felix ikut acara sekolah minggu dengan saya, karena belum banyak kenal dia kurang menikmati. Dan acara dilanjutkan dengan Adorasi Taize, karena juga ada kelompok yang sedang rekoleksi untuk Adorasi digabung. Awalnya saya galau apakah akan ikut atau akan menidurkan Felix, saya mantapkan hati untuk mengikuti adorasi dan sungguh baru lagu pertama air mata saya langsung menetes, rasanya kegalauan, kerinduan hati meleleh bisa merasakan hadirat Tuhan begitu dekat. Dan karena suasana yang sejuk dengan alunan lagu yang lembut Felix tertidur di pangkuan saya. Semoga dia kelak juga mau ke Tumpang dan menjadi aktivis juga.

adorasi
Begitu masuk kamar, langsung saya terkejut karena tempat tidur di set single untuk 3 orang, dengan 1 ranjang susun, hmmmm putar otak akhirnya dimodifikasi, ranjang dibuat mepet sehingga lebar dan spon ranjang atas ditaruh lantai, saya pribadi khawatir karena  sadar badan besar takut kalau tidur di atas ada kecelakaan malah menimpa junior. Tepat saya mulai ngantuk Felix bangun minta pulang karena merasa sumuk (panas) dan dia merasa jelek kamarnya. Puji Tuhan saat dibisikin papinya bahwa hidup ngga selalu enak kadang juga susah, dia bisa tidur lagi.

Keesokan harinya diawali dengan doa Yesus lalu makan pagi dan lanjut sesi, kali ini Felix mbolos sekolah minggu malah main di taman bersama Nathan. lanjut makan pagi dengan mie kuah dan tahu yang digoreng kering dan disiram sambal kecap dan seledri. Puji Tuhan Felix suka mie nya dan makannya banyakkkkkk.

Tepat jam 9 pagi lanjut misa hari minggu, dan lagi-lagi Felix bobo, para peserta rekoleksi sampai heran lihat Felix bobo dengan nyenyaknya selama misa. Habis misa seperti biasa beli kue khas Tumpang, ote ote dan sale pisang, ternyata Felix suka sale pisang gorengnya. Saya juga beli kering kentang untuk stok lauk sarapan Felix saat sekolah.

Lalu lanjut dinamika kelompok foto dan pulang. Dan tanpa diduga bertemu anggota KTM Tulungagung yang lama sekali tidak jumpa tentunya harus diabadikan momentnya.

Setelah lama tidak melihat kesederhanaan para Suster, dan sibuk dengan berbagai hal duniawi di Surabaya, melihat mereka hanya menggunakan sandal jepit sehari-hari seolah menegur saya, apa yang saya cari di dunia ini, bukankah sederhana itu indah. Apa yang kita butuhkan? Kita butuh makan bukan butuh makan mahal, kita butuh tempat tinggal tapi bukan butuh rumah super mewah dengan harga milyaran, semoga saya juga bisa tetap hidup sederhana dan tetap bersyukur.

Sudden Trip to Parakan

Tanggal 14 September 2015 yang lalu tepat hari senin kami sekeluarga menerima berita duka. Sedari pagi jam 7.30 HP berdering terus tetapi karena sedang sibuk siapkan Felix berangkat kami tidak mengangkat telponnya. Begitu saya sampai di kantor, dalam perjalanan menuju ruangan, ada telpon lagi menginformasikan bahwa mama mertua saya meninggal dunia, saat menerima info saya jujur sangat kaget dan sempat bingung, karena papa mertua di Parakan seorang diri sedang 3 anaknya merantau semua dan jaraknya jauh sehingga untuk mencapai rumah butuh waktu lama, belum lagi Parakan yang tidak dapat dijangkau dengan Pesawat terbang maupun kereta api. Yang ada di pikiran saya adalah Eko harus segera pulang dan menemani papanya mengatur segala sesuatunya, apalagi Eko adalah anak cowok satu-satunya dan anak pertama. Singkat cerita Eko berangkat sendiri dengan driver dan dia yang pertama sampai rumah sekitar jam 11.30 malam. Sedangkan saya dan Felix berangkat sore sekitar jam 4 bersama sahabat (baca saudara: Ria dan mbak Ira) bersama driver. Kami sempat menginap di Magelang hanya untuk istirahat dan sampai di rumah duka sekitar pkl 11 siang.

Acara tutup peti ditunda beberapa jam, yang seharusnya jam 10 pagi ditunda ke jam 2 siang menanti adik yang dari Bali. Singkat cerita semua anak berkumpul di rumah termasuk para cucu. Jujur ini adalah  perkumpulan semua keluarga tanpa mama setelah 2 tahun tidak berkumpul, karena pada saat adik paling kecil menikah keluarga kecil saya menginap di hotel. Pantas saja mami saya sering berkata bahwa kita bisa lengkap berkumpul saat ada yang meninggal atau menikah.

Mama dimakamkan pada hari Rabu tgl 16 September 2015 di pemakaman di Parakan, pemakaman satu-satunya tampaknya di mana banyak para leluhur yang sudah dimakamkan di sana dari Kong Co (kakek buyut, maaf kalo salah ketik) bahkan atasnya lagi.

Kami di sana sampai 7 hari mama meninggal, sambil Eko urus surat kematian untuk cuti di kantor dan membantu Papa menyelesaikan berbagai administrasi. Saya lebih banyak menemani Felix di rumah. Karena seminggu kumpul, Felix jadi akrab dengan sepupunya si Galuh. Dan tampaknya Felix sangat menikmati di Parakan karena banyak mainan, maklum toko mainan, ada teman bermain (kalau di rumah dia seorang diri) dan rutinitas yang berbeda, semua serba terburu-buru di Surabaya.

Satu hal yang mau saya bagikan, ini pengalaman dari mami saya dan mama mertua,  mereka kira-kira 2 minggu sebelum meninggal sama-sama rajin banget telpon anaknya minta anaknya pulang. Mungkin sudah firasat, tetapi tidak dapat mengungkapkan. Dasar manusia, dengan berbagai alasan kami tidak pulang dan tidak ada pikiran bahwa akan dipanggil Tuhan dalam waktu dekat. Kami sendiri rencana pulang saat natal besok. Bila orang tua memanggil kita untuk pulang, ada baiknya kita pulang dan sekedar menyampaikan salam, kita  tidak tahu apakah akan menjadi yang terakhir atau tidak, semua misteri Ilahi.

pemandangan di depan kamar, sebelum pulang surabaya
rukun nonton youtube bersama sepupu Galuh
Kami kembali ke Surabaya hari minggu sore dan kami bermalam di daerah Tuban agar Eko dan Felix bisa istirahat. Kami hanya pindah tidur saja dan paginya kembali melanjutkan perjalanan ke Surabaya. Kami ambil kamar yang paling bagus, ada bath tub agar Felix bisa main air. Karena capek ada barang ketinggalan, tetapi pegawai hotel baik, saat kami telpon mereka mau kembalikan hanya dengan bayar ongkir. Walaupun bukan hotel berbintang tetapi pelayanan mereka bagus, sayangnya saya lupa namanya.

aquarium di lobby hotel
Perjalanan ke Surabaya via Pantura  dari Tuban begitu gersang dan resto pada tutup sehingga sarapan Felix hanya Pop Mie di salah satu indomaret. Puji Tuhan semua lancar sampai rumah.

Refleksi untuk saya pribadi adalah, pada saat di persemayaman dan di pemakaman jumlah orang yang datang untuk memberi penghormatan terakhir baik pada saat mama maupun mami saya meninggal banyak sekali. Artinya beliau memiliki kesan yang baik dan cukup mendalam bagi mereka yang hadir. Semoga kelak saat saya meninggal juga kesan baik yang ada bagi orang-orang di sekitar saya.

Minggu, 11 Oktober 2015

Bless to be Blessed

Motto Bless to be blessed adalah salah satu moto kelompok sosial di Surabaya yang punya agenda rutin berbagi ke Panti Asuhan, bagi makanan ke orang di pinggir jalan dll. Saya pribadi tidak pernah bergabung dalam kelompok tersebut, tetapi adik saya pernah terlibat di dalamnya. Saya bukan mau promosi atau ada tujuan lain dengan kelompok ini. Saya hanya ingin bercerita tentang berbagi.

Sebagai makhluk sosial kita juga harus berbagi. Entah mengapa tiba-tiba saya ingin berbagi, awalnya saya kepikiran mau jumpstreet, semacam bagi makanan jadi/ nasi bungkus ke pemulung dll. Ide sudah saya lontarkan tapi tampaknya hubby kurang setuju, ya sudah diurungkan niatnya.

Mungkin memang sudah Tuhan atur di akhir September ada pesanan kue dalam jumlah yang cukup banyak untuk syukuran atas kelahiran anak / man yuek / 1 bulan sehingga ada rejeki lebih dan di saat yang bersamaan KTM sedang mengumpulkan dana untuk baksos untuk Pare (daerah di Kediri) dan juga ada salah satu guru SD saya yang juga sakit dan butuh dana dan teman-teman se-alumni juga sedang mengumpulkan dana untuk beliau.

Saya hanya mau berbagi cerita bahwa pada saat Tuhan sudah menetapkan, Tuhan juga memberi dorongan pada saya untuk berbagi dan Tuhan juga menyediakan rejeki yang harus saya bagikan, dan Tuhan juga sudah menyediakan pada siapa saya harus berbagi. Tuhan sudah mengatur jalan hidup setiap kita dengan indah, mungkin buat kita tidak enak tetapi pasti indah pada akhirnya. Walaupun saya harus begadang 2 malam di saat yang lain libur Idul Adha untuk memenuhi pesanan tetapi saya bahagia.

Beberapa orang heran dengan apa yang saya lakukan bekerja di pagi hari, lalu urus rumah dan anak dan di malam hari terkadang (tidak setiap hari lho ya, kalau setiap hari saya sudah pingsan duluan) harus begadang untuk buat kue. Bukan mengenai nilai uangnya, dan saya pun bertanya-tanya apa yang membuat saya senang terima pesanan dan mengerjakannya di malam hari, dan baru saya sadari ternyata pada saat itu saya memiliki “me time” tidak ada yang mengganggu hanya saya dengan kesibukan saya. Memang saya kurang suka ke salon seperti para wanita lainnya atau shopping dan ngerumpi, bahagia  itu sederhana.

Tuhan memberi kita rejeki, mari kita juga menjadi saluran berkat untuk orang lain.


Berbagi itu indah dan membahagiakan  dan berbagi juga tidak akan membuat kita kekurangan.


Rabu, 07 Oktober 2015

Sedikit Bicara, Banyak Mendengar

renungan di kantor yang juga menyentuh hati, semoga bisa memberkati

Selain itu Yakobus juga mengingatkan bahwa mulut harusnya diisi dengan hal-hal positif, memuji Tuhan dan memberkati orang lain, bukan dengan kutuk dan hal buruk lainnya. "Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi." (Yakobus 3:9-10). Dan seperti yang sudah saya sampaikan di atas atau di renungan kemarin, Yakobus bahkan mengumpamakan bagaimana lidah yang kecil bisa menjadi bagaikan api yang menghanguskan ribuan hektar hutan seperti yang sering terjadi di berbagai belahan dunia. "Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar. Lidahpun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka." (ay 5-6). Bahkan kemudian ia juga berkata bahwa lidah itu buas, tidak terkuasai dan penuh racun yang mematikan. (ay 8). Yakobus tidak berlebihan menyitir akan hal ini, karena fakta membuktikan banyaknya orang yang harus hancur masa depannya karena ketidakmampuan mereka mengontrol lidah atau kata-kata yang keluar dari mulutnya.

Tuhan menciptakan dua telinga dan satu mulut bukanlah tanpa tujuan. Itu bukan pula suatu kebetulan semata. Mengingat jumlah telinga yang ada dua sedang mulut hanya satu, jelas bahwa Tuhan ingin kita lebih kepada mendengar dan bukan cuma bicara. Pada kenyataannya kita sering lupa akan hal ini. Kita punya dua telinga tapi tidak mempergunakannya secara maksimal kepada hal-hal yang membawa kebaikan, baik pada diri sendiri maupun orang lain.

Perhatikan bagaimana Tuhan menegur bangsa Israel yang dikatakan buta dan tuli. "Engkau melihat banyak, tetapi tidak memperhatikan, engkau memasang telinga, tetapi tidak mendengar." (Yesaya 42:20). Ternyata sudah dari dulu telinga yang diberikan Tuhan tidak difungsikan dengan benar. Kalau mundur lebih jauh, sejak Adam dan Hawa pun masalah ini sudah terjadi. Tidak heran jika Yesus berulang kali menyatakan "barang siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar" dalam berbagai kesempatan. Kalau untuk mendengar orang saja kita malas, apalagi Tuhan. Tuhan selalu menjaga, mengingatkan bahkan menegur kita, tapi kita terlalu sibuk dalam hal-hal lain untuk mau mendengar perkataanNya. Pada akhirnya yang rugi ya kita sendiri juga.

Telinga boleh sama-sama ada, namun hanya sedikit yang mau mendengar dengan sungguh-sungguh dan lebih sedikit lagi yang mau melakukan. Dalam Amsal dikatakan: "baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan" (Amsal 1:5). Orang yang bijak itu akan mendengar dan terus menambah ilmu lewat itu. Kalau belum apa-apa sudah membantah, kalau masih punya sifat hanya mau didengar tapi tidak mau mendengar, itu bukanlah ciri orang bijak.

Ketika kepada sesama manusia pun kita harus menjaga perkataan kita, lebih terutama lagi kita harus menjaga perkataan kepada Tuhan. Segala perkataan itu, sekecil apapun tetap harus dipertanggungjawabkan. Yesus mengingatkan demikian: "Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum." (Matius 12:36-37). Selain menjaga perkataan dan tidak boros menghamburkannya, ingatlah bahwa alangkah baiknya kita lebih banyak mendengar ketimbang bicara. Mendengar bisa membuat kita lebih dewasa, lebih bijak dan lebih mengerti. Itu jauh lebih bermanfaat ketimbang hanya berbantah tanpa tujuan selain mencari kepuasan diri sendiri.

Bicara boleh, tapi jangan boros dengan kata-kata yang tidak perlu atau malah merugikan. Dan yang lebih penting lagi, dengarkan baik-baik terlebih dahulu sebelum terburu-buru menjawab. Ayat bacaan kali ini mengatakan itulah yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bodoh, dan kata penulis Amsal itulah yang dilakukan oleh mereka yang bijak.

Listen twice as much as you talk

Selasa, 29 September 2015

New Pet for Felix

Agustus yang lalu ada sedikit rejeki tambahan dan saya yang sudah lama ingin pelihara ikan di rumah, nekat aja beli aquarium kecil di rumah. Pulang jemput Felix hari Sabtu langsung ke toko aquarium dekat rumah dan beli aquarium kecil dan beberapa ekor ikan.

Saya pribadi dari kecil sudah biasa punya banyak peliharaan di rumah. Beberapa hewan peliharaan di rumah saya semasa saya kecil yaitu: ayam, burung hias seperti parkit, burung puyuh, burung beo, burung kicau seperti perkutut, ikan di kolam dan ikan di aquarium, kelinci, marmut, kura-kura, anjing. Jadi saya sudah terbiasa dengan binatang peliharaan.

Kami memang memelihara anjing sejak mami saya meninggal 4 tahun lalu, anjing mini pincer yang diberi nama Lassie saya bawa dari Probolinggo dan karena pergaulan bebas punya anak, salah satunya anjing jantan Momo yang kami pelihara. Lassi si  induk dengan terpaksa diadopsi oleh mama teman karena pada usia kehamilan 4 bulan saya pendarahan dan memang mengurangi kontak dengan anjing, saya juga tidak tahu bagaimana kabarnya si Lassie, kadang kangen juga. Momo juga sempat diadopsi tapi hanya bertahan semalam karena menggonggong terus dan tetangga adopter terganggu sehingga Momo dipulangkan dan sampai sekarang masih kami pelihara.

Felix sendiri lumayan sayang dengan Momo dan mulai mau terlibat dalam pemeliharaan Momo seperti membelai (disayang), memberi makan/snack dan ajak bermain , walaupun kadang usil, misal dipukul, ekor dipegang dll.

Sebenarnya tahun lalu saat ada Animal Day di daycare di mana setiap anak harus membawa binatang peliharaan, Felix saya bawakan Ikan, tetapi karena kami ke luar kota sehingga ikan kami sumbangkan ke teman.

Singkat cerita saat ini kami pelihara ikan lagi, beli perlengkapannya juga nyicil. Awal sempat setiap hari ada ikan yang mati, lalu beli ikan lagi supaya penuh dan mati lagi.

bangun tidur langsung ke TKP
Dari awal memutuskan memelihara ikan, saya sudah menegaskan bahwa Felix yang bertanggung jawab memberi makan ikan saat pagi dan sore hari. Awal-awal pemeliharaan setiap hari sebangun tidur langsung mau lihat ikan, dengan wajah serius. Beberapa kali juga suapin Felix di depan aquarium. Memelihara ikan adalah peliharaan paling sederhana, murah, mudah, dan yang pasti kami mau mengajarkan Felix tanggung jawab.

Banyak informasi yang saya terima bahwa adanya binatang peliharaan di rumah cukup banyak manfaatnya seperti:
*Anak belajar bertanggung jawab terhadap binatang peliharaan
*Anak belajar mencintai makluk ciptaan Tuhan
*Anak belajar mengasihi tanpa syarat, karena memang kasih yang tulus dan tidak mengharap balas budi

Dan pastinya banyak juga manfaat lain, jadi jangan ragu untuk memiliki hewan peliharaan, apa yang akan dipelihara disesuaikan dengan hobby, budget, lingkungan, dan pertimbangan lain seperti kesehatan dan norma agama.

Burger kerikil


Bacaan di bawah ini adalah renungan yang saya dapat di kantor beberapa hari yang lalu, semoga bisamenhadi berkat buat kita semua.


 

Ayat bacaan: Amsal 20:1"Roti hasil tipuan sedap rasanya, tetapi kemudian mulutnya penuh dengan kerikil. Kalau mau cepat dapat duit, cara paling mudah jelas lewat hal curang. Bentuk dan jalannya tak terhingga banyaknya. Korupsi, mengemplang uang yang bukan jadi hak kita, menggelembungkan angka-angka pada proposal, sampai menjual produk-produk yang sangat berbahaya buat kesehatan. Ikan yang sudah busuk, daging yang sudah tidak layak konsumsi, bahkan ayam dan sapi yang digelontor air lewat selang hidup-hidup agar terlihat gendut sehingga harganya bisa mahal. Itu bisa mendatangkan keuntungan berkali lipat dari normal. Atau makanan yang diawetkan dengan formalin supaya tahan lama atau memakai bahan-bahan kimia lainnya yang berbahaya buat kesehatan baik dalam jangka waktu lama maupun singkat, gorengan yang dicampur plastik saat digoreng supaya tetap renyah. Sulit dimengerti kenapa manusia bisa sampai sekejam itu, tega mengorbankan nyawa orang lain, kejam terhadap manusia dan hewan hanya karena mengejar keuntungan pribadi yang fana. Tapi kenyataannya seperti itulah sifat banyak orang. Dengan alasan terdesak tekanan ekonomi, mereka tidak lagi punya hati dan perasaan. Kenapa bisa begitu? Ya karena memang keuntungannya cepat dan menggiurkan nilainya. Mau bagaimana resiko atau konsekuensi itu soal nanti. Dosa? Itu juga nanti saja pikirkan. Yang penting keruk dulu sebanyak-banyaknya sekarang, kalau perlu mengorbankan orang lain ya apa boleh buat.

Hikmat Salomo ada yang berbicara mengenai perilaku penipuan. "Roti hasil tipuan sedap rasanya, tetapi kemudian mulutnya penuh dengan kerikil." (Amsal 20:17). Ilustrasi gambar yang saya pakai hari ini dengan jelas menjelaskan ayat ini secara visual. Secara sepintas anda melihat sebuah burger yang siap disantap. Tapi kalau anda teliti lagi baik-baik, maka anda akan melihat bahwa burger tersebut berisi kerikil-kerikil tajam yang pasti merusak dan menghancurkan mulut siapapun yang mengunyahnya. Seperti itulah bentuknya segala harta atau keuntungan yang kita peroleh lewat kecurangan atau menipu. Menggiurkan, terlihat sedap, tapi sangatlah berbahaya kalau dilakukan.

Bayangkan kalau seandainya kita disuruh makan kerikil. Jangankan memakannya, memasukkannya ke mulut saja saya yakin tidak ada yang mau. Mulut bisa luka dan gigi bisa patah kalau dipaksa mengunyah kerikil. Dan seperti itulah kalau kita makan dari roti hasil tipuan. Roti disini berbicara lebih luas dari sekedar roti biasa. Roti bisa mewakili kebutuhan-kebutuhan jasmani lainnya dan harta kekayaan. Sebuah peringatan yang cukup keras kepada orang-orang yang mencari keuntungan lewat tipuan atau cara-cara curang.

Dalam kitab Ratapan kita kembali bertemu dengan penderitaan yang digambarkan dengan mulut penuh kerikil karena menempuh cara yang curang. "Ia meremukkan gigi-gigiku dengan memberi aku makan kerikil; Ia menekan aku ke dalam debu" (Ratapan 3:16). Begitu banyak orang yang tidak berpikir panjang dan hanya fokus untuk memperoleh keuntungan cepat lewat cara-cara yang tidak benar. Berpikir cepat tanpa pertimbangan, hanya mengejar keuntungan sesaat tanpa menyadari apa yang nantinya harus siap ditanggung sebagai konsekuensinya. Bencana dan kebinasaan pun menanti mereka-mereka ini. "Orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana, dan tongkat amarahnya akan habis binasa." (Amsal 22:8). Hal itu terjadi karena kecurangan adalah sebuah kekejian di mata Tuhan. "Sebab setiap orang yang melakukan hal yang demikian, setiap orang yang berbuat curang, adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu." (Ulangan 25:16). Bukankah sangat disayangkan apabila keuntungan yang hanya bisa dinikmati sesaat lewat kecurangan nantinya berubah menjadi bencana penuh penderitaan menuju kebinasaan?

Dalam hidup kita godaan untuk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya akan selalu ada. Keinginan untuk memiliki segalanya terus menjadi racun bagi siapapun yang siap membinasakan apabila terminum. Ingat bahwa Tuhan tidak melarang anak-anakNya untuk memiliki banyak harta, tetapi agar kita berhati-hati menyikapi masalah harta. Dari mana datangnya, apakah merupakan berkat dari Tuhan yang hadir lewat keseriusan dan kejujuran kita dalam bekerja, atau lewat jalan-jalan yang curang atau kejahatan yang tega mengorbankan hidup orang lain.  Tidak akan pernah ada kata cukup bagi mereka yang mendasarkan hidup pada kecintaan terhadap harta benda, dan semua itu akan berakhir sia-sia. "Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia." (Pengkotbah 5:10).  Karenanya kita harus waspada. Keuntungan lewat cara curang mungkin bisa terlihat senikmat burger, tapi isinya penuh kerikil yang akan menyakiti kita kalau tergigit.

Harta lewat kecurangan mungkin sedap rasanya, tapi itu bagai mengunyah kerikil yang hanya akan mendatangkan penderitaan
urger Kerikil
 

Ayat bacaan: Amsal 20:17
========================
"Roti hasil tipuan sedap rasanya, tetapi kemudian mulutnya penuh dengan kerikil."


Kalau mau cepat dapat duit, cara paling mudah jelas lewat hal curang. Bentuk dan jalannya tak terhingga banyaknya. Korupsi, mengemplang uang yang bukan jadi hak kita, menggelembungkan angka-angka pada proposal, sampai menjual produk-produk yang sangat berbahaya buat kesehatan. Ikan yang sudah busuk, daging yang sudah tidak layak konsumsi, bahkan ayam dan sapi yang digelontor air lewat selang hidup-hidup agar terlihat gendut sehingga harganya bisa mahal. Itu bisa mendatangkan keuntungan berkali lipat dari normal. Atau makanan yang diawetkan dengan formalin supaya tahan lama atau memakai bahan-bahan kimia lainnya yang berbahaya buat kesehatan baik dalam jangka waktu lama maupun singkat, gorengan yang dicampur plastik saat digoreng supaya tetap renyah. Sulit dimengerti kenapa manusia bisa sampai sekejam itu, tega mengorbankan nyawa orang lain, kejam terhadap manusia dan hewan hanya karena mengejar keuntungan pribadi yang fana. Tapi kenyataannya seperti itulah sifat banyak orang. Dengan alasan terdesak tekanan ekonomi, mereka tidak lagi punya hati dan perasaan. Kenapa bisa begitu? Ya karena memang keuntungannya cepat dan menggiurkan nilainya. Mau bagaimana resiko atau konsekuensi itu soal nanti. Dosa? Itu juga nanti saja pikirkan. Yang penting keruk dulu sebanyak-banyaknya sekarang, kalau perlu mengorbankan orang lain ya apa boleh buat.

Hikmat Salomo ada yang berbicara mengenai perilaku penipuan. "Roti hasil tipuan sedap rasanya, tetapi kemudian mulutnya penuh dengan kerikil." (Amsal 20:17). Ilustrasi gambar yang saya pakai hari ini dengan jelas menjelaskan ayat ini secara visual. Secara sepintas anda melihat sebuah burger yang siap disantap. Tapi kalau anda teliti lagi baik-baik, maka anda akan melihat bahwa burger tersebut berisi kerikil-kerikil tajam yang pasti merusak dan menghancurkan mulut siapapun yang mengunyahnya. Seperti itulah bentuknya segala harta atau keuntungan yang kita peroleh lewat kecurangan atau menipu. Menggiurkan, terlihat sedap, tapi sangatlah berbahaya kalau dilakukan.

Bayangkan kalau seandainya kita disuruh makan kerikil. Jangankan memakannya, memasukkannya ke mulut saja saya yakin tidak ada yang mau. Mulut bisa luka dan gigi bisa patah kalau dipaksa mengunyah kerikil. Dan seperti itulah kalau kita makan dari roti hasil tipuan. Roti disini berbicara lebih luas dari sekedar roti biasa. Roti bisa mewakili kebutuhan-kebutuhan jasmani lainnya dan harta kekayaan. Sebuah peringatan yang cukup keras kepada orang-orang yang mencari keuntungan lewat tipuan atau cara-cara curang.

Dalam kitab Ratapan kita kembali bertemu dengan penderitaan yang digambarkan dengan mulut penuh kerikil karena menempuh cara yang curang. "Ia meremukkan gigi-gigiku dengan memberi aku makan kerikil; Ia menekan aku ke dalam debu" (Ratapan 3:16). Begitu banyak orang yang tidak berpikir panjang dan hanya fokus untuk memperoleh keuntungan cepat lewat cara-cara yang tidak benar. Berpikir cepat tanpa pertimbangan, hanya mengejar keuntungan sesaat tanpa menyadari apa yang nantinya harus siap ditanggung sebagai konsekuensinya. Bencana dan kebinasaan pun menanti mereka-mereka ini. "Orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana, dan tongkat amarahnya akan habis binasa." (Amsal 22:8). Hal itu terjadi karena kecurangan adalah sebuah kekejian di mata Tuhan. "Sebab setiap orang yang melakukan hal yang demikian, setiap orang yang berbuat curang, adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu." (Ulangan 25:16). Bukankah sangat disayangkan apabila keuntungan yang hanya bisa dinikmati sesaat lewat kecurangan nantinya berubah menjadi bencana penuh penderitaan menuju kebinasaan?

Dalam hidup kita godaan untuk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya akan selalu ada. Keinginan untuk memiliki segalanya terus menjadi racun bagi siapapun yang siap membinasakan apabila terminum. Ingat bahwa Tuhan tidak melarang anak-anakNya untuk memiliki banyak harta, tetapi agar kita berhati-hati menyikapi masalah harta. Dari mana datangnya, apakah merupakan berkat dari Tuhan yang hadir lewat keseriusan dan kejujuran kita dalam bekerja, atau lewat jalan-jalan yang curang atau kejahatan yang tega mengorbankan hidup orang lain.  Tidak akan pernah ada kata cukup bagi mereka yang mendasarkan hidup pada kecintaan terhadap harta benda, dan semua itu akan berakhir sia-sia. "Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia." (Pengkotbah 5:10).  Karenanya kita harus waspada. Keuntungan lewat cara curang mungkin bisa terlihat senikmat burger, tapi isinya penuh kerikil yang akan menyakiti kita kalau tergigit.

Harta lewat kecurangan mungkin sedap rasanya, tapi itu bagai mengunyah kerikil yang hanya akan mendatangkan penderitaan

Selasa, 25 Agustus 2015

Finally sel with ESCJ

sebelum sel action dulu
Akhirnya setelah 2,5 tahun ngga berkomunitas, hanya rutinitas biasa, hanya dari sekedar bbm sederhana kami, sel ESCJ akhirnya bisa sel pada 16 Agustus yang lalu. Saya pun tidak menyangka bahwa banyak sekali yang datang, Mirna yang sudah lebih lama dari saya tidak sel di ESCJ, Susan yang tinggal di Jakarta, Dimas – Dewi yang sudah memiliki 3 anak dan juga sudah lama tidak sel, Alfons/Benny yang juga sudah lama tidak sel, Marina-Patrick yang juga sudah ada 2 anak dan lama tidak sel, Deb-Michael, Lili, Ko Ferry. Wow luar biasa bagaimana cara Tuhan mengumpulkan kami hanya dari sekedar chat di bbm dan kami bisa berkumpul.

Kami sel seperti biasa diawali doa pembukaan dan pujian, mungkin banyak yang canggung sehingga saat menyanyikan pujian masih kurag kompak, ada yang sibuk dengan anaknya dll. Tentunya untuk anak-anak saya bawa mainan, mobil-mobilan supaya anak-anak bisa duduk diam.

Lanjut sharing. Sharing yang sangat mengena buat saya adalah mengenai rejeki. Karena bertepatan dengan ultah pernikahan salah satu rekan, dia sharing bagaimana penyertaan Tuhan dalam pernikahan mereka, dia bersyukur sudah disediakan Tuhan pasangan yang terbaik, walaupun memang karena berbagai faktor ada perselisihan tetapi semuanya indah, termasuk bagaimana Tuhan menyertai perekonomian keluarga. Satu hal yang sangat menyentuh saya yaitu, Tuhan sudah menyediakan bagian rejeki tiap-tiap orang dan tergantung pada kita bagaimana mengolah dan menggunakan rejeki yang sudah kita dapatkan, apakah hanya digunakan untuk belanja, berfoya-foya, kita mau berbagi dengan yang kurang mampu, ditabung dll.

Saat masuk saat teduh/penyembahan, baru nyanyi, air mata ini sudah tak dapat dibendung lagi, betapa rindu hati ini bersekutu dengan Tuhan. Felix sampai melihat saya dengan heran “mami nangis”, “ kok nangis”. Suatu ketika dia akan paham bahwa banyak hal yang bisa membuat kita menangis bukan hanya hal yang sedih, tapi juga hal yang membahagiakan, hal yang melegakan.

Lalu masuk firman, yang diambil dari injil Markus sebagai berikut:

Markus 4:35-41

Konteks
Angin ribut diredakan
4:35 Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang." 4:36 Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu n  di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia. 4:37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. 4:38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?" 4:39 Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. 4:40 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya? o " 4:41 Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"


Sang pembawa firman mengawali dengan sedikit cerita bahwa pertama kali dia datang sel kondisinya sudah sangat berbeda dengan saat ini, ada yang sudah punya anak, ada yang anaknya bertambah banyak, ada yang menikah dllsb. Intinya setiap orang punya bahteranya masing-masing, bila pada saat single kita berada di bahtera orang tua kita, saat sudah menikah kita  yang mengemudi bahtera kita. Dan satu hal yang perlu untuk mengarungi bahtera kehidupan adalah doa, kalau dulu orang tua kita berdoa untuk keluarganya, dan saat kita sudah menikah dan kita tidak berdoa untuk bahtera kita, siapa yang akan berdoa atau mendoakan kita?

Dari bacaan tersebut disimpulkan oleh pembawa firman nada 2 B:
Bawa Yesus (seperti ayat 4:36 Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu). Karena kita adalah nahkoda maka kita perlu mengajak Yesus dalam keluarga kita seperti para murid. Kita mulai dari yang sederhana, berdoa bersama, makan bersama, memperkenalkan Yesus dan alkitab dan semua tradisi Katolik pada anak-anak.
Bangunkan  Yesus (seperti  ayat 4:38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"), saat kita mengalami tantangan bangunkan Yesus, kita panggil Dia. Dan info dari pembawa firman yang sudah lebih lama berumah tangga adalah bahwa tantangan berumah tangga paling banyak adalah dari awal pernikahan sampai sekitar 8 thn usia pernikahan. Bangunkan Yesus, maksudnya saat kita sudah putus asa dengan permasalahan yang kita hadai karena terlalu pelik, terlalu rumit dan seolah tak ada jalan keluar kita perlu usaha untuk membangunkan Yesus untuk turut serta dalam penyelesaian apa yang sedang kita hadapi. Membangunkan Yesus juga merupakan sebuah proses, tidak hanya untuk membangunkan Yesus, tetapi terkadang untuk membangunkan Yesus ada proses lain yang harus kita lalui, misalnya pertobatan dan penyerahan diri kita


Saya bahagia bisa sel setelah sekian lama, setelah selesai seperti biasa foto-foto dan makan. Semua pada urus anaknya sendiri-sendiri lalu ngobrol, seperti biasa cewek ngumpul sendiri demikian juga dengan para cowok. Entah kapan bisa kumpul lagi.

Kamis, 13 Agustus 2015

Jalan-jalan ke kota tahu

Sabtu tgl 8 Agustus yang lalu kami pergi ke Kediri untuk kondangan teman kantor saya. Sedikit sharing saja, sebenarnya saya sudah mengurungkan niat untuk ke Kediri karena sedang bokek. Ternyata tanpa diduga ada seorang sahabat lama tiba-tiba pesan paket man yuek untuk anaknya yang baru lahir, dan labanya benar-benar pas untuk biaya pergi ke Kediri. Tuhan mencukupkan, Tuhan menyediakan kebutuhan umatNya. Ini juga terkait dengan prinsip saya bahwa saya berusaha sebisa mungkin untuk selalu tepat janji pada anak. Kata para pakar psikologi perkembangan anak, bila anak sering dibohongi maka akan berpengaruh pada proses tumbuh kembang psikologis anak. Bila jaman dahulu seringkali orangtua membujuk anak yang rewel dengan sedikit membohongi, memang anak jadi diam dan tidak rewel tetapi anak bisa kehilangan rasa percaya terhadap orang tuanya.

Singkat cerita saat sudah memutuskan untuk pergi ke Kediri, hotel pada penuh semua, tampaknya banyak yang nikah karena tanggalnya mudah diingat 08.08.2015 (bila 2015 dijumlahkan jadi 08.08.08, etnis tionghoa suka banget dengan angka 8, katanya hokky). Akhirnya saya booking hotel Crown untuk kamar paling mahal (300 ribu dengan bath tub, ada 2 ranjang: 1 bed size queen dan 1 size single).

Kami rencana berangkat pagi, si Felix sengaja ngga masuk sekolah hari Sabtunya, pas saya juga giliran libur. Apa daya semua bangun kesiangan, jadi kami berangkat jam 10 pagi dari rumah, rencana mau berangkat pagi dan berenang di Gumul Paradise island urung sudah. Padahal kami sudah menyiapkan baju berenang.

Kami sampai di Crown hotel sekitar jam 12, check in sebentar masukin barang dan siap-siap makan. Begitu masuk hotel, karena hotelnya hotel lama dan kurang terawat, cahaya suram, tangga ke kamar gelap, si Felix sudah cemberut dan ngga semangat bahkan rewel. Katanya “Hotelnya jelek, hotelnya rusak”, saya langsung ketawa terbahak-bahak melihat responnya. Ternyata anak usia 2,5 tahun sudah mengerti kebersihan dan suasana.  Kami ke Ketos (Kediri Town square) makan siang sebentar dan Felix main di area bermain, saya belanja, sedikit memanjakan diri sambil beli baju kado ultah hubby yang sudah lewat.

Lalu saya kembali ke hotel, isi bath tub siap siap mandi. Walau dibilang hotel jelek dan rusak Felix menikmati loncat-loncat di tempat tidurnya. Lalu mandi di bath tub, saya bilang berenangnya di kamar. Lalu cap cus kondangan dan foto-foto, dan karena ngantuk rewellah si bos kecil. Dalam perjalanan balik hotel sudah bobo ni jagoan saya.


Paginya Felix bangun pagi dan kami berenang lagi. Beneran si Felix pose berenang, gayanya kaya di kolam renang. Ya setidaknya ada hiburan menggantikan rencana berenang kami. Setelah sarapan kami keluar hotel dan menuju Puh Sarang, salah satu objek wisata rohani Katolik di Kediri yang terkenal dengan Gua Maria Lourdes nya. Dalam perjalanan sempet juga salah jalan.


Di Puh Sarang kami beli lilin dan berdoa di Gua Maria, ini pertama kalinya Felix belajar menyalakan lilin dan dia sangat menikmati, bahkan walaupun tangannya kena panasnya lelehan lilin ngga marah, cuma wajahnya heran dan bersihkan tangannya saja.


Lalu kami jalan salib dengan membawa lilin. Berikut ada 15 tempat pemberhentian:
  1. Yesus di hukum mati
  2. Yesus memanggul salib
  3. Yesus Jatuh untuk pertama kalinya
  4. Yesus berjumpa dengan ibu-Nya
  5. Yesus ditolong oleh simon dari Kirine
  6. Wajah Yesus diusap oleh Veronika
  7. Yesus jatuh untuk kedua kalinya
  8. Yesus menghibur perempuan-perempuan yang menangisi-Nya
  9. Yesus jatuh untuk ketiga kalinya
  10. Pakaian Yesus ditanggalkan
  11. Yesus disalibkan
  12. Yesus wafat di kayu salib
  13. Yesus diturunkan dari salib
  14. Yesus dimakamkan
  15. Yesus bangkit dari Kubur

Di tiap pemberhentian kami cerita sedikit tentang tiap peristiwa, tapi kali ini papinya yang banyak cerita, tumbenan biasanya maminya yang bagian cerita-cerita. Karena Felix bangun pagi jadi dia sudah ngantuk waktu jalan salib dan minta gendong, jadinya gantian deh gendongnya. Untung rute jalan salib ngga terlalu jauh.
Felix cukup menikmati jalan salib dengan patung yang besar-besar dan berwarna keemasan dan seringkali bilang mau lihat, patungnya maksudnya. Sambil bilang kasian Tuhan Yesusnya jatuh, angkat salib, kedinginan. Respon di pemberhentian terakhir lucu banget. Lho kok hilang, bilang begitu sampai berulang kali. Mungkin belum paham konsep bangkit, its ok yang penting dia tahu dulu, kelak dia akan paham dengan sendirinya.
Itu perjalanan singkat kami ke Kediri, liburan singkat sambil kondangan teman kantor. Setelah lama tidak ke Kediri, terakhir saya ke Kediri sekitar 9 tahun yang lalu, banyak sekali perubahan, sudah ada beberapa mall yang megah berdiri: Ketos ada hypermart, Kediri mall ada Carrefour, sungguh jauh berbeda dengan saat pertama kali saya ke sana 9 tahun yang lalu.
Sepanjang perjalanan ke Surabaya Felix bobo dengan nyenyak lalu lanjut pijit di Toddie, ini rencana pijit yang tertunda dari libur lebaran, tuh gayanya yang bossy nonton TV sambil dipijit, OMG.

Ini salah satu hasil berburu di pohsarang, hubby beli bunga rosella segar, sekilo hanya 20 ribu, dibuat sirup biar lebih tahan lama.

Selasa, 11 Agustus 2015

Nasi tim ayam

Suka banget dengan nasi tim, berawal dari teman kantor yang dagang nasi tim, enak banget dan gurih, dan saya tertantang untuk mencoba resepnya. Setelah Tanya dengan si pedagang nasi tim, dan saya akhirnya sudah praktek saat libur lebaran yang lalu, dan ternyata uenakkkkk. Saya hanya buat 3 porsi, sayangnya Felix kurang suka, tapi si papi malah seporsi kurang banyak katanya nyampai leher aja belonnnn.

Bila kurang suka ayam dapat diganti dengan daging sapi atau daging babi. Kalau saya sendiri menggunakan daging giling, tapi bila suka masih berbentuk daging bisa menggunakan daging yang dipotong dadu kecil-kecil 0.5*0.5 cm.

Nasi:
minyak untuk menumis 2 sendok makan
minyak wijen 2 sendok teh
bawang putih 3 siung, memarkan
beras 300 gram
air 750 ml

Tumisan Ayam:
minyak untuk menumis 3 sendok makan
bawang putih 3 siung, memarkan dan cincang halus
daging ayam 200 gram, cincang / giling
jamur merang 15 gram, iris tipis
merica bubuk 1 sendok teh
kecap manis 4 sendok makan
kecap asin 3 sendok makan
minyak wijen 1sendok makan
air 125 ml

Kuah
kaldu ayam 500 ml
merica bubuk 1/4 sendok teh
daun bawang 1 tangkai, iris halus
garam secukupnya
semua bahan campur jadi satu lalu didihkan

Cara Membuat Nasi Tim Ayam Jamur

Nasi, panaskan minyak goreng dan minyak wijen lalu tumis bawang putih, hingga harum. Masukan beras dan aduk hingga rata. Tungkan air dan garam masak sampai matang dan air habis sambil sesekali diaduk. Angkat lalu tiriskan.

Tumisan, panaskan minyak lalu tumis bawang putih hingga harum. Masukan jamur dan ayam yang sudah dicincang. Aduk sampai ayam berubah warna kemudian tambahkan kecap manis, kecap asin, merica, dan air. Aduk agar rata dan masak sampai kuah kental dan daging ayam matang. Angkat lalu tiriskan

Ambil mangkok alumunium dan olesi dengan minyak goreng.
Isi mangkok tersebut dengan tumisan lalu tambahkan nasi diatasnya sambil di padatkan.
Kukus kurang lebih 1 jam, lalu angkat.
Nasi tim ayam jamur siap disajikan bersama kuahnya.

Karena hubby kurang suka jahe, jadi tanpa jahe, bila dengan sedikit jahe pasti lebih mak nyusss.

Bahan isian (daging giling) bisa disimpan lho, dan bisa digunakan untuk berikutnya, atau untuk isian pangsit goreng, untuk lauk pangsit mie, isian roti goreng, dimakan dengan nasi hangat, isian kebab, dimakan dengan roti tawar, isian bakpao, atau buat isi hiwan (bahwan ikan). So buat ibu rumah tangga yang sibuk buat isian ini praktis banget, buat sekali bisa untuk berbagai menu yang pastinya ngga bosan. Tinggal dibagi-bagi di kotak dan simpan di freezer, tiap mau pakai tinggal ambil sesuai kebutuhan. Dalam freezer bisa bertahan sampai sebulan dan seminggu di lemari pendingin.

Sabtu, 08 Agustus 2015

Lebaran Lebaran ayuk kita Lebaran

Itu judul lagu sih, hanya saja walau tidak merayakan Lebaran (hari raya Idul Fitri) tapi saya ikut menikmati libur yang lumayan panjang. Tahun ini kami tidak kemana-mana, hanya stay di Surabaya saja dan menikmati Surabaya yang lengang. Kondisi kompleks benar-benar sepi, tampaknya karena pedagang pasar dekat rumah pada libur, secara tetangga saya banyak yang tetap di rumah (alias tidak mudik).

bawa troly bag di lobby hotel
Karena selama bulan Ramadhan kami pas sedikit sibuk, ada jual kue kering, parcel, astor, pudding, brownies dll, sehingga hari-hari kami benar-benar kejar-kejaran dengan waktu. Pulang kerja jemput Felix trus ambil barang dan antar. Belum lagi load pekerjaan di kantor yang selalu mengerikan menjelang idul Fitri, rasanya memang libur Lebaran ini begitu dinanti semua orang.

Karena kami ingin menikmati libur, momo masuk asrama, alias penitipan anjing selama seminggu. Kami benar-benar ingin menikmati waktu libur dimana kami bisa menghabiskan waktu bersama sedikit bisa menggantikan waktu yang sudah kami lewatkan.

Kami memutuskan semalam stay di hotel, kami menginap di Hotel Sahid Gunawangsa Manyar.  Sempat galau milih hotel, yang diingini hanya ada kolam renang, untuk Felix berenang, dan akhirnya pilihan jatuh ke Sahid Gunawangsa karena murah dengan menggunakan member dari kantor hubby.

Kami keluar rumah tgl 16 Juli karena tgl 15 saya masih bekerja, dari rumah kami makan siang di depot mie UP dekat rumah dan cap cus ke hotel untuk check in. Si bos kecil memang sengaja saya bawakan troly oleh-oleh dari mak beberapa waktu lalu, salah satu tujuannya supaya dia juga ikut membantu bawa barang dan belajar sedikit tanggung jawab. Tanpa diduga, Felix cukup menikmati membawa troly nya dan sudah ngga sabar mau naik lift (baca : ting tung) dan segera nyebur ke kolam berenang.

Sampai di kamar Cuma habiskan waktu sambil nonton TV dan makan snack (saya bawa kastengel, so yummy). Lalu ambil welcome drink, enak seger gitu rasa green tea, saying ngga sempat difoto, slurppp.

Sekitar jam 3.30 kami siap-siap untuk berenang. Sebelumnya dapat tips dari Ce Maria tetangga saya, supaya anak tidak sakit setelah berenang: sebelum berenang minum tolak angin anak. Awalnya si Felix ngga mau rasanya aneh buat dia dan ada sedikit hangatnya (padahal menurut saya rasanya sudah manis terutama dibandingkan yang dewasa). Dan bener lho tahes anaknya, bahkan sedang berenang bisa sendawa.

Untung mengikuti tips nya, pas berenang angin sedang kencang sekali bahkan sempat kedinginan, brrrr tapi beneran ngga sakit. Abis berenang bilas sebentar, saya bilang kita main hujan-hujanan (mandi pakai shower) trus santai-santai. Dasar ni anak ngantuk dan capek jadi agak rewel deh.

Sore kluar makan malam trus balik hotel lagi. Ngga lama maminya bobo, secara memang niat hati menikmati waktu libur setelah sebulan penat dengan berbagai aktivitas. Keesokan harinya kami cuma sarapan lalu berenang dan pulang rumah.

main bom bom bar di Food Fest
Libur hari kedua kami hanya main sebentar di Food Fest (sini), walau ngantuk tetep saja dia menikmati dan pengen main. Seperti biasa dia main loncat-loncat di trampolin, tapi kali ini ada mainan baru yang baru dicoba, bom bom car, memang baru ini naik bom bom car, karena memang saya galau mau mulai usia berapa bisa naik bom bom car, yang saya khawatirkan guncangannya.
main di east coast  sebelumm  ke FF, sudah sudah  suka main game

Hari ketiga, akhirnya saya playdate bersama sahabat lama, Yuliana ke Kebun Bibit  di bratang. Sudah lama sekali sebenarnya saya ingin ke Kebun bibit, karena ada rusa di sana sehingga bisa kasih makan rusa. Saya memang sudah mempersiapkan mau memberi makan rusa, saya bawa sayur sawi seikat ternyata kurang, rusanya ganas, begitu ada makanan langsung ditarik. Untungnya ada beberapa pedagang yang jual kacang panjang untuk memberi makan rusa.

senyum lebarnya sungguh menyenangkan
Selain rusa ada juga kandang burung yang cukup besar berisi aneka burung termasuk ayam, kalkun dan burung merak dan ada juga kolam ikan. Ada juga berbagai permainan anak sederhana seperti perosotan, ayunan, outbond sederhana. Felix suka banget lihat kandang burung dan kasih makan rusa, bisa lari-lari juga. Masuknya gratis lho, tempatnya rindang dengan banyak sekali pohon besar, bisa buat picnic dan tentunya buat refreshing di tengah hiruk pikuk Surabaya yang penuh asap polusi. Recommended untuk bawa anak ke sini, untuk mengenalkan alam,  bermain  dengan hewan, outbond gratis, picnic.
mengamati

Di sana saya beli keong, harganya 5 ribu dapat 3, itupun keong sudah dicat sehingga menarik. Pluss rumah-rumahan seharga 5 ribu jadi total 10 ribu rumah + 3 keong / kecomang. Sungguh miris rasanya, untuk mendapat uang segitu harus berjuang di hari raya berjualan, sedangkan buat sebagian orang lain jumlah uang yang sama seolah tak berarti. Banyak juga petugas kebersihan yang seharusnya  berkumpul dengan  keluarga,justru bekerja dengan giat dan berbagi senyum, sungguh langka sekali.
di depan kolam ikan


Minggu, 26 Juli 2015

Just a little share

Ku Tak Akan Menyerah

Dalam s’gala perkara
Tuhan punya rencana
Yang lebih besar dari
Semua yang terpikirkan
Apapun yang Kau perbuat
Tak ada maksud jahat
S’bab itu kulakukan 
Semua denganMu Tuhan

Reff:

Ku tak akan menyerah pada apapun juga
Sebelum ku coba, semua yang ku bisa
Tetapi kuberserah kepada kehendakMu
Hatiku percaya Tuhan punya rencana.

Mungkin semua orang kristiani pernah mendengar lagu tersebut. Entah mengapa saya terngiang lagu tersebut, dan merasa sangat dikuatkan. Bahwa manusia berusaha sekuat mungkin tetapi tetap menyerahkan pada Tuhan, sang empunya hidup dan percaya padaNya.

Saya bukan tipe orang yang teratur dalam hal finansial, bukan tipe yang pandai menabung juga. Saya sedari dulu lebih mengalir dalam segala hal, mungkin sedikit menurun mami saya. Saya percaya Tuhan akan buka jalan dalam setiap jalan kehidupan saya.

Tapi, seiring dengan berjalannya waktu, terutama dengan berbagai tuntutan ekonomi sekarang, kekhawatiran akan masa depan, biaya hidup, biaya pendidikan anak, biaya pensiun begitu mengerikan, seolah saya lupa prinsip saya bahwa Tuhan akan buka jalan. Saya penuh kekhawatiran, tekanan dan saya merasa bahwa saya tidak tenang dalam hidup.

Sampai lagu di atas terngiang di otak saya, saya merasa tertampar bahkan saya menangis saat menyanyikannya.

Saya memang punya pemikiran untuk memiliki bisnis sendiri , entah kapan terwujud. Yang saya mau, bergerak di dunia kuliner. Dan saya mulai mengawalinya dengan menjual kue. Kecil-kecilan sambil bekerja, bila ada yang pesan ya saya buatkan. Saya juga mengiklankan via website groupon disdus dan salah satu account instagram, juga membuat brosur.

Tanpa saya sadari  ternyata dari usaha kecil-kecilan ini Tuhan mencukupkan setiap kebutuhan saya, saat saya butuh uang lebih Tuhan kirimkan orang untuk membeli kue, demikian dan seterusnya.

Sampai siang tadi saat menghadiri misa minggu, biasanya saya menemani Felix sekolah minggu tapi Tuhan atur kami tidak sekolah minggu dan saya bisa konsentrasi mendengar kotbah romo. Bebetapa hal yang perlu saya bagikan:
  • Family that prays together, eats together will stay together. betapa saya tertohok, lama sekali kami tidak berdoa bersama, padahal kami punya cita-cita untuk selalu ajak anak punya waktu berdoa bersama, seberapapun singkat waktunya. Mari kita tingkatkan frekuensi doa bersama keluarga.
  • Jesus always give the best, Romo mengisahkan mengenai 5 roti dan 2 ikan, yang cukup untuk memberi makan ribuan orang, mengapa kita memberi juga bukan yang terbaik entah saat kolekte atau waktu orangtua untuk anak, sudahkan memberi waktu terbaik dan bukan sisa waktu, saat tenaga sudah habis dan larut malam.
  • God is never outdone in generousity, Tuhan tidak akan pernah kalah pemurahnya. Seringkali kita memberi bukan dengan tujuan memberi, tetapi membuang.Misalnya memberi baju bekas, bukan karena mau memberi tetapi misal dengan alasan bosan, sudah tidak cukup, rusak dll. Saat kita memberi yang terbaik pada Tuhan, maka Tuhan akan kembalikan pada kita berkali-kali lipat. Tuhan tidak akan kalah sifat pemurahnya dibanding kita. Dan ini seringkali saya alami, misal saat tidak ada uang dan saya tetap memberi entah kolekte atau memberi teman yang membutuhkan, Tuhan bukakan jalan untuk saya, ada saja rejeki yang datang.
Dan di tengah misa, seolah Tuhan bertanya pada saya secara pribadi, tanpa ada orang di sekitar saya, bila anakmu jadi Romo, is it ok? Saya tidak dapat menjawabnya dan hanya terdiam. 

Semoga share ini bisa berguna juga untuk saya agar saya terus bersyukur dan mengandalkan Tuhan setiap saat.

Sabtu, 25 Juli 2015

Brownies kukus pisang

Bahan: 
- 150 gram dark cooking chocolate/coklat hitam masak
- 125 gram gula pasir
 
- 3 sendok makan mentega/margarine suhu ruang 
- 2 sendok teh vanilla extract atau 1/2 sendok teh vanili bubuk (jika menggunakan vanili bubuk, ayak bersama tepung terigu)
 , saya skip
- 300 gram pisang ambon/cavendish/raja (kira-kira 2 1/2 - 3 buah), haluskan dengan garpu
- 2 butir telur ayam ukuran besar, kocok lepas 
- 100 gram tepung terigu serba guna (saya pakai Segitiga Biru) 
- 1/2 sendok teh baking powder, pastikan fresh, cek masa kedaluarsanya. Saya sarankan gunakan yangdouble acting. 
 
- 20 gram coklat bubuk, gunakan yang berkualitas baik  
- 1/2 sendok teh garam

Cara membuat:
Siapkan loyang ukuran 20 x 20 cm atau diameter 20 cm, olesi dengan mentega dan alasi bagian dasarnya dengan kertas minyak. Sisihkan.

Siapkan mangkuk, masukkan tepung terigu, coklat bubuk, baking powder dan garam, aduk rata. Sisihkan. 

Siapkan mangkuk tahan panas (kaca atau alumunium), letakkan mangkuk diatas panci berisi air mendidih. Masukkan coklat blok ke mangkuk, dan panaskan dengan api kecil menggunakan teknikdouble-boiler (tim) hingga coklat meleleh. Angkat dari api. 

Aduk coklat dengan spatula balon hingga smooth,tambahkan gula pasir, mentega/margarine, dan vanilla ekstrak, aduk hingga semua bahan larut dan menjadi halus. Jika terlalu kental panaskan sebentar di panci berisi air mendidih hingga menjadi agak lumer. 


Tuangkan coklat leleh ke dalam mangkuk yang agak besar, masukkan puree pisang ke dalamnya, aduk rata. Tambahkan telur kocok, pastikan coklat tidak panas saat menambahkan telur agar telur tidak matang. Aduk hingga adonan halus.

Masukkan tepung dalam tiga tahapan, aduk perlahan dengan spatula hingga rata. Tuangkan adonan ke dalam loyang, ratakan permukaannya. Masukkan ke dalam dandang kukusan yang airnya telah mendidih, tutup permukaan dandang dengan kain bersih yang menyerap air, tutup rapat dengan penutup kukusan. 


Kukus kue selama 45 - 50 menit atau hingga brownies matang dan tidak lengket saat di tusuk dengan lidi. Keluarkan dari dalam dandang. 

Note: Gunakan api sedang saat mengukus, kondisi dandang air terisi banyak sehingga cukup untuk mengukus selama 50 menit. Jangan membuka penutup kukusan selama kue dimasak.

Diamkan sejenak untuk menghilangkan uap panasnya, keluarkan brownies dari loyang dan potong-potong sesuai selera.

resep diambil dari: http://www.justtryandtaste.com/2012/02/amatir-cooking-class-dengan-tyas-rahma.html?m=1

Saat punya pisang berlebih, dibuang sayang, karena sedari kecil saya memang jarang buang makanan, tabu buang makanan di keluarga saya. Sebenarnya mau buat muffin pisang, karena resep tak kunjung ketemu, buka google dan blog favorit saya, just try and taste, ketemu resep ini. Dan karena semua bahan ada, buatnya gampang, ga pakai mixer dan oven, buat aja deh. so buat moms yang ga punya mixer dan oven, bisa kok buat snack enak buat kids. Soal rasa dijamin puas dengan karya kita, legit choklat dan pisang nyatu jadi satu.