Jumat, 11 April 2014

My first year

Lama bangettt ga ngeblog, kangen jugaaaaa. Akhirnya setelah sekian lama sempat juga nulis wkwkwkwkwwk J

Tahun 2013 adalah tahun yang luar biasa buat saya, di mana saya diberi Anugerah luar biasa  untuk merawat by sweetest baby boy, Felix. Puji Tuhan, Felix adalah anak yang sangat bisa diajak kerjasama, misal saat kami repot Felix sangat nurut. Bukan berarti tidak pernah rewel juga, namanya juga anak kecil, pasti pernah rewel.

Yang pasti waktu sangat cepat bergulir, buktinya sekarang sudah satu tahun berlalu sejak kelahirannya. Saat sudah dewasa, tampaknya 1 tahun berlalu seperti tidak ada perubahan, lain halnya dengan bayi, justru di satu tahun awal banyak sekali perkembangan yang terjadi. Kira-kira seperti inilah:

  • Breastfeeding / ASI

Karena saya melahirkan secara Caesar dengan berbagai pertimbangan dan masukan dari dokter obgyn saya, saya sudah bertekad bulat untuk memberi ASI minimal 1 tahun, and thanks God, saya dimampukan. Walaupun ASI eksklusif hanya selama 5,5 bulan dan setelahnya sudah campur dengan susu formula, namun ini sudah cukup memuaskan buat saya.

ASI adalah makanan terbaik untuk buah hati Anda, tidak perlu diragukan lagi, karena itu sudah digariskan oleh Tuhan. Kalau banyak orang bilang ASI berhemat, sebenarnya ngga juga lho, karena pada saat memberi ASI, saya sebagai working mom harus mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli pompa, belum lagi sempat pompa saya rusak, sehingga saya harus membeli pompa lagi yang saya pakai saat pompa di service. Belum lagi vitamin yang kita konsumsi dan berbagai supplemen untuk melancarkan ASI. Jangan sampai asupan nutrisi kita kurang saat memberi ASI, kasian baby dan tulang kita bila sampai kalsium tulang kita yang digunakan untuk mencukupi kebutuhan kalsium baby.

Seringkali saat berniat memberi ASI banyak orang di sekitar kita yang justru mendorong untuk menggunakan susu formula, dengan alasan, bayi sering nangis karena masih lapar. Kadang bayi nangis bukan karena lapar, kalo Felix sih dulu nangis seringkali karena mau sendawa atau minta gendong untuk bisa tidur.

Prinsip ASI adalah produksinya akan sesuai dengan kebutuhan bayi, jadi tidak perlu khawatir tidak cukup. Semakin sering bayi minum maka produksinya semakin banyak. Kalau berdasarkan informasi yang saya dapat dari buku, paling baik untuk merangsang produksi ASI adalah oleh bayi sendiri baru kemudian diikuti pemerahan dengan tangan baru oleh pompa. Katanya sih karena organ mulut bayi dapat merangsang organ-organ di payudara untuk memproduksi lebih banyak ASI, jadi sering-sering ya memberi ASI langsung pada si kecil. Produksi ASI paling banyak sekitar di bulan ke 2-3, dan akan menurun pada saat bayi mulai makan (sekitar 6 bulan), ini sih pengalaman pribadi ya J

Buat saya pribadi memberi ASI adalah tantangan tersendiri, seringkali Felix minum terlalu banyak sampai muntah. Awalnya susah sekali memberi ASI, karena baik saya maupun Felix sama-sama masih belajar. Yang pasti perlekatan akan menentukan proses pemberian ASI juga posisi. Thanks God tahapan memberi ASI dilalui dengan cukup baik.

Saat stress di awal kelahiran (baby blue syndrome), segera cari teman yang bisa diajak sharing agar stress bisa segera hilang. Kan kasian si kecil kalau lihat kita yang sedang stress, bisa kena imbas stress kita. Tapi memang kebanyakan ibu baru mengalaminya, ada yang langsung ada yang beberapa minggu sebelumnya. Ada yang cepat hilang ada yang perlu waktu berbulan-bulan untuk menghilangkannya.

  • Bentuk kepala

Karena melahirkan secara Caesar, otomatis bentuk kepala Felix bagus, bulat. Akan tetapi  faktor yang mempengaruhi tidak hanya proses melahirkan, apalagi tulang bayi masih merupakan tulang rawan sehingga masih bisa dibentuk. Pada saat masih bayi saya menggunakan bantal bayi yang bagian tengahnya lobang (banyak yang menyebut bantal peyang). Bantal favorit saya, saya beli di Chicco, Surabaya, harganya lumayan untuk bantal kecil, tapi benar-benar lembut bahannya. Felix juga menikmati tidur di bantal ini dibandingkan dengan batal bayi yang lainnya.

Selain menggunakan bantal bayi, ada baiknya bayi saat tidur walaupun masih berusia beberapa minggu setiap beberapa saat dimiringkan ke kanan dan ke kiri secara bergantian, misal @ 20 menit. Di tengkurapkan juga bagus, untuk melatih pernafasannya. Karena dengan dimiringkan dan ditengkurapkan bisa mengistirahatkan tulang tengkoraknya agar tidak terus-menerus bersinggungan dengan bantal, sehingga bentuk kepala bisa bagus (bulatm tidak peyang).

  • Tengkurap
Bila ingat proses Felix belajar tengkurap lucu sekali. Pada umumnya bayi tengkurap sejak 3 bulan, bahkan ada yang 2 bulan sudah tengkurap. Tapi Felix beda dong, mungkin karena lumayan montok (4 bulan beratnya sekitar 6.5 kg, dan beratnya sama dengan beberapa bayi yang usia 7 bulan) sehingga membuat dia susah untuk bergerak aktif. Felix bisa tengkurap di usia 4,5 bulan, itupun untuk kembali ke posisi terlentang butuh banyak sekali usaha, sampai nangis segala dan sudah lancar bolak-balik saat usianya 5,5 bulan.
                      Ekspresi Felix saat tengkurap


  • Duduk

Saat bisa duduk sendiri (tanpa dipegangi) usianya sekitar 6 bulan. Waktu itu maminya lumayan galau kok Felix duduk masih didudukkan, sedangkan beberapa anak teman yang seumuran 6 bulan sudah bisa duduk sendiri (dari posisi terlentang atau tengkurap ke posisi duduk, tapi anaknya langsing :D ). Selidik punya selidik dengan konsultasi dengan beberapa dokter, ternyata duduk yang dimaksud adalah duduk tegak tanpa dipegangi, bukan bisa ke posisi duduk sendiri (biasanya tahap ini di usia 9 bulan, dan Felix pas 9 bulan kurang sedikit sudah bisa duduk sendiri).













  • Tumbuh Gigi

  • Tahapan ini lumayan dinanti-nanti, karena untuk persiapan anak untuk mulai makan. Awalnya saya kira giginya akan tumbuh di usia 6 bulan karena di gusi sudah tampak putih dan kasar, seperti bergerigi. Ternyata tidak bertambah besar, dan baru tumbuh benar di usianya yang ke 8. Awalnya tumbuh 2 gigi bawah lalu disusul 2 gigi atas. Di usia yang setahun total giginya ada 5 buah, 3 gigi atas dan 3 gigi bawah.

    • Merangkak

    Felix awalnya (usia 7 bulan) tidak mau merangkak, maunya berdiri dan gerakkan kakinya ingin berjalan. Jadi saya terutama, sempat bingung. Kalaupun merangkak salah satu kakinya diseret, lucu sekali. Saat bertanya-tanya dengan sesame teman bagaimana pengalaman mereka dengan anak-anaknya, ternyata tahapan merangkak sangat penting dan sebaiknya tidak diloncati (langsung ke tahap jalan).

    Beberapa kegunaan tahapan merangkak adalah : menjaga keseimbangan, perkembangan otak kiri dan otak kanan, koordinasi, dll (saya lupa juga). Oleh karena itu di beberapa lembaga pendidikan walaupun anak sudah bisa jalan tetap akan diajari merangkak.

    Pas di usia 8 bulan Felix sudah bisa merangkak sendiri dengan gesit. Dan tahapan ini tidak diloncati seperti kekhawatiran saya.


    • Berjalan
    Felix bisa berjalan di usia 13 bulan dan di 14 bulan sudah lancar jalannya. Awalnya jalan masih divariasi dengan merangkak, lucunya bila capek dan rada sebal dia langsung ambil posisi duduk minta digendong, kalo sudah liat wajahnya lucu bangetttt.

    Karena suka jalan, kalau dipakaikan sepatu suka banget. Awal-awal belajar di usia 9 bulan dengan alat bantu jalan. Kami memang tidak menggunakan baby walker karena banyak inputan bahwa baby walker kurang fungsional seperti: walaupun si anak berani berjalan pada kenyataannya anak menggunakan gerak roda untuk berjalan. Terkadang pada saat dilepas dari baby walker justru anak tidak berani berjalan karena merasa takut, kan selama menggunakan baby walker ada yang menyangga tubuhnya agar tidak jatuh. Belum lagi kalau anaknya terlalu tinggi atau terlalu pendek sedangkan baby walker tidak dapat disesuaikan tingginya, bisa jadi mempengaruhi struktur tulang, misal kalau anak terlalu tinggi bisa jadi tulang kaki justru tertekuk bila lama duduk di walker. Mana ada cerita baby jatuh terjungkal dari walker karena kurang pengawasan orang tua dan bertemu dengan tangga. Dengan beberapa pertimbangan itu maka si felix belajar jalan dengan mainan yang memang difungsikan untuk belajar berjalan. Felix suka banget karena kalau didorong ada lagu dan lampunya menyala, sangat menarik untuk anak-anak, ga merasa rugi beli ….


    • Bicara
    Felix mulai berkata-kata dengan jelas di usia 8 bulan, dan kata pertamanya adalah Momo, anjing peliharaan kami, mungkin karena sering mendengar kami memanggil si Momo. Bicara semakin lancer saat usia 13 bulan selisih 2 minggu dari lanca berjalan. Kata-kata standar seperti mami (seringkali panggil mi mi mi kalo panggil saya), maem, no (sambil bilang no no no sambil jari telunjuk digoyang, rada meniru saya kalo saya melarang dia melakukan sesuatu, dan kalau bilang no no no selalu diikuti dengan senyumnya yang ngece), jadi tambah gemes.


    Itu sekilas perkembangan nya di tahun pertamanya. Menyenangkan dan saya tidak sabar menanti perkembangan nya selanjutnya. Ingin sekali menikmati setiap  perkembangannya dengan puas.

    Bagaimanapun perkembangan anak Anda selama masih dalam range, dibuat santai saja, yang penting kita asah supaya berkembang agar tumbuh kembangnya tidak terlambat. Sekarang banyak sekali mainan yang bisa digunakan untuk memacu tumbuh kembang anak, informasi juga banyak bisa kita dapat di internet so enjoy your days as parents ya….




    Sabtu, 05 April 2014

    Tim Iga Babi saus tausi nyam nyam....

    Ceritanya doyan banget makan dim sum dan ada 1 menu di aneka makanan dimsum yang saya suka banget yaitu iga babi tim dengan saus tausi, rasanya mak nyussss.....

    Susah sekali cari resep olahan babi yang sesuai di lidah kalo browsing di internet. Cari-cari resep ini akhirnya dapet dari teman kantor yang adiknya sekolah di Tristar culinary. Resep sudah dapat dari setahun yang lalu tapi baru praktek minggu lalu.

    Buatnya cepat banget (hanya sekitar 45 menit) dan rasanya sangat sesuai dengan harapan dan selera saya. Ini resepnya:

    Bahan:
    300 gram iga babi/baikut (pakai yang super karena empuk dan banyak dagingnya), bisa diganti ayam juga
    1,5 sdm tepung terigu
    1 sdm tausi (kedelai hitam fermentasi)
    1/2 sdt garam
    1/2 sdt gula
    1/2 sdt baking powder
    1/4 sdt merica
    1 sdt kecap asin
    1/2 sdt minyak wijen
    sedikit bawang daun

    Cara buat:
    * rendam baikut selama 30 menit dengan garam, 1 sdm tepung terigu, baking powder, gula selama 30 menit.
    * cuci bersih baikut dari tepung
    * lumuri dengan sisa tepung sedikit garam, gula, minyak wijen, tausi, bawang daun, kecap asin, dan merica
    * kukus 30 menit lalu siap disantap dengan nassi hangat

    Buatnya cepat, pas baru matang buat sarapan, dan si Eko habis nasi 2 piring, sampai si mbak diminta ke pasar beli nasi putih karena nasi di rumah abis.

    Ini fotonya: