Sabtu, 30 November 2013

Investasi yuk

Beberapa waktu lalu ada seorang sahabat yang meminjamkan buku mengenai langkah menjadi kaya. Bukan langkah menjadi kaya yang mau saya sharingkan. Singkat cerita kami berdua ingin punya tambahan properti namun melihat mahalnya harga rumah saat ini membuat kami keder dan memutuskan untuk menunda  dulu keinginan kami. Sampai akhirnya saya terima BM mengenai apartemen yang harganya terjangkau untuk ukuran kantong saya. Karena pihak marketing susah dihubungi, si Eko mampir ke kantor pemasarannya untuk bertanya-tanya. Bukannya malah mau beli e malah jadi marketingnya.

Singkat cerita kami juga ambil apartemennya. Karena sambil menyelam minum air si Eko tetap jadi marketingnya. Sebagai istri yang baik saya mau bantu jualan, berikut gambar-gambar apartemen yang ditawarkan. Kalau ada yang minat bisa hubungi saya (0813307977763 pin BB 32A8DCDD) atau eko (08164258564 atau 031-70648114).

Beberapa alasan kami memutuskan membeli apartemen ini:

  • harga nya terjangkau buat kami, harga rumah di sekitar tempat tinggal kami sudah di atas 500 juta semua walaupun luasnya sangat kecil.
  • lokasi lumayan menarik, sehingga bisa disewakan harian, bulanan atau tahunan (bisa sebagai  tambahan income)
  • bila tidak dijual bisa buat masa tua, karena luas sempit sehingga saat tua tidak capek mengurus rumah.
  • kalaupun dijual bisa digunakan untuk DP rumah
Berikut gambarnya, siapa tau ada yang tertarik










Kalau mau investasi, jangan ragu-ragu, karena nilai uang akan terus tergerus inflasi.






Minggu, 03 November 2013

Mamiku narsis

Tangal, 28 Oktober yang lalu kami sekeluarga pergi ke Bandar Djakarta Surabaya untuk me ngikuti acara lomba foto bayibdan bayi ceria. Ceritanya pas beberapa minggu sebelumnya saya ke TP untuk menemui sahabat saya sejak kecil, saya menerima brosur lomba ini. langsung saja saya semangat 45 untuk mengikutkan Felix lomba foto dan lomba bayi ceria.

Tampaknya memang naluri semua ibu yang bilang bahwa anaknya lucu dan menggemaskan. Selain ingin Felix aktif, saya juga ingin Felix tumbuh jadi anak yang berani tampil di depan umum dan pandai bersosialisasi. Dan salah satu cara yang ingin saya tempuh adalah dengan sering mempertemukan Felix dengan banyak orang.

Setelah tiba waktunya harinya tiba. Sepulang gereja kami langsung ke lokasi, Bandar Djakarta Surabaya sekitar jam 12siang. posisi Felix saat itu sedang bobo, akhirnya kami makan dulu. setelah Felix terbangun mulailah saya menyuapinya sambil menggoda, ingin mendaftarkan lomba bayi ceria, menurut saya Felix adalah anak yang ceria.

Tiba saatnya lomba bayi ceria, kami naik ke atas panggung dan beraksi. Felix berhasil tertawa terbahak-bahak, dan bila melihat pesaingnya tampaknya bisa menang. Karena merasa sedikit PD kami selain menunggu pengumuman lomba foto, kami juga menunggu pengumuman loba bayi ceria.

Setelah menanti beberapa waktu, akhirnya tiba pengumuman lomba foto bayi ceria, dan terdengar nama Felix disebut, segera saja dia saya gendong ke panggung untuk terima piala. Ternyata setelah saya perhatikan lagi, Felix bukan menang tapi dapat piala penghargaan, pantas saja di piala tidak ada tulisan juara berapa. Dasar mak nya narsis, ya lumayan dapat souvenir piala. Walau ga menang tapi senang juga, minimal tahu suasana lomba. Dan sama halnya dengan lomba bayi ceria, Felix belum menang, padahal dia jauh lebih ceria dari bayi lain. Tapi bedanya ga dapat piala lagi karena baru dafta hari H, sedangkan lomba foto sudah saya daftarkan sebelumnya, jadi sudah disiapkan oleh panitia.

Dan seperti biasa, Eko bilang "Kalau piala begini dia buatkan saja di toko sport, ga perlu panas-panas antri dll". Alasannya karena kasian Felix capek. Tapi untungnya Felix cukup menikmati acaranya dan banyak suasana baru.

Tetap saja tampaknya saya tidak akan ikut lomba foto lagi dalam waktu dekat. Mungkin tunggu usia Felix lebih besar dan mulai mengerti apa yang dia lakukan. Karena saya juga ingin dia mengerti apa yang dia lakukan. Berikut foto saat Felix pegang piala.

Arti sahabat....

Lagi-lagi  postingan mengenai renungan di kantor, entah karena saya kurang kreatif atau karena banyak ide tetapi bingung mau menulis dari mana. Berikut renungan yang saya dapat di kantor.

=================================================================================
BacaMazmur 23

TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. (Mazmur 23:1)


Bacaan Alkitab Setahun:
Yohanes 1-3


Bayangkan Anda, yang berasal dari daerah, diberi kesempatan berlibur gratis di Jakarta. Fasilitas dan dana disediakan secara berlimpah. Lalu, Anda disodori dua pilihan untuk menikmati liburan itu. Anda diberi peta dan perangkat Global Positioning System tercanggih, agar Anda dapat menelusuri Jakarta secara leluasa seorang diri. Atau, Anda didampingi Pemandu, seorang sahabat yang mengenal Jakarta dan sekaligus mengenal Anda dengan baik. Mana yang Anda pilih?

Daud melihat perjalanan hidupnya didampingi Pemandu yang hebat, Tuhan. Ia menggambarkannya sebagai Gembala, sosok yang dekat dan mengenal dengan baik domba-Nya. Sebagai Gembala, Dia menjauhkan mereka dari makanan beracun, dan menyediakan makanan dan minuman terbaik. Dia menjaga agar mereka tidak tersesat, mengarahkan mereka menempuh jalan yang benar. Jalan itu tidak selalu mudah, tetapi membuat mereka semakin mengenal karakter-Nya. Dia tidak pernah meninggalkan mereka. Saat melewati lembah kekelaman, Dialah penolong, kekuatan, dan jalan keluar bagi mereka. Dia melindungi mereka dari musuh dan menyediakan kelimpahan dan kemenangan. Kebaikan dan kemurahan-Nya tidak berhenti di alam fana ini, namun berlanjut sampai selama-lamanya. Sungguh, dalam penggembalaan Tuhan, Daud tidak kekurangan hal yang baik.

Bagaimana kita memandang hubungan kita dengan Tuhan? Apakah kita merasa bahwa Dia hanya memberi kita peta dan kita bebas menentukan arah? Ataukah kita melekat pada-Nya, Pemandu yang senantiasa memikirkan yang terbaik bagi kita?
================================================================================

Pada saat saya membaca renungan di atas yang terlintas di otak saya adalah, benar adanya di jaman sekarang di mana berbagai peralatan canggih diciptakan untuk memudahkan manusia, tampaknya akan banyak yang memilih GPS daripada pemandu.

Seringkali saat tersesat kita lebih memilih buka HP dan buka map daripada turun dan bertanya pada warga sekitar. Hal ini terjadi apakah karena pengaruh canggihnya peralatan atau karena sifat manusia yang mulai berubah.

Jadi teringat pelajaran sekolah yang menyatakanbahwa manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial, jadi sudah kodrat manusia untuk bersosial dengan sesama manusia bukan sibuk dengan social media untuk kontak teman lama. Memang berbagai social media dapat membantu kontak dengan teman lama, namun secanggih apapun piranti yang kita punya, kehadiran memiliki arti yang sangat penting. Seringkali kita sibuk sekali denan kegiaatan kita dan lupa dengan teman dan sahabat yang pernah mengisi ruang hati kita. Kita bertemu teman hanya bila ada undangan, tidak sengaja bertemu di mall, atau ada orang meninggal.

Hal ini juga menjadi tantangan buat saya, karena kehadiran sangat penting artinya dalam segala macam relasi, entah dengan orang tua, sahabat, saudara, dll. Mari kita hadir dalam kehidupan teman dan sahabat kita, tidak hanya via BBM dan facebook, tapi hadir dan berbagi cerita  bersama sama seperti waktu yang lalu.

Rabu, 23 Oktober 2013

persahabatan bagai kepompong


Beberapa waktu lalu ada sebuah lagu yang menjadi populer baik dari kalangan anak-anak hingga orangtua. Referent lyric lagu tersebut berkata seperti ini:
Persahabatan bagai kepompong
 

Mengubah ulat menjadi kupu kupu
Persahabatan bagai kepompong
Hal yang tak mudah berubah jadi indah
Persahabatan bagai kepompong
Maklumi teman hadapi perbedaan

Dalam Alkitab, persahabatan merupakan tingkat hubungan yang tertinggi. Abraham mendapat sebuah kehormatan dengan disebut sebagai "Sahabat Allah" (Yakobus 2:23b). Selain itu, Daud dikatakan sebagai seorang yang berkenan di hati Allah (1 Samuel 13:14), ini adalah salah satu cara mengatakan bahwa Daud adalah seorang sahabatNya.

Yesus menyebut murid-muridNya adalah sahabatNya, "Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku." (Yohanes 15:15).

Banyak hubungan suami istri tidak mencapai hingga hubungan yang sejati, karena mereka tidak bisa menjadi seorang sahabat. Hubungan persahabatan lebih dari hubungan asmara. Karena hanya melihat hubungan suami istri sebagai sebuah hubungan asmaraa akibatnya mereka hanya membangun hubungannya sampai di permukaan saja.

Pernikahan adalah perjalanan seumur hidup menuju keintiman, tetapi juga menuju persahabatan. Seorang suami istri harus bisa menjadi sahabat baik satu sama lain. Siapakah yang lebih mengenal diri kita selain sahabat kita? Terkadang seorang sahabat akan berbagi banyak hal yang tidak pernah dibicarakan dengan keluarganya. Untuk itulah suami istri harus menjadi sahabat, karena mereka tidak boleh merahasiakan sesuatu satu sama lain.

Seorang sahabat menerima satu sama lain, baik dengan kelebihannya maupun kekurangannya. Mereka saling berbagi, baik di hari-hari yang indah maupun saat-saat duka. Kualitas inilah yang memisahkan seorang teman biasa dan seorang sahabat.
Banyak pasangan suami istri sulit menjadi seorang sahabat bagi satu sama lain, mereka lebih mudah menjadi seorang "hamba" dari pada seorang sahabat. Bahkan terkadang, mereka lebih mirip kakak dan adik dari pada seorang sahabat.

Dalam Alkitab, persahabatan dan kasih adalah dua hal yang tak terpisahkan. "Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran" (Amsal 17:17). Persahabatan adalah sebuah alat untuk melebur pasangan suami istri menjadi satu kesatuan yang indah. Tidak ada hubungan lain di bumi ini yang sedekat dengan gambaran pernikahan, karena pernikahan adalah gambaran yang ideal yang Allah inginkan sebagai hubungan antara diriNya dengan manusia. Untuk itu, persahabatan adalah sebuah hal yang penting untuk membuat sebuah pernikahan berhasil. Jadilah seorang sahabat sejati bagi pasangan Anda, dan ijinkan dunia melihat bahwa Allah hadir dalam pernikahan kalian.

Tulisan di atas saya adopsi dari renungan harian yang saya dapat di kantor.


                         Ini foto saya dengan sahabat terdekat saya, suami, partner kerja, tempat curhat saya.


seorang sahabat dapat menjadi keluarga dekat, sebaliknya keluarga sendiri kadang menjauh. Teringat saat mami saya meninggal di awal 2011 yang lalu, entah bagaimana saya melewatinya bila para sahabat mami dan sahabat saya tidak turut membantu. Bahkan mungkin hanya bantuan kecil, menjaga nenek saya, itu sangat berharga. 

Thanks to all my bestfriend for all your support on my life :)

Malaikat tak bersayap

berikut ini sedikit cerita yang menginspirasi...

Mazmur 55:23 : "Serahkanlah kuatirmu kepada Tuhan, maka Ia akan memelihara engkau. Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah"

"Cara TUHAN menjaga kita"

Ini ditulis oleh seorang dokter dari Rumah Sakit Metro Denver USA :

Saya dalam perjalanan pulang ke rumah dari sebuah pertemuan sore ini sekitar pukul 5, terjebak dalam kemacetan di jalan di Colorado Boulevard, dan tiba-tiba mobil saya mulai tersendat-sendat dan akhirnya mati - dengan susah payah saya bisa mendekati sebuah pompa bensin, lega karena saya tidak menghalangi jalan dan mencari tempat hangat untuk menunggu mobil derek. Tapi tidak ada yang mau berhenti. Sebelum saya mulai menelpon, saya melihat seorang wanita berjalan keluar dari sebuah minimart, dan ia terpeleset di jalan es dan jatuh didekat pompa bensin, saya bergegas ke ibu ini untuk melihat apakah ia baik-baik saja.
Ketika saya tiba disana, terlihat bahwa ia sedang tersedu-sedu lebih karena sedih bukannya karena jatuh; ia adalah seorang gadis muda yang kelihatan begitu awut-awutan dengan lingkaran hitam disekitar matanya. Ia menjatuhkan sesuatu ketika saya membantu ia bangun, dan saya ambil untuk diberikan ke dia. Ternyata uang logam satu nikel.

Saat itu, saya jadi menyimpulkan: wanita menangis, mobil tua yang dipenuhi dengan barang-barang dan 3 anak dibelakang (1 di tempat duduk depan) , dan meteran pompa menunjukkan $4.95.

Saya bertanya apakah semuanya baik-baik saja dan apakah ia membutuhkan bantuan, dan ia lalu berkata 'Saya tidak ingin anak saya melihat saya menangis!, jadi kita berdiri menjauh dari mobilnya kebalik pompa. Ia bercerita bahwa ia lagi menuju keCalifornia dan situasinya sangat sulit buat dia saat ini. Saya bertanya, 'Apakah anda berdoa?' Ia mundur sedikit, tapi saya yakinkan bahwa saya bukan orang gila dan berkata, 'IA mendengar kamu, dan IA mengirim saya.'

Saya mengambil kartu kredit saya dan menggesek di card reader dari pompa tersebut sehingga mobil wanita itu bisa terisi penuh, sementara bensin nya diisi, saya berjalan ke McDonald disebelah dan membeli 2 kantung besar makanan, beberapa voucher untuk dipakai nanti, dan segelas besar kopi. Ia memberikan makanan itu kepada anaknya, yang langsung menyambar seperti serigala kelaparan, dan kita berdiri disebelah pompa sambil memakan kentang dan berbicara sedikit.

Ia memberitahu namanya, menceritakan bahwa ia tinggal di kota Kansas. Teman laki-lakinya meninggalkan nya 2 bulan yang lalu sehingga ia tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Ia juga tahu bahwa ia tidak akan bisa membayar sewa rumah bulan Januari nanti. Dan dalam keadan putus asa ia menilpon orang tuanya yang tidak pernah dihubunginya selama 5 tahun. Mereka tinggal di California dan akhirnya setuju untuk dia tinggal dengan mereka sampai ia bisa mencari uang disana.

Jadi ia mengemas semua barangnya kedalam mobil milik satu-satunya. Ia memberitahu anak-anaknya bahwa mereka akan ke California untuk merayakan natal, tetapi tidak memberitahu bahwa mereka akan tinggal disana.
Saya berikan sarung tangan saya, memberikan pelukan kecil dan membacakan sebuah doa cepat bersama dia agar ia selamat dalam perjalanannya. Ketika saya berjalan menuju mobil saya, ia bertanya, 'Apakah, anda malaikat atau apa?'

Ini yang membuat saya terharu. Saya berkata, 'Ibu, saat ini malaikat sangat sibuk, sehingga kadang-kadang TUHAN memakai orang biasa.'

Adalah sangat mengharukan untuk menjadi bagian dari keajaiban seseorang. Dan ternyata, anda sudah bisa menebak, ketika saya menuju ke mobil, mobilnya bisa langsung distarter dan pulang kerumah tanpa masalah. Saya akan kebengkel besok untuk memeriksakan, tapi saya kira teknisi tidak akan mendapatkan sesuatu yang salah.

Kadang-kadang Malaikat terbang sangat dekat dengan anda sehingga anda bisa mendengar getaran sayapnya...

Mazmur 55:23 ' Serahkanlah kuatirmu kepada Tuhan, maka IA akan memelihara engkau. Tidak akan selama-lamanya dibiarkan Nya orang benar itu goyah.'


Saat saya membaca renungan di atas, walaupun sebenarnya saya sudah pernah membacanya, saya sangat tersentuh. Saya jadi teringat saat awal saya aktif di aktivitas rohani, saat itu ada seorang senior di sebuah Persekutuan Doa yang membawa renungan bahwa setiap hal terjadi karena rancangan Tuhan, sama seperti renungan di atas.

Saya juga kembali merenung, seringkali dengan kesibukan saya akhir-akhir ini saya banyak mengeluh dan kurang bersyukur. Seberapapun sulit kehidupan kita tampaknya Tuhan mau tunjukkan bahwa ada orang lain yang mengalami hal yang lebih buruk dari kita. Sanggupkah kita menjadi malaikat tak bersayap seperti sang dokter? mungkin yang kita berikan tidak banyak, tetapi dapat saja pemberian itu untuk orang lain menjadi sangat berharga.

Kamis, 17 Oktober 2013

Koki untuk Felix

Setelah Felix berusia 7 bulan, sudah saatnya dia belajar makan bubur tim saring, setelah sebulan sebelumnya Felix makan bubur susu yang saya buat dari tepung gasol. Saat mau mulai makan bubur tim saring galaulah diri ini, antara membeli slowcooker atau tidak. Maklum saat baca di internet banyak sekali posting ibu-ibu gaul yang bilang bahwa enak banget pakai slowcooker tinggal cemplung di malam hari dan pagi hari bubur sudah jadi. Bahkan banyak sekali yang bilang tidak perlu disaring lagi karena sudah lembut. Selain itu nutrisi bahan makanan masih terjaga karena proses pemasakan dengan suhu yang tidak terlalu tinggi. Tetapi ada juga yang bilang bahwa kurang berguna membeli slocooker karena hanya pakai sebentar saja. Sampai akhirnya tiba waktunya, saya mantap mau membeli slowcooker tepat sebelum Felix mulai makan bubur, kami pergi ke salah satu toko elektronik terbesar di Surabaya. Kami tiba di sana pukul 20.00, dan karena tempatnya besar kami putar-putar sambil melihat produk-produk lain. Dan ternyata slowcooker dengan kapasitas kecil tidak tersedia lagi, yang paling kecil kapasitasnya 3,5L. Dan kami pun pulang dengan tangan hampa. Khawatir kejadian yang sama terulang, keeseokan harinya saya telfon ke beberapa toko elektronik lain apakah produk yang saya cari tersedia atau tidak. Dan tampaknya memang banyak sekali yang tidak menyediakan slowcooker dengan kapasitas kecil. Sebenarnya beberapa bulan sebelum mulai MPASI, saya sudah mau beli slowcooker di OL shop tapi hati ini nggak mantap khawatir kalau selama pengiriman produk rusak, karena produk elektro. Akhirnya saya menemukan slowcooker kapasitas kecil (1,5L) di Toko Elektronik Perdana, itupun atas rekomendasi seorang sahabat, Patty (tq ya Pat infonya :). Kami beli di hari sabtu dan langsung dipakai di hari minggunya. Awal pemakaian slowcooker tampaknya kurang pas penambahan airnya sehingga agak kering. Hari ke-3 bubur buatan saya sudah bagus banget. Beberapa kali saya tidak terbangun di malam hari sehingga saya tidak sempat masak dengan slowcooker dan saya harus memasak dengan cara di tim. Namun berdasarkan pengamatan saya hasil dan rasa bubur yang dihasilkan berbeda. Berikut beberapa perbedaannya:
*memasak dengan slowcooker beras menjadi benar-benar pecah dan lembut. Pada saat saya tim, pernah sampai 2 jam tapi bubur masih tidak terlalu pecah. Karena memasak dengan slowwcooker beras sudah lembut, maka saya hanya memberi bubur tim saring selama 3 minggu. Setelah itu bubur sudah tidak saya saring, bahkan agar mulai mau makanan kasar, sayur tidak lagi saya blender tetapi saya parut dengan parutan pala.

*rasanya gurih dan enak memasak dengan slowcooker, bahkan enak sekali hanya saja memang tidak ada rasa asin karena tidak saya tambah garam. Memasak dengan ditim membuat rasa bubur masih belum menyatu dan sangat tawar (tidak gurih)

*daging saat dimasak dengan slowwcooker lebih lembut daripada di tim, mungkin ini karena pemasakan dengan slowcooker memakan waktu yang lebih lama.

Buat teman-teman yang mau beli slowcooker untuk buah hati Anda, menurut hemat saya beli aja karena sangat membantu terutama untuk ibu yang bekerja seperti saya


Dengan hanya satu alat saya sangat terbantu, pagi hari bubur sudah masak dengan rasa yang gurih dan tidak perlu disaring. Karena itu slowcooker saya namakan kokinya Felix wkwkwk





Minggu, 06 Oktober 2013

Virus oh virus.....

Selasa minggu lalu, saat sedang latihan untuk acara gathering kantor tiba-tiba my hubby telpon memberi info bahwa si Felix suhu tubuhnya tinggi. Sebenarnya beritanya tidak terlalu mengagetkan karena sejak hari minggu suhu tubuhnya sudah hangat, bahkan senin malam dia sudah rewel, bahkan untuk menidurkannya kami harus mengajaknya keliling dengan mobil.

Rabu, seperti biasa Felix di daycare, dan tetap saja suhu tubuhnya tinggi, bahkan mencapai 38C. Sorenya kita bawa Felix periksa ke dokter umum langganan kami, dan info yang kami terima cukup membuat kaget; Felix didiagnosa terkena virus flu singapore, dan diberi obat. Memang di tangan ada beberapa bercak merah, dan jujur saja kamipun tidak memperhatikannya.

Hari kamis, suhu tubuh Felix belum turun juga, bahkan muncul bercak merah di seluruh tubuh, kita sebagai orang tua cukup bingung juga meski tidak sampai panik, obat turun panas kita berikan terus tapi suhu badan tetap tinggi, bahkan kita sampai konsultasi dokter by phone, dan jawaban dokternya "gak apa apa, itu normal :( ".

Jumat kita lalui dengan penuh kegalauan. bercak merah di tubuh Felix makin banyak, namun suhu tubuhnya mulai turun, dan Felix mulai mau makan dan minum lebih banyak dibanding hari senin sampai kamis. kita mau cari second opinion di dokter lain pada hari sabtu pagi ternyata dokternya praktek cuma malam hari. Akhirnya malam harinya kami ke dokter SA dekat rumah untuk konsultasi apakah benar memang kena flu singapura. Kalau menurut dokter SPA yang kami datangi sih Felix bukan kena flu singapore tetapi virus biasa. Dan justru fase kritisnya sudah lewat karena suhu tubuh sudah stabil (tidak panas lagi). Fase kritisnya adalah pada saat panas tinggi, karena bisa saja bayi step/kejang. Mendengar penjelasan dokter ini kami pun sangat luar biasa lega, terutama saya wkwkwkwk...

Untuk berbagi  berikut sedikit keterangan mengenai Flu singapura yang saya ambil dari http://apotekobat.wordpress.com/2013/07/01/pengobatan-flu-singapura/

Sekilas Tentang Penyakit Flu Singapura

Penyakit Flu Singapura atau biasa juga dikenal dengan nama Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) merupakan suatu penyakit akibat infeksi coxsackievirus yang disebabkan oleh virus RNA . Penyakit Flu Singapura ini banyak menyerang anak berusia di bawah sepuluh tahun . Itu sebabnya Flu Singapura identik dengan anak . Namun tidak menutup kemungkinan orang dewasa tidak bisa terinfeksi Penyakit Flu Singapura ini .
Pengobatan Penyakit Flu Singapura
Penyakit Flu Singapura ini merupakan salah satu Penyakit yang sangat menular dan sering terjadi dalam musim panas  . Penularannya melalui kontak langsung dari orang ke orang yaitu melalui droplet, air liur, tinja, cairan dari vesikel atau ekskreta. Penularan kontak tidak langsung melalui barang-barang yang terkontaminasi oleh sekresi itu. Tak ada vaktor tapi ada pembawa seperti lalat dan kecoa. Masa inkubasinya sekitar 2-5 hari , Sementara untuk waktu terekspos sampai terkena penyakit 3-7 hari.

Gejala Penyakit Flu Singapura

  1. Demam tidak tinggi 2-3 hari
  2. Sakit leher (pharingitis)
  3. Pengobatan Penyakit Flu SingapuraNafsu makan hilang
  4. Pilek berkepanjangan
  5. Ruam (kulit melepuh merah) di sekitar tangan, kaki, dan mulut
Apabila sudah terlalu parah, penderita Flu Singapura akan mengalami:
  1. Muntah dan diare yang menyebabkan dehidrasi
  2. Demam tinggi lebih dari 38 derajat Celsius selama lebih dari 2 hari
  3. Sariawan, sesak napas, dan kejang-kejang
Ketika penderita sudah mengalami gejala Flu Singapura yang parah , sebaiknya segera obati dengan pengobatan yang tepat karena virus ini bisa menyebabkan kematian. Kenali gejala Flu Singapura sebelum terlambat.


Tuhan bekerja dalam segala hal

Puji Tuhan, di kantor setiap hari ada yang email firman Tuhan dan renungannya. Dan memang Firmannya selalu punya cara yang unik untuk menyentuh hati. Beberapa hari lalu renungan di kantor mengingatkan saya pada salah seorang sahabat yang seringkali menekankan pada saya bahwa Tuhan dekat dengan orang yang patah hati. Entah mengapa ayat ini sangat meneguhkan, mungkin karena saya cukup sering merasa sedih yang mendalam. Berikut ini renungan yang saya baca di kantor, saya sangat ingin berbagi agar dapat memberi kekuatan, sama seperti saya dulu dikuatkan.

######################################################################

Mazmur 34:16-23
“Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka Tuhan mendengar dan melepaskan mereka dari segala kesesakan.” Mazmur 34:18

Selama kita masih berada di dunia ini kehidupan kita tak luput dari masalah. Kita tak pernah luput dari masalah atau penderitaan.

Mengapa dunia dipenuhi masalah? Masalah dan penderitaan timbul karena dunia sudah jatuh dalam dosa. Dalam 1 Yohanes 5: 19 dikatakan bahwa “…seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.” Namun sebagai orang percaya kita tidak usah takut dan cemas karena Tuhan bisa memakai semua masalah atau penderitaan yang terjadi untuk menarik kita untuk lebih dekat kepada Dia. Seringkali situasi sulit atau masa-masa gelap di dalam kehidupan kita memaksa kita untuk datang kepada Tuhan dengan kesungguhan hati. Kala kita terkulai tidak berdaya karena sakit, tidak punya uang untuk bayar kos atau kontrakan, anak sakit, gagal dalam rumah tangga atau studi, usaha bangkrut, ditinggalkan oleh orang yang kita kasihi dan sebagainya, kita menangis dan berteriak kepada Tuhan. Pujian dan penyembahan kita naikkan kepada Tuhan dengan hati hancur dan mendalam. Seperti Hana. Dalam pergumulan berat, “…dengan hati pedih ia berdoa kepada Tuhan sambil menangis tersedu-sedu.” (1 Samuel 1;10). Daud berkata, “Tuhan itu dekat dengan orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.” (Mazmur 34:19).

Belajarlah untuk bersabar dan tetap menaruh iman pengharapan kepada Tuhan sebab “…Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Roma 8:28). Tuhan adalah pemegang kendali seluruh kehidupan yang ada di muka bumi ini, termasuk masalah-masalah yang terjadi dan kita alami. Oleh karenanya serahkanlah beban itu kepada Tuhan, maka Dia akan turut bekerja. Allah turut bekerja yaitu ‘mengolah’ masalah tersebut sehingga mendatangkan kebaikan bagi kita. Tuhan sanggup mengubah yang buruk menjadi baik karena ada pengorbanan yang sempurna yang sudah Tuhan Yesus kerjakan di atas kayu salib. Kita harus ingat bahwa kita memiliki Tuhan yang jauh lebih besar dari masalah apa pun yang ada di dunia ini. Allah mengatakan: “…semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.” (1 Yohanes 5:4)

Asal kita percaya penuh kepada Tuhan, setiap masalah selalu ada jalan keluarnya karena Dia turut bekerja!
######################################################################

Dan renungan keesokan harinya seperti ini.

######################################################################
“ Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya,” Mazmur 67:2

Perihal berkat selalu menjadi menu perbincangan yang menarik di antara anak-anak Tuhan. Siapa yang tidak mau berkat ? Mungkin ada yang berkata, “ Sudah lama aku mengikut Tuhan, kok hidupku belum juga diberkati ?” Nah, apakah kita sudah menyadari sepenuhnya untuk apakah Tuhan melimpahkan berkat-berkatNya kepada umatNya ? Tuhan memberikan berkat kepada kita dengan suatu maksud atau tujuan yang mulia.

1. Supaya kita memiliki rasa takut akan Tuhan. Di dalam 'takut akan Tuhan' tercakup rasa hormat kepadaNya. Juga dengan berkat yang kita terima kita dapat memuliakan nama Tuhan, menaikkan pujian syukur, serta mengasihi Dia lebih lagi. Bukankah hanya karena anugerah dan rahmatNya berkat turun atas kita ?

2. Supaya kita menjadi berkat bagi orang lain sebagaimana Tuhan memberkati Abraham. “ Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.” ( Kejadian 12:2 ). Melalui penebusan Kristus di atas kayu salib setiap orang percaya “...adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.” ( Galatia 3:29 ). Berkat yang kita terima bukan seharusnya 'dikonsumsi' diri sendiri, melainkan harus dibagikan kepada saudara-saudara kita yang sangat membutuhkan uluran tangan kita; untuk itu hati kita perlu dijamah Roh Kudus supaya dari dalamnya memancar kasih Kristus. Tapi di sisi lain, janganlah ada orang yang menggantungkan harapannya kepada manusia, tetapi tetap bersandar dan berharap hanya kepada Tuhan.

3. Supaya Kerajaan Allah diperluas di muka bumi. Pemberitaan Injil ke seluruh dunia sangat membutuhkan banyak dana/biaya. Bahkan di zaman para rasul dulu jemaat Tuhan sudah ikut terlibat dalam pembiayaan perjalanan para hamba Tuhan dalam memberitakan Injil. Contohnya jemaat di Makedonia. Walaupun keadaannya pas-pasan, mereka kaya dalam kemurahan dan turut mengambil bagian dalam pelayanan orang-orang kudus.. Paulus berkata, “ Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan.” ( 2 Korintus 8:5a ).

Berkat dari Tuhan adalah untuk kebesaran dan kemuliaan namaNya saja !
#######################################################################

Entah mengapa dua renungan di atas menyentuh dan sangat ingin saya share :) Semoga berguna ya.... baca juga posting sebelumnya: hal kekhawatiran


sumber : dessylhistin-lhistin.blogspot.com


Sabtu, 14 September 2013

Travelling with your baby? Why not...

Banyak orang menyarankan bahwa sebaiknya bayi diajak bepergian jauh setelah minimal setahun. Hmmm logikanya sih masuk akal, karena daya tahan tubuh anak kecil berbeda dengan orang dewasa. Sebenarnya saya juga sepaham, sampai akhirnya ada 2 undangan yang mengharuskan kami sekeluarga menempuh perjalanan jauh tentunya dengan Felix. Perjalanan pertama adalah saat usianya 2,5 bulan, kami kondangan di Semarang yang mana perjalanan membutuhkan waktu sekitar 6-7 jam. Dan saat usianya 3 bulan kami kondangan di Jember dengan waktu tempuh sekitar 5 jam.

Perjalanan awal ke Semarang adalah perjalanan jauh kami yang pertama dan kami memutuskan bawa driver bila sewaktu-waktu kami berdua harus mengurus Felix. Dan benar, belum setengah perjalanan Felix muntah, mungkin capek dan masuk angin. Langsunglah kami berhenti dan ganti baju dll.

Perjalanan ke Jember kami juga tidak hanya bertiga tetapi dengan adik saya juga, tujuannya sama, supaya bila dibutuhkan kami berdua bisa jaga Felix.  Selain itu adik saya juga diundang di acara tersebut. Tentunya di perjalanan kedua semua jadi lebih lancar karena ini adalah perjalanan jauh kami yang kedua, selain itu jarak tempuhnya juga lebih pendek.

Travelling with babies, why not. Selama anda yakin nyaman, aman, semua perlengkapan dibawa, saya rasa semua akan berjalan lancar. Memang butuh persiapan ekstra untuk bepergian dengan bayi ataupun anak-anak. Beberapa hal ini adalah beberapa hal penting yang perlu dibawa, memang tidak wajib, bisa disesuaikan dengan kebutuhan perjalanan Anda, ini adalah beberapa barang penting yang perlu dipertimbangkan untuk dibawa:

* stroller
Karena kedua perjalanan saya adalah untuk kondangan maka tentunya kami bawa stroller bila si kecil bobo tinggal taruh saja dia di stroller. Tapi bila tidak memungkinkan, misal Anda berkendara dengan kendaraan roda dua, naik kendaraan umum dll, tentunya sulit untuk membawa stroller.

*selendang ataupun gendongan jenis lain
Tampaknya barang yang satu ini wajib bawa deh.karena ini barang mujarab untuk ibu-ibu, baik untuk menimang bila si kecil rewel, untuk makan, dan tentunya untuk membawa si kecil kemanapun Anda pergi. Selain itu barang ini volumenya jauh lebih kecil dibandingkan dengan stroller sehingga praktis dibawa ke mana saja.

* obat-obatan
Menurut hemat saya penting banget bawa obat-obatan standar saat bepergian, misal obat turun panas, minyak telon, dan obat standar yang bebas dijual yang sudah Anda konsultasikan dengan dokter SPA Anda yang memang sering dibutuhkan anak Anda. Ga kebayang kan pusingnya saat anak sakit tapi masih harus cari toko untuk beli obat, apalagi bila Anda ke daerah yang agak terpencil dan jalan di malam hari.

* selimut, kain bedong, jaket
Yang ini juga wajib bawa untuk melindungi anak dari angin baik AC maupun angin di luar ruangan.

* * Car seat
Saya jadi jatuh cinta dengan produk yang satu ini karena sangat membantu. Saat kami bepergian jauh saat usia Felix 2,5 bulan kami menggunakan car seat untuk baby yang posisinya tidur. Tidak terbayangkan capeknya bila saya harus memangku selama perjalanan,  belum lagi resiko anaknya terlalu capek karena posisi yang tidak enak. Sekarang saat usia felix sudah 7 bulan kami ganti car seatnya yang sudah posisi duduk dan dapat digunakan sampai agak besar. Ini foto felix di car seat.


Hal kekhawatiran

Banyak sekali orang yang berkata bahwa anak akan membawa rejeki, atau anak punya rejeki sendiri, atau banyak anak banyak rejeki. Jujur saja saya bukan tipe orang yang begitu pasrah. Menurut saya kita harus bekerja untuk mendapatkan sesuatu dalam hal ini uang. Dan di masa ini, memang manusia didorong oleh lingkungan untuk lebih konsumtif, dan harga-harga semakin melambung terutama kesehatan dan pendidikan, sehingga manusia dituntut untuk benar-benar bekerja keras untuk mempersiapkan masa tua dan masa depan anak-anak.

 Sama seperti orang tua lain yang menginginkan yang terbaik untuk buah hati, baik pendidikan, kesehatan dan masa depan, mulailah kami mengatur pos dana kami, merencanakan sumber tambahan penghasilan, dll. Salah satu cara yang kami pilih adalah dengan menjual makanan dan snack, dan sejak Felix lahir usaha ini lebih lancar. Peribahasa bahwa anak punya rejeki sendiri memang benar, akhirnya saya mulai mempercayainya wkwkwkwkwk :)

Memang sudah menjadi sifat dasar manusia untuk selalu khawatir mengenai hidupnya. Saya jadi teringat masa saat masih aktif di KTM, sudah hampir setahun saya tidak lagi sel, jujur dalam lubuk hati ini, saya sudah merindukan untuk sel lagi. Rasanya setelah dulu sangat aktif, dan sekarang bahkan tidak sel, kehidupan rohani saya hancur lebur.

Kehidupan yang kami jalani bertiga, sungguh diberkati. Teringat ayat ini ni...
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah  dan kebenarannya , maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

Jadi teringat sepanjang kehidupan saya yang sudah 3 dekade ini, Tuhan selalu menyertai setiap kehidupan saya. Saat paling sedih, saat paling berat, saat galau, Tuhan selalu membukakan jalan. Saat tidak ada yang bisa diajak curhat, Tuhan selalu mengirimkan malaikat untuk menemani dan berbagi. Terimakasih teman-teman STL dan ESCJ dan teman-teman SMU saya. Walaupun saat menjalani rasanya ingin menyerah saja, namun seberapapun lama proses yang harus dijalani, ternyata Tuhan menyertai dan memampukan saya melewati setiap halangan dan rintangan hidup.

Buat teman-teman jangan khawatir ya entah dalam hal ekonomi, kesehatan dll. Tuhan menciptakan kita manusia sebagai makhluk yang paling sempurna. Tuhan juga selalu mencukupkan kebutuhan kita.  Manusia diciptakan sebagai makhluk yang kuat yang mampu ditempa berbagai pencobaan. Tuhan pasti memberi jalan dan kekuatan, selain itu manusia akan semakin tangguh setelah melalui berbagai pencobaan. Cieeeee kaya aq ini penginjil aja yang udah makan garam kehidupan. Seberapapun kita putus asa tetap bergantung pada Nya dan berdoa.


Aq kangen sel, i will be back soon

Kasih Ibu

Menjadi ibu adalah salah satu pengalaman luar biasa yang dikaruniakan Tuhan pada saya. Anak yang telah lama kami nanti akhirnya lahir dengan lancar dan sehat. Sayapun menikmati cuti 3 bulan yang sungguh tak terasa berlalu begitu cepatnya. Hari demi hari berlalu, minggupun berganti dan bulan pun berganti. Cepat sekali rasanya waktu 3 bulan berlalu, rasanya di sebulan terakhir ingin rasanya waktu tidak berjalan. Tak ingin rasanya meninggalkan Felix di pagi hari untuk bekerja dan pulang di sore hari dengan tenaga yang sudah mulai menipis dan kehilangan moment-moment pertumbuhannya setiap harinya.

Awal hadirnya bayi yang mungil sungguh membawa kebahagiaan tersendiri, apalagi kami menantinya selama 2 tahun lebih. Hari-hari yang kami lalui begitu menyenangkan, walaupun capek namun saya merasa sangat bahagia. Semua pekerjaan rumah dan mengurus Felix kami jalani berdua, seharian saya di rumah dengan Felix, saat malam mulailah baterai saya habis dan gantian papinya yang menjaga Felix, bila lewat tengah malam baru giliran saya lagi yang jaga Felix. Itulah rutinitas kami selama sebulan pertama.

Awal kehadiran Felix di rumah merupakan awal bagaimana saya pertama kalinya merasakan betapa ada seseorang yang sangat tergantung pada saya. Mungkin Tuhan memang mendesain manusia seperti itu agar hubungan anak dan orang tua semakin erat. Beda dengan bayi makhluk Tuhan yang lain, yang setelah lahir rata-rata sudah mandiri.

Tiap jam memberi ASI merupakan perjuangan buat saya karena biasanya saya susah untuk terbangun saat saya sudah terlelap, namun yang sungguh mengherankan adalah tiap kali Felix lapar saya bisa langsung bangun, mungkin ini naluri keibuan, seberapapun capek tubuh ini selalu ada kekuatan extra untuk Felix tercinta.

Sama halnya dengan bayi lain, selama 30-40 hari pertama siklus tidur bayi masih berantakan dan belum menyesuaikan dengan siklus orang dewasa. Memasuki bulan kedua, Felix sudah pintar sekali, bangun pagi hari antara pukul 5 sampai pukul 6.30 pagi setiap harinya. Untuk membiasakannya juga tidak terlalu sulit.

Karena cuti saya 3 bulan, otomatis saya sering kontak dengan Felix. Dari awal sejak dalam kandungan Felix sudah kami biasakan mendengarkan musik, terutama lagu rohani. Juga di hari-hari awal kelahirannya saat sulit tidur, bisa semalaman saya menyanyi lagu rohani walau suara saya ini false wkwkwkwkw. Siang hari saya biasa memghiburnya dengan menyanyi lagu anak-anak dan sedikit joget, ya sedikit seperti orang aneh mungkin buat orang lain yang melihat.

Karena saya jadi sering menyanyi, saya mulai rajin mengingat-ingat lagu anak-anak yang dulu dinyanyikan saat saya masih anak-anak. Salah satu lagu yang saat itu terngiang adalah lagu `KASIH IBU`, kira-kira beginilah teks nya
Kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia

Dan ada satu lagu lagi yang juga teringat di benak saya, salah satu lagu rohani yang populer dan everlasting, yang dinyanyikan oleh penyanyi cilik Nikita dengan suaranya yang khas, judulnya  `di doa ibuku namaku disebut`. Kira-kira beginilah teks nya:

Di waktu ku masih kecil, gembira dan senang
Tiada duka kukenal, tak kunjung mengerang
Di sore hari nan sepi....ibuku bertelut
Sujud berdoa ku dengar namaku disebut

Di doa ibuku, namaku disebut
Di doa ibuku ku dengar, ada namaku disebut

Sering ini kukenang, di masa yang berat
Di kala hidup mendesak dan nyaris ku sesat
Melintas gambar ibuku, sewaktu bertelut
Kembali sayup kudengar.... Namaku disebut

Di sore hari nan sepi... ibuku bertelut
Sujud berdoa ku dengar namaku disebut
Di doa ibuku, namaku disebut
Di doa ibuku dengar ada namaku disebut....
Ada namaku di sebut

Sekarang dia telah pergi ke rumah yang tenang
Namun kasihnya padaku selalu ku kenang
Kulintas gambar ibuku sewaktu berteduh
Kembali sayup kudengar ... namaku disebut..

Entah mengapa walaupun saat itu saya berniat menghibur Felix agar tidak menangis, justru air mata saya jatuh tak tertahankan. Saya langsung teringat mami saya yang sangat luar biasa, menjadi single parent sejak saya kelas 4 SD sampai menguliahkan 2 anak. Pengorbanan dan cinta yang luar biasa yang saya lihat dari mami saya, sungguh saya kagum dan bersyukur punya mami yang luar biasa.

Luar biasanya lagi, saya diberi kesempatan Tuhan untuk menjadi mami untuk Felix. Tentu saja saya mau menjadi yang terbaik untuknya dan akan sangat membahagiakan bila kelak saat Felix dewasa dia juga bisa bangga punya mami seperti saya, sama seperti saya bangga punya ibu seperti mami. Termasuk keputusan saya untuk tetap bekerja demi masa depannya. Dengan segala keterbatasan, saya masih berupaya untuk mencari penghasilan tambahan, jual kue, dll. Walau capek senang rasanya ada uang tambahan yang bisa saya masukkan di dana pendidikannya, rasanya bahagia sekali walaupun bukan jumlah yang banyak. Sungguh pengalaman yang luar biasa menjadi ibu, apalagi saya belajar sendiri mulai dari seluk beluk merawat bayi, kesehatan, dll.

Sungguh kasih orangtua kita adalah kasih tanpa syarat, terutama ibu kita. Jadi selagi ibu kita masih ada luangkan waktu menjenguk nya walau sebentar, sekedar telpon walau capek. Karena kita tak selamanya hidup, jadi kita harus mempergunakan waktu kita sebaik mungkin. Jangan sampai menyesal pada saat dia sudah tiada barulah kita merindukan dan menyesal karena belum balas budi. Bayangkan saja bagaimana dia bangun di malam hari meberi ASI, bangun pagi memyiapkan semua sarapan seisi rumah, bingung saat kita sakit, mengajari mengerjakan PR, belum lagi harus bekerja. Luar biasa bukan pengorbanan untuk cintanya yang tanpa syarat untuk kita anaknya.


So love your mom ya.....




note: ini foto waktu jalan ke Sutos wkwkwkwkw :)

Selasa, 03 September 2013

Si anak berkat

Tepatnya kemarin, kami bertiga pergi ke Gereja Gembala Yang Baik untuk memenuhi kelengkapan salah satu sahabat kami yang akan menikah dalam waktu dekat. Dan seperti biasa kami harus kebut-kebutan untuk sampai di tempat tepat waktu. Waktu yang ditetapkan adalah jam 18.00 sedangkan saya pulang dari kantor jam 17.00. Untung kantor dekat dari rumah sehingga tidak banyak waktu yang terbuang di jalan. Tanpa kami rencanakan ada berkat sehingga kami bisa langsung makan dan langsung siap-siap pergi. Kami tiba di gereja sekitar pukul 18.15 dan kami menunggu sekitar setengah jam sebelum masuk menemui romo. Saat kami masuk, bertiga dan kedua pasangan yang akan menikah, suasana jadi akrab karena hadirnya Felix. Si Felix bingung liat sana-sini karena dia ada di ruangan baru. Tapi entah apa yang ada di pikirannya, seringkali dia melihat salib yang ada dia atas meja romo. Kami di ruangan sekitar setengah jam dan sebelum keluar ruangan romo memberkati Felix. Kami langsung menuju parkiran untuk segera pulang karena pekerjaan rumah masih menunggu di rumah. Tak disangka, saat dekat dengan pintu keluar halaman gereja kami berjumpa romo paroki kami, yang juga dulu membabtis Felix, dan lagi-lagi Felix dapat berkat dari Romo. Di mobil kami berbincang-bincang, sungguh berkat Felix luar biasa di hari biasa dia mendapat 2 berkat dari 2 romo paroki. Sungguh nama adalah doa yang luar biasa.

Rabu, 26 Juni 2013

Nama adalah doa

Sama seperti calon orang tua yang lain, setelah memasuki bulan ke-7 kehamilan mulailah semua persiapan menyambut kehadiran sang buah hati. Sejujurnya, kami berdua bukan tipe orang yang percaya dengan mitos-mitos tanpa alasan logis yang jelas. Di masyarakat ada mitos bahwa baru boleh siap-siap nama dan perlengkapan bayi setelah kandungan berusia 7 bulan, menurut saya mitos ini dikarenakan di jaman dahulu saat alat USG masih belum banyak, boro-boro alat USG, jaman dahulu urusan kehamilan dan melahirkan berurusan dengan dukun bayi, sehingga jenis kelamin bayi lebih susah ditentukan, selain itu setelah 7 bulan, kondisi janin sudah kuat sehingga kalaupun harus dilahirkan kondisi bayi sudah cukup kuat. Kan sayang persiapan barang sudah banyak tapi tidak dapat digunakan karena jenis kelain tidak sesuai. Dasar saya narsis, karena nama kami berawalan huruf E, kami ingin juga memberi nama anak kami dengan awalan huruf E. Mulailah kami mencari nama bayi lakl-laki berawalan E. Tentu saja banyak sekali pilihan nama yang kami temukan di direktori nama. Tapi anehnya nama berawalan huruf E yang kami suka pelafalannya sulit untuk orang Indonesia dan justru banyak sekali nama indah berawalan huruf E untuk cewek. Singkat cerita, idealisme kami untuk membentuk keluarga E gagal dan akhirnya kami mencari nama dengan awalan huruf F, karena huruf F adalah huruf setelah huruf E. Dan pencarian dimulai, hampir setiap hari browsing nama dimulai mengumpulkan nama-nama yang kami suka. Karena kami katolik, kami mencari nama anak yang sekaligus adalah nama baptis, hal ini dari pengalaman kami sendiri karena nama baptis berbeda dengan nama akte sehingga nama kami menjadi sangat panjang. Dan tentunya kami tidak hanya mencari arti nama yang baik tetapi juga melihat apakah nama tersebut dapat digunakan sebagai nama baptis. Apalah arti sebuah nama? It means a lot. Nama adalah sebuah doa orang tua, dan tentunya karena nama adalah doa dari orang tua untuk buah hati tercinta, tentu doanya adalah yang baik-baik. Saya pribadi tidak menyesal memberi nama buah hati kami Felix Leonard Setiawan. Felix yang artinya diberkati Tuhan, beruntung, mengandalkan Tuhan, sedangkan Leonard adalah karena orangtuanya berbintang Leo, narsis wkwkwk, namun Leonard sendiri artinya memiliki keteguhan hati, seperti singa. Bulan-bulan awal kehadiran Felix di tengah keluarga kami sungguh merupakan berkat, dan Felix pun banyak diberkati misalnya : * saya melahirkan secara caesar, kata teman-teman bila caesar waktu pulih lebih lama dan sakit, but thanks God walaupun saya melahirkan secara caesar, walaupun saya seorang diri merawat Felix tanpa pembantu, suster, maupun mami dan mertua, saya diberi kekuatan oleh Tuhan untuk merawat Felix dan mengurus rumah tangga seorang diri * ASI adalah makanan bayi terbaik, tentunya karena memang Tuhan sudah menciptakan asi sebagai makanan bayi, dan hanya sangat sedikit ibu yang tidak dapat menyusui bayinya, jadi jangan khawatir tidak dapat memberi ASI, anda pasti bisa. Saya diberi semangat oleh teman-teman saya dan sekarang saya ingin menyemangati anda semua. Pada prinsipnya ASI diproduksi sesuai kebutuhan bayi, jadi seharusnya produksi ASI akan mencukupi kebutuhan bayi. Dan berkat Tuhan berawal dari seorang sahabat yang meminjami saya buku mengenai ASI yang sangat berguna juga ada sahabat yang memberi informasi cara agar ASI bisa keluar sebelum melahirkan, caranya dengan massage tiap kali mandi dan dikompres air hangat dan air biasa bergantian. Dengan pemberian ASI, selain lebih baik tentunya jauh lebih hemat dibandingkan dengan susu formula. Karena berkeinginan memberi ASI, apalagi saya melahirkan secara caesar, saya mengumpulkan botol U C 1000 untuk menyimpan ASI di freezer sebagai stok saat saya sudah kembali bekerja. Botol yang saya kumpulkan lumayan banyak padahal itu hasil sumbangan dari teman juga, dan tentunya termasuk kegiatan go green. Berkat berikutnya, mertua dan sahabat saya yang lain juga memberi botol untuk stok ASI. Berkat Tuhan tidak berhenti di sini, saat saya bingung ASI mau disimpan di mana lagi karena freezer saya sudah tidak cukup lagi, ada yang menawarkan freezernya untuk saya titipi ASI. Keren kan..... * karena ortu saya sudah meninggal, otomatis saya belajar seluk beluk merawat bayi sendiri, baik dari teman maupun buku, dan internet tentunya. Namun semua yang disediakan Tuhan luar biasa, ada saja orang yang dikirim Tuhan untuk membimbing saya. Tidak perlu khawatir, karena apapun yang terjadi Tuhan sudah mempersiapkan dan mencukupkan. * cuti saya 3 bulan benar-benar cepat berlalu. Saat Felix berusia 5 minggu kami mulai menggunakan jasa baby sitter dengan harapan sang nanny bisa menyesuaikan diri dengan kebiasaan anak, namun malah sebaliknya ada saja kejadian, malah Felix sering muntah karena nanny tidak paham bahwa anak ingin ditimang tidur bukan lapar. Malahan dengan jasa nanny Felix kecetit yang ketahuan waktu kami pijat bayi (inipun berkat Tuhan karena pijat bayi pertama saat kami ke Semarang untuk menghadiri pernikahan seorang sahabat. Memang nama adalah doa jadi pilihkan nama terbaik untuk anak Anda.

Senin, 24 Juni 2013

POSITIVE :)

Buat pasutri yang sudah menikah, punya anak, sang buah hati adalah impian yang dinanti-nanti. Banyak sekali teman-teman dan saudara saya yang sudah menikah lebih dari 3 tahun namun belum saja dikaruniai buah hati oleh sang pencipta, padahal berbagai usaha sudah dilakukan, mulai dari membenahi kesiapan mental calon orang tua dengan ikut berbagai retret, program hamil seperti pengaturan hormon sampai berulang kali inseminasi dan hasilnya tetap saja gagal. Seringkali saya heran dengan salah seorang sahabat saya yang saking ngebetnya punya momongan, entah memang sudah kepingin atau karena desakan ortu, tiap kali habis inseminasi, selalu bed rest sampai 2minggu. Buat saya, yang mungkin waktu itu belum terlalu ngebet punya baby, harus bed rest 2 minggu berat sekali, betapa bosan harus di tempat tidur selama 2 minggu, tidak bertemu teman, OMG.... Soal desakan ortu maupun mertua untuk segera menimang cucu juga buat stress. Menikah lebih dari 2 tahun, dan menghadapi pertanyaan mami, mertua dan seabreg saudara yang lain yang semua menanyakan `mana momongannya`, juga buat BT. Setelah menikah memang kami sepakat mengatur kehamilan agar dapat merencanakan kehamilan setahun setelah menikah, dengan seabreg alasan, mulai dari alasan ketidak siapan ekonomi, maklum semua biaya pernikahan kami tanggung sendiri, alasan karena masih ingin menikmati hidup baru kami sebagai suami istri, dll. Walau hati ingin menunda kehamilan sampai setahun, kenyataannya 6bulan setelah menikah saya pribadi sudah pengen banget punya baby dan mulai ngoyoh. Baru di saat ini saya dapat memahami pola pikir sahabat saya yang rela bed rest 2 minggu setelah inseminasi. Perjalanan kami sebelum menikah juga tidak terlalu mulus, banyak sekali kerikil tajam yang harus kami lalui. Mulai dari konsep acara, tanggal baik, dan segala tetek bengeknya. Bila ingat masa itu, curhat dengan rekan kantor dan sahabat lain, yang mau memberi semangat. Sungguh bersyukur punya teman-teman yang menjadi sahabat. Singkat cerita kami akhirnya menikah di bulan oktober 2009. Karena kota asal saya dekat, otomatis kami lebih sering pulang ke kota saya, katakanlah sekali dalam sebulan kami pulang kampung, sedangkan ke rumah mertua hanya setahun sekali. Sering pulang juga buat bingung menjawab pertanyaan mami yang ingin segera menimang cucu, maklum banyak teman mami yang sudah punya cucu, malah mami pengen cucunya ditaruh rumah biar bisa momong cucu. Mungkin karena mami banyak kehilangan moment bersama kedua anaknya, saya dan adik saya, karena mami sibuk bekerja sebagai single parent. Hari berlalu, bulan berganti, namun setelah 6 bulan saya tak kunjung hamil. Kami berpikir mungkin memang belum waktu kami dipercaya dititpin seorang anak oleh yang kuasa. Akhirnya setahun pernikahan sudah kami lalui, mulailah saya galau, kok belum jua hamil. Akhirnya kami tunggu hingga 6 bulan lagi, sebelum kami melakukan upaya agar bisa segera hamil. Usaha dimulai, kami coba yang alami dulu, mulai dari jamu china bentuk pil sampai yang rebusan dengan aroma yang luar biasa ( kalau merebus jamu, serumah jadi aroma jamu dan aromanya buat muntah, apalagi minumnya, tapi dasar kepingin punya momongan ya diminum saja). Ada juga orang yang nunjukin dukun pijat di kampung dekat rumah. Tempat pijatnya benar-benr primitif, menggunakan dipan bambu dan kasur kapuk yang entah berapa tahun tidak dijemur sehingga bau lembab. Si mbok juga pelihara ayam kampung jadi kotoran ayam dan aroma ayam melekat sekali, mana antri lama dan panas, tapi ya tetap saja saya jalani, malah saya beberapa kali ke tempat si mbok pijat. Si mbok ini pinter karena diagnosa sesuai dengan dokter. Saya pun minum jamu yang dikasih si mbok. Banyak teman bilang harus banyak mengkonsumsi buah kiwi dan anggur, walau mahal tetap saja saya ikuti. Ada juga teman yang menyarankan tiap hari mengkonsumsi jus wortel, apel dan tomat yang diminum oleh pasutri, dan saya melakukannya. Waktu berlalu akhirnya kami memutuskan untuk mencoba program di dokter. Setelah tanya sana-sini, sepakatlah kami untuk mengikuti program di salah satu klinik androlog yang disarankan oleh salah seorang sahabat saya di Jakarta. Saat itu sudah 2 tahun pernikahan kami. Betapa terkejutnya kami mengetahui besarnya biaya yang harus kami keluarkan untuk obat, tes hormon di lab, dll. Januari 2011 sepulang dari baksos bersama teman gereja, saya terima telfon dari tetangga dari kampung halaman yang memberi info bahwa mami saya kecelakaan dan meninggal dunia. Dunia seakan berhenti berputar saat itu. Saya memutuskan tidak langsung percaya dengan dalih banyak penipuan akhir-akhir ini, saya mencoba telpon RS di kota saya menanyakan apa benar ada korban kecelakaan yang meninggal, 2 kali saya telfon jawabnya sama, tidak ada korban kecelakaan meninggal bernama ibu X. Dan saya terima telfon lain dari tetangga saya yang lain memberi info yang sama, dan saya coba kembali telfon RSUD kota saya, dan di telfon ketiga ini, memang benar mami saya meninggal. Belum selesai shock saya, saya masih harus memikirkan bagaimana cara yang tepat memberi tahu adik saya, karena dia masih emosional dan saya khawatir kalau dia tambah celaka kalau saya jujur, singkat kata saya tidak berkata yang sebenarnya, saya bilang mami kecelakaan dan masuk RS, saya suruh dia ke rumah dan bawa baju untuk pulkam, dan dia percaya. Kamipun pulang kampung, dan saat tiba di rumah betapa terkejutnya kami bahwa semua sudah siap, dari peti, terop, dll, mungkin inilah enaknya hidup di kota kecil. Sepeninggal mami, nenek saya yang selama ini dirawat mami saya, dengan kondisi stroke tampaknya bingung. Tiap ada kenalan yang pamit, nenek saya ingin ikut. Dia seakan bingung mau dengan siapa, dalam kondisi pikun saja masih bisa merasakan anak yang disayang dan selalu merawat meningal. Singkat cerita, akhirnya nenek saya tinggal bersama saya di rumah, bersama dengan adik saya. Jujur saya bahagia sekali walau banyak konflik juga dengan saudara-saudara yang lain. Saya sangat bersyukur, suami saya menyetujui nenek saya tinggal di rumah, malah suami saya rajin juga mengajak nenek ngobrol dan memijitnya. Saya hanya ingin balas budi, pada siapa saya bisa balas budi, karena kedua ortu sudah meninggal, selain itu dari kecil saya selalu kumpul dengan nenek saya. Nenek saya tinggal di rumah selama 1,5 tahun. Satu tahun setelah nenek di rumah baru kami mulai program hamil di dokter namun belum juga hamil. Suami saya memberi semangat, mungkin memang belum saat kami, kan masih ada nenek yang butuh perhatian ekstra dan kasih sayang. Kami mencoba ke pertapaan Karmel di Tumpang, setelah sekitar 3 tahun tidak ke sana. Di sana kami konseling dengan salah satu biarawati. Sungguh kami bersyukur mengambil keputusan ke Tumpang, karena lega rasanya hati ini bisa menumpahkan uneg-uneg yang sangat membebani pikiran. Tak lama sepulang dari Tumpang, sekitar bulan Juni nenek saya mulai drop kondisinya sampai masuk RS selama 3 malam. Sepulang dari RS nenek saya dirawat anaknya, tidak di rumah kami lagi, mungkin sekitar 2 minggu di rumah anaknya. Kami masih mengukuti program dokter saat itu, dan sebenarnya saat nenek saya di RS adalah waktu yang disarankan dokter untuk bisa hamil, tapi mana mungkin, kan kami tiap hari ke RS, bahkan sepulang dari RS kami tetap saja menjenguk nenek tiap hari. Singkat cerita, saya mulai merasa badan tidak enak seperti mual di pagi hari, badan berat (berat badan saya naik 2 kilo), malas, dll. Karena sudah kapok tes urine (dari nikah mungkin saya sudah habis 2 lusin strip tes kehamilan dan semua hasilnya negative walaupun sudah terlambat sampai 2 minggu), kali ini saya juga tidak curiga hamil walau sudah terlambat seminggu dan ada gejala di atas tadi. Entah mengapa, suatu pagi saya ingin coba tes lagi, tapi ya saya juga tidak terlalu berharap dan eng ing eng, hasilnya malah POSITIF. Langsung saja saya bangunkan suami, dan dia juga masih belum percaya karena tipis sekali. Agar tidak kecewa, kami memutuskan cek lagi beberapa hari kemudian, dan garisnya semakin jelas. Akhirnya kami ke dokter, namun janin masih belum tampak dan saya disarankan tes darah. Puji Tuhan hasil tes darah menunjukan memang saya hamil, wow keren, akhirnya saya hamil. Seminggu kemudian setelah saya ketahuan hamil, nenek saya meninggal. Dan yang menakjubkan adalah bahwa matanya dapat tertutup rapat setelah saya tiba di rumah om saya dan memberi tahu nenek bahwa saya hamil. Mungkin kisah saya adalah sekelumit kisah biasa diantara kisah orang lain yang lebih keren, namun banyak hal yang bisa jadi bahan perenungan kita : * Anak adalah karunia Tuhan yang harus kita syukuri dan rawat. Bukan tanggung jawab yang mudah mendidik anak agar anak memiliki kepribadian yang terintegritas. Bila memang Tuhan belum memberi anak mungkin Tuhan masih punya rencana lain, seperti kisah saya di mana saya diberi tangung jawab untuk merawat nenek selama 1,5 tahun. Tak dapat dibayangkan bila saya sudah punya anak waktu itu betapa banyak waktu, biaya, dan tenaga yang harus saya sediakan. Banyak sekali teman yang meneguhkan bahwa saya hamil, berkat saya mau merawat nenek saya. * Tidak semua jawaban doa kita adalah ya. Tuhan tahu yang terbaik untuk anak-anakNya. Jawaban doanya bisa ya, tidak, dan tunggu. Sekarang tingal bagaimana kita bisa peka dengan suara Tuhan untuk jawaban doa kita yang tak kunjung terjawab. Toh tujuan pernikahan tidak melulu unuk memperoleh keturunan * waktu Tuhan adalah yang terbaik. Seperti cerita saya tadi bahwa saya tidak dapat membayangkan bila saya sudah ada anak saat merawat nenek saya. Tuhan tahu kebutuhan dan kemampuan kita. * saat kita besok menjadi tua dan sudah punya menantu, ada baiknya kita juga memahami perasaan anak menantu kita. Seberapapun kita ingin menimang cucu, jangan sampai membebani perasaan anak menantu kita. * satu hal lagi, setelah mengalami menjadi orang tua baru, nyata benar pengorbanan orang tua kita terutama ibu kita. Jadi selagi masih ada ibu, balaslah budinya, minimal sayangilah dia. Mungkin dia hanya minta ditelfon dan dikunjungi. Apalah artinya dibandingkan dengan semua pengorbanannya selama merawat kita dari bayi hingga dewasa.