Rabu, 24 Juni 2015

Monkasel/ Monumen Kapal Selam

Akhir bulan mei yang lalu kami kedatangan tamu dari Semarang yang ke Surabaya untuk berobat. Akhirnya kami menjamu tamu tersebut dari menjemput di airport, kemudian makan siang, lalu mengantar ke kantor PMI sebentar dan kemudian menjemput dan makan malam di salah satu resto Kwetiaw Medan di Jl. Kedungdoro yang antri itu, tepatnya di Apeng.

Sebenarnya bukan rutinitas itu yang mau saya sampaikan tetapi aktivitas kami selama menunggu tamu kami sebelum kami menjemputnya untuk jalan-jalan dan makan malam. Karena tamu kami ada acara di PMI (tengah kota, di Embong Ploso), akhirnya kami ke Delta Plaza, saya sendiri merasa kurang nyaman bila jalan-jalan di Delta Plaza, entah mengapa saya juga kurang paham.

Karena sudah di area sana, saya ajak nih hubby saya yang pastinya malas banget ke area museum. Masuklah kami ke Monkasel (Monumen Kapal Selam) yang terletak di sebelah Delta Plaza, karena kami ke sana pas di siang hari (sekitar pkl 13.30) bisa dibayangkan betapa teriknya. Tiket masuk hanya 10 ribu rupiah saja sudah termasuk nonton video.




Pembatas tiap ruangan ada pintu bulat yang tentunya untuk saya dan hubby yang berukuran tubuh extra butuh trik tertentu, jadilah kita tertawa sendiri sampai ada orang dibelakang kami yang ikutan tertawa lihat ni mama papa kok lebih lucu dari anaknya wkwkwkwk.

Saya sendiri sudah ke2 kali ke tempat ini, itupun sudah sekitar 10 tahun yang lalu. Dan saya tetap saja cukup terpesona dengan kapal selamnya. Kapal selam bekas perang puluhan tahun yang lalu sudah menggunakan teknologi yang menurut saya cukup canggih.

Sedangkan saya sendiri kagum juga dengan para kru kapal tersebut. Saya tidak akan betah tinggal dalam kapal selam itu dengan ruang yang sempit dantentunya tidak ada udara luar, OMG, dengan makanan yang mungkin hanya makanan kaleng untuk dipanaskan, karena kompornya kanya berupa elemen pemanas. Bila seperti ini salut deh dengan para pejuang.

Si Felix yang semula antusias tapi juga ngantuk mulai “on” karena senang melihat objek yang baru untuk dia. Pas ada ruangan yang agak luas, mungkin ruang mesin langsung aja si Junior lari-lari sambil ketawa-ketawa. Sambil putar-putar semacam kemudi (valve) dia merasa mengemudikan mobil sambil lirik mami papinya dan tersenyum simpul. Tampak dia happy walaupun dia belum dapat mengungkapkannya.

Seiring dengan berjalannya waktu kami tiba di ujung kapal selam dan saat melihat pintu keluar dan papinya kluar sambil turun tangga dan ajak turun mulailah si Felix rewel dan tidak mau turun, masih mau jadi pelaut tampaknya. Karena Felix ngga mau turun dan daripada kepanasan si papi akhirnya naik lagi dan main-main di ruangan yang agak luas tadi.

Lalu kami berencana nonton video yang sudah termasuk dalam tiket yang sudah kami bayar. Sambil menanti kami jalan-jalan ke arah sungai ternyata ada kolam renang kecil dan tentunya Felix ingin banget main air. Karena tanpa persiapan tentunya kami tidak mau berenang selain itu berenang di tempat terbuka, tentu bukan pilihan buat kami.

Sambil duduk di tepi sungai dan minum the melihat seberang sungai banyak lalu lalang mobil dan ada tiga perahu yang digunakan untuk lomba di malam hari. Setelah bosan kami kea rah ruangan video, video diputar pkl 14.00. Tapi karena banyak sekali yang berebut masuk saya jadi malas juga dan memutuskan pulang. Sebelum pulang kami sempat melihat ayam yang memang ada di sana.

Walaupun ini bukan liburan/rekreasi yang kami rencanakan tetapi saya yakin Felix cukup menikmatinya. Seandainya tidak ada tamu dari Semarang pasti F elix tidak main ke Monkasel saat itu. Monkasel ini merupakan salah satu tempat rekreasi yang baik untuk anak-anak karena mendidik.

Minggu, 14 Juni 2015

BM (broadcast message)

Bagi yang menggunakan smart phone pasti sudah biasa menggunakan bbm dalam komunikasi dan pasti sudah sering menerima BM alias broadcast message. Mungkin bagi sebagian orang BM dianggap mengganggu dan respon tiap orang juga berbeda-beda ada yang delete contact, ada yang langsung end chat, ada juga yg bilang baik-baik tidak mau trima bm.

Beberapa hari yang lalu saya menerima BM dari tetangga saya yang juga adalah leader saya di MLM yang saya ikuti.Saya tidak membahas produk atau apapun lainnya di sini.

Pada saat saya menerima BM tersebut kondisi saya memang jujur sedang jutek berat, entah mengapa. Awalnya saya baca sekilas saja. Lalu saya memutuskan untuk membacanya lagi perlahan sambil saya renungkan. Tanpa saya sadari jutek saya berangsur berkurang karena saya memutuskan untuk bersikap positif.

Cara Tuhan memulihkan saya beragam, kadang lewat lagu, renungan di kantor, BM dll. Jujur saja kerohanian saya merosot tajam dibandingkan saat masih pacaran dulu. 

Berikut BMnya siapa tahu bisa membantu Anda. 

****************************************

"Hidup adl PROSES,, hidup adl BELAJAR"

Ketika aku berpikir negatif pada seseorang. Tanpa sadar, aku telah menghakimi orang itu.

Lebih mudah mana? Berusaha menyingkirkan semua kerikil tajam di setiap jalanan, atau memakai sepatu agar kaki kita tidak terluka.  

Lebih mungkin mana? Berusaha mensteril semua tempat agar tak ada kuman atau memperkuat daya tahan tubuh kita sendiri..?  

Lebih mudah mana? Berusaha mencegah setiap mulut agar tak bicara sembarangan atau menjaga hati kita sendiri agar tak mudah tersinggung?  
Lebih penting mana? Berusaha menguasai orang lain atau belajar menguasai diri sendiri?

Yang penting bukan bagaimana orang harus baik padaku, melainkan bagaimana aku berusaha baik pada orang lain.

Bukan orang lain yang bikin aku bahagia, melainkan sikap diriku sendiri-lah yang menentukan, aku bahagia atau tidak.

Setiap waktu yang telah kita habiskan dalam hidup ini, tidak akan terulang kembali.  Namun ada satu hal yang masih tetap bisa kita lakukan, yaitu BELAJAR dari masa lalu untuk hari esok yang lebih baik.  

Hidup adalah proses,  Hidup adalah belajar. Tanpa ada batas umur Tanpa ada kata tua.

JATUH, berdiri lagi ..
KALAH, mencoba lagi ..
GAGAL, bangkit lagi  Selamat  pagi . TUHAN MEMBERKATI SETIAP USAHA KITA

******************************""********

thx Ce Maria...

Sabtu, 13 Juni 2015

matematika kehidupan

MATEMATIKA KEHIDUPAN
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

1) Mengapa PLUS dikali PLUS hasilnya PLUS?

2) Mengapa MINUS dikali PLUS atau sebaliknya PLUS dikali MINUS hasilnya menjadi MINUS?

3) Mengapa MINUS dikali MINUS hasilnya PLUS?

Hikmahnya adalah sbb:
(+) PLUS = BENAR
(-) MINUS = SALAH

1. Mengatakan BENAR thd sesuatu hal yg BENAR adalah suatu tindakan yg BENAR.

Rumusnya adalah + x + = +

2. Mengatakan BENAR thd sesuatu yang SALAH, atau sebaliknya mengatakan SALAH thd sesuatu yg BENAR adalah suatu tindakan yg SALAH.

Rumus matematikanya:
+ x – = -
– x + = -

3. Mengatakan SALAH thd sesuatu yg SALAH adalah suatu tindakan yg BENAR.

Rumus matematikanya:
– x – = +

Pelajaran matematika ternyata sarat makna. Kebenarannya pasti & bs kita ambil sebagai Pelajaran Hidup.
         
Utk matematika pembagian, adalah sbb:
1 ÷ 1 = 1
1 ÷ 2 = 1/2
1 ÷ 10 = 1/10
1 ÷ 100 = 1/100
Sedangkan 1 ÷ 0 = ~ ( tak terhingga).

Maknanya adalah:
- Kalau kita melakukan perbuatan baik, spt membantu org lain misalnya, kemudian kita mengharapkan balasan atas perbuatan itu, mk semakin kita banyak berharap hasilnya akan semakin kecil (1/100 dst).

Tetapi ketika kita melakukannya dgn Ikhlas tanpa mengharapkan sesuatu imbalan apa pun atau 1 ÷ 0, maka hasilnya akan "Tak Terhingga" yg artinya Tuhan akan memberikan balasan atas keikhlasan kita dgn balasan yg tak terhingga (Penuh Berkat)

✔ Tatkala kita memperbaiki niat kita, saat itulah Tuhan memperbaiki keadaan kita

✔ Ketika kita menginginkan kebaikan utk org lain, maka kebaikan itu akan datang pada kita dari arah yg tdk kita duga

✔ Di saat kita hidup utk membuat org lain bahagia, Tuhan menjadikan org lain membahagiakan kita

✔ Maka carilah selalu celah utk "memberi", bukan "mengambil"

✔ Setiap kali kita memberi maka di saat itulah kita diberi (oleh Tuhan) tanpa perlu meminta.

"Mathematics may not teach us how to add love or how to minus hate. But it gives us every reason to hope that “every problem has a solution”"

Have a good week end

Sup ayam kembang tahu

Entah kenapa beberapa minggu ini agak suntuk dan sedang ingin menyendiri. Dan sejak punya anak salah satu kegiatan “me time” saya adalah pada saat saya seorang diri (yang lain tidur) dan saya sibuk di dapur dan sembari menunggu masakan atau kue saya matang dan siap dimakan saya bisa melamun, marah dll. Aktivitas lain saat suntuk adalah makannnnnn dan tentunya berat badan saya semakin banyak (tidak patut ditiru ataupun dibanggapan).

Dalam kurun beberapa minggu ini saya banyak masak dan buat kue yang saya suka, tentunya resep akan saya posting sedikit demi sedikit ya. Harap sabar ya, pasti saya akan mulai posting berbagai resep favorit saya.

Sup ayam kembang tahu ini adalah salah satu resep olahan ayam yang cukup saya suka, rasanya ringan, sehingga menonjolkan rasa asli dari ayamnya, segar dan nikmat sekali disantap saat hawa dingin. Sebenarnya ini bukan resep asli keluarga saya, tetapi dari keluarga om saya, dan saya jadi menyukainya. Selain membuatnya mudah, saya yakin semua orang bisa membuatnya dan rasanya enak sekali, mau dimakan dengan nasi maupun tanpa nasi tetap saja enak.

Langsung aja ke TKP yuk


Bahan:
1 ekor ayam kampung (rasa akan jauh lebih nikmat dengan ayam kampung karena lebih gurih, atau bisa juga dengan ayam pejantan)
50 gr jamur kuping
1 bungkus kembang tahu, potong sesuai selera
5 buah wortel (untuk serat)
50 gr soun RRT
5 siung bawang putih
2-3 buah bawang prei / bawang daun
1 sdt garam
1sdt gula
½ sdt merica (bisa juga diganti seruas jahe bila tidak mengkonsumsi merica untuk anak-anak)
1 sdm kecap asin

Cara membuat:

  1. rebus ayam kampung yang sudah dicuci bersih dan dipotong (minimal 10 menit mendidih), saya tidak menggunakan hati dan ampelanya.
  2. siram kembang tahu, jamur kuping, dan  soun RRT dengan air mendidih hingga kembang. Bila jamur kuping terlalu besar bisa dipotong potong
  3. tumis bawang putih yang sudah dicincang halus dan bawang prei yang dipotong serong masukkan dalam rebusan ayam sambil direbus masukkan bahan dan semua bumbu, biarkan mendidih selama kira-kira 10 menit (lebih enak dengan api kecil) dan cicipi
  4. siap dihidangkan