Sabtu, 21 Mei 2016

Lodeh / sambal goreng

Ni masakan sederhana , murah, bahan mudah didapat, uenak banget apalagi dimakan dengan nasi hangat dan sambal bajak. Akan tetapi masakan ini juga membuat perdebatan juga karena salah paham antara gaya masakan jawa timur, karena saya dari Jawa Timur sedangkan hubby dari Jawa Tengah. Di jawa tengah mereka menyebut masakan ini dengan istilah: jangan (sayur, dalam bahasa Indonesia) atau lodeh. Sedangkan saya menyebutnya sambal goreng basah/santan (ada juga sambal goreng kecap, yang pernah saya posting : sini), sedangkan lodeh di persepsi saya adalah masakan bersantan dengan bumbu yang lengkap (bumbu jangkep, bahasa jawanya), jadi bisa kebayang kan betapa tidak nyambungnya, padahal yang dimaksud adalah masakan yang sama. Rata-rata masakan jawa tengah menggunakan daun salam, sedangkan masakan Jawa Timur, resep mami saya tidak menggunakan daun salam. Buat orang Jawa (baca Jawa Tengah) daun Salam dan laus/lengkuas itu jodoh, bila ada lengkuas / laos pasti ada daun salam. Bagi saya sendiri, untuk memasak tergantung ketersediaan bahan saja, bila ada di rumah saya akan menambahkan daun salam dan lengkuas karena memang dengan menambahkan 2 bahan ini aroma dan rasanya bisa langsung berbeda. Enaknya untuk membuat masakan ini bahan yang dimasukkan bisa sesuai dengan selera, tidak ada yang baku. Berbagai bahan yang ada bisa digunakan. Beberapa jenis lauhk yang biasa dipakai: ikan pe/pari asap, atau perpaduan tetelan daging dan tulang muda, atau perpaduan udang dan cecek/kulit sapi, membayangkan saja sudah mau menetes air liur saya, wkwkwkwk. Kali ini yang saya gunakan adalah ikan pe/pari panggang.

Bahan:
2 buah ikan pe cuci bersih
2 cm lengkuas / laos lebih harus digeprek karena aroma akan keluar atau bisa diiris halus 
3 lembar daun salam 
5 siung bawang putih iris halus 
7 siung bawang merah iris halus 
3 sdm minyak goreng untuk menumis 
500 ml santan kelapa bisa juga diganti sengan sedikit susu 
1 sdt garam 2
2 sdt gula (sesuai selera, bisa juga diganti gula merah maka rasa akan lebih gurih) Bisa diberi irisan Lombok hijau / merah dan rawit sesuai selera dan rasanya akan berbeda 
Beberapa butir petai diiris halus atau diganti ale (semacam kecambah dengan aroma seperti petai) 
Seikat kacang panjang cuci bersih dan potong sekitar 2 cm 
2 buah terong kupas dan potong-potong sesuai selera 
Sepapan tempe yang dipotong dadu dan digoreng setengah matang 
Sebuah tahu yang dipotong dadu dan digoreng setengah matang 

Cara membuat: 
  • Tumis bawang putih, bawang  merah, daun salam dan lengkuas dan setelah bawang mulai layu bisa ditambahkan irisan Lombok dan petai / ale
  • Masukkan lauk yang digunakan (ikan pe/pari) untuk ditumis (ikan pe ini akan memberi aroma yang harum)
  • Masukkan sayur dan tumis sebentar
  • Masukkan cairan santan, bila suka berkuah bisa ditambahkan air
  • Masukkan gula dan garam biarkan mendidih dan meresap
  • Tinggal dicicipin dan bila sudah pas tinggal dimakan bersama nasi hangat.

Senin, 16 Mei 2016

sambal terasi +jeruk nipis


Sabtu tg 14 Mei yang lalu saya off, dan  jujur saja tiap off saya punya keinginan yang besar untuk makan sambal/lalap. Kali ini pengen ikan laut, sebenarnya pengen ikan panggang dan belimbung wuluh, namun apa daya ngga dapat saat di pasar.

Walau makan sederhana, tetapi lahap banget, apalagi lihat hubby makan banyak sampai nambah-nambah happy banget. Saya sendiri, sedang ingin makan yang sederhana tapi nikmat, dan yang membuat nikmat memang bukan mahalnya makanan tetapi dengan siapa kita makan dan bagaimana menikmati makanan yang disantap.  Buat saya sendiri, ini mengingatkan saya pada kenangan masa sekolah saya, saat saya bisa makan siang di rumah dengan mami saya, jujur, ini pengalaman langka buat saya, karena beliau juga bekerja. Jarang sekali, mami saya bisa duduk makan bersama, karena beliau lebih sering sibuk di dapur dan mempersiapkan makanan. I love her so much, till can not say in words.

Langsung saja ke pembuatan sambalnya:

Bahan sambal:
10 buah lombok/cabe keriting atau bisa juga menggunakan cabai besar (cabe keriting lebih pedas rasanya)
3 buah Lombok rawit, bisa disesuaikan dengan selera
Seujung sendok the garam
½ sdt gula
Terasi goreng / panggang
1 buah jeruk nipis

Pelengkap:
Aneka sayur bisa mentah atau rebus, saya menggunakan sayur selada air yang direbus, setelah direbus tinggal disaring dan diperas
Cocok dengan ikan goreng atau ikan panggang (saya menggunakan ikan barracuda goreng dan ikan panggang pari / pe yang saya goreng untuk membuatnya benar-benar masak
Kerupuk, wajib buat saya
Nasi putih hangat yang banyak ya

Cara membuat:
  1. cuci bersih semua Lombok dan patah-patahkan sekitar 1-2 cm
  2. ulek kasar + garam dan gula, ulek hingga halus + terasi
  3. tambahkan perasan jeruk nipis, cantik juga bila sisa perasan jeruk ditinggalkan di cobek
  4. terakhir penyet lauknya / ikannya dan siap disantap

dijamin nagih makan yang begini, beneran lupa diet, sampai berkeringat.

Kids of the world

Hari Jumat tg 13 Mei yang lalu, sekolah “F” mengadakan acara “Kids of the world”, konsepnya memperkenalkan budaya Negara lain. Biasanya Kartinian ada menggunakan baju adat, tetapi Kartinian yang lalu hanya menggunakan baju batik, sudah senang sekali ni maminya, sekarang harus cari kostum, fiuhh.

Untung diberitahu 2 minggu sebelum acara, sehingga bisa mencari persewaan kostum Negara. Dari sekolah diberi pilihan: Italy, India, atau Jepang. Ngga hanya menggunakan baju khas tiap Negara tetapi tiap anak juga perlu membawa makanan khas dari Negara yang dipilih.

Setelah seminggu berlalu, saya belum pusing dengan pencarian kostum, dan begitu sudah mendekati hari H, mulailah pusing. Puji Tuhan saya mendapat informasi persewaan baju yang recommended di Fong-Fong Costumes
dari salah satu teman sel. Langsung add pin BBM dan chat via BBM, cece nya baik dan ramah. Yang membuat maju mundur karena lokasi nya di PTC, bisa terbayang kan jauhnya dari Pondok Chandra, yang berat adalah karena ada proses antar jemput kostum, Puji Tuhannya lagi ternyata ada cabang di Rungkut, depan Kwetiaw Serri, jadi satu dengan Baby Smile School, so capcuss deh ke sana untuk lihat koleksinya.

Pui Tuhan kostum dapat, doi milih sendiri baju Jepang, sayang samurainya tidak disediakan, padahal sudah dijanjikan mau bawa samurainya, jadi malam sebelum acara kami beli samurainya, lengkap ada ruyung dll. Dari satu informasi tempat persewaan kostum, saya bisa memberi informasi pada 2 mama lainnya, dan ketiga anak ini sama-sama menggunakan kostum jepang.

Tiba hari H acara, saya ribet dengan pembuatan bento dan sushi, karena tiap anak diharapkan membawa 3 porsi. Sudah “feeling” harus cek cetakan bento beberapa hari sebelumnya, dank arena malas ngga ngecek, ternyata dipinjam teman kantor. Akhirnya buat onigiri (nasi kepal yang saya isi abon) yang dihias dengan nori jadi bentuk lebah, dengan lauk: mie goreng, telur dadar, dan sosis bentuk cumi-cumi. Saya siapkan 2 paket bento dan 1 paket sushi (saya buat isi mentimun, nugget dan telur dadar) , dan nigiri, nasi kepal yang atasnya saya beri telur goreng. Sebenarnya saya sudah lama sekali ingin membuat bento, samapai sudah membeli beberapa cetakan bento, karena saya punya keinginan untuk membuat/menjual bento, tapi keinginan saya baru terwujud saat acara yang lalu, bahkan mungkin kalau tidak ada acara sekolah, saya tidak akan membuat bento.

Mumpung pakai kostum Jepang, sebelum berangkat tidak lupa jeprat jepret dong.

Sampai di sekolah dekorasi sudah dibuat sesuai 3 negara tersebut. Acara awal mendengarkan cerita mengenai aneka budaya 3 negara tersebut dan diakhiri dengan membuat getuk bersama, salah satu makanan khas Indonesia, biar cinta Indonesia.

Walaupun cukup ribet dengan mempersiapkan acara ini (tentunya keribetan saya jauh lebih sederhana dibandingkan para guru), tapi saya happy banget dan puas dengan apa yang saya lakukan  dengan menyewakan baju dan membuat bento. Bahagia itu sederhana.

Semoga bisa membantu referensi untuk tempat persewaan kostum. Koleksinya banyak, admin yang ramah dan harga yang terjangkau, recommended.


Rabu, 11 Mei 2016

Long weekend 5-8 Mei 2016

Di bulan Mei ini ada libur panjang, kamis tg 5 untuk kenaikan Yesus kristus, jumat tg 6 untuk Isra Miraj, sabtu dan Minggu. Jadi ada 4 hari libur, panjang sekali bukan. Awalnya kami mau pulang Parakan untuk menjenguk kelahiran adik Eko, namun karena belum lahir akhirnya kami di rumah saja, pulang Parakan bila sudah lahiran saja.

Sudah lama mau ajak “F” main di Chipmunk, sudah lama sekali sejak main di Chipmunk. Menurut teman-teman sih Chipmunk adalah Playland yang paling recommended di Surabaya dan memang setelah saya ke sana beberapa waktu lalu memang tempat mainnya asik, luas, permainan banyak, dan tentunya bersih, itu yang paling penting kan.

Akhirnya saya sudah janjian untuk main bersama Noel, salah satu teman sekolah “F” untuk main di Chipmunks hari kamis tg 5 setelah anak-anak bangun tidur siang. Kami ajak “F” naik mobil agar bisa cepat tidur, dan benar belum ½ jam uda tidur, kalau di rumah bakal lama tidurnya. Sekitar 2 jam bangunlah dia tapi temannya belum bangun akhirnya kami baru berangkat sekitar jam 4.30 sore menuju east coast/Pakuwon city. Karena sudah sore dan kondisi anak-anak belum makan akhirnya  ngga jadi deh main di Chipmunks kami main di Food Fest again.

Sampai sana masih cukup sore dan masih sepi akhirnya main dulu bombomcar dan trampoline, sebenarnya mau main trampoline dulu namun si kecil maksa main bombomcar dulu. Nih 2 anak masing-masing ditemani papinya pada happy banget naik mobil, and of course I felt so happy to watch his happy face. Baru lah main lompat-lompat di trampoline.


Setelah capek bermain lanjut makan dulu, pas ada Pasar Malam Tjap Tunjungan jadi banyak gerai yang buka stand dengan musik khas tradisional dan MC dengan baju khas Surabaya. Kami makan sate, ceker, dan nasi kuning, tampaknya anak saya kelaparan, begitu lihat nasi kuning langsung dimakan, padahal biasanya ngga mau makan nasi kuning.

Setelah makan, kami lanjut jalan-jalan dan main ke tempat sepeda motor. Lalu masuk ke taman sakura, salah satu wahana baru, setidaknya bagi saya, karena terakhir kali saya ke sini belum ada. Cantik sekali tamannya, kolam air yang dulu untuk bola raksasa diberi lampu LED sehingga pantulan dari airnya juga semakin cantik dan terlihat ramai. Banyak juga replika pohon bunga sakura dari lampu LED. Bunga dimana-mana, senang sekali dan indah. Karena tampak capek, kami pulang.

Jumat, 6 Mei, untuk pertama kalinya saya makan Carls Junior burger yang sebenarnya sudah lama ada di Surabaya. Untuk hari Jumat ada promo buy 1 get 1, dan menurut saya burgernya uenakkkkkkkkkkk, ngga nyesel. Ada tempat bermain juga kecil, standard fastfood pada umumnya. Tapi buat saya yang penting anaknya senang bisa main dan berlari-lari. Asiknya lagi minumnya free-fill, maksudnya bisa nambah terus, jadi irit deh. Mungkin saya adalah yang paling lambat tahu mengenai promo ini, tapi buat yang belum coba, burgernya worth to try. Saya aja mau kok balik lagi makan di sana, enak.
Pulang dari Carls Junior, si Junior bobo dan lanjut  mau berenang di Metropolis apartment sekalian mengunjungi sahabat saya. Kami hanya berenang sekitar 1 jam dan makan malam saja sambil ngobrol. Walau hanya berenang tapi “F” senang sekali. Kami bukan berenang di waterpark atau kolam renang dengan banyak permainan, hanya “nyemplung” aja uda happy banget.

Sabtu tg 7 saya bekerja masuk setengah hari. Lanjut ke persewaan baju untuk acara tg 13 Mei di sekolah, anak diminta untuk menggunakan baju khas India/Jepang/Italy dan doi milih baju Jepang dan lanjut belanja bulanan.



Hari minggu di rumah saja. Walau liburan ini panjang tapi kami banyak menggunakan waktu di rumah, bener-bener menikmati we-time. Doi saat ditanya suka libur, jawabnya mantap, suka. Seandainya bisa lebih banyak waktu bermain bersamanya setiap hari dan meluangkan waktu duduk bersama hubby sambil ngemil, indahnya dunia. Mungkin kami tidak pergi jauh ke tempat hiburan yang bagus dan mahal atau ke luar kota, tetapi kami bahagia, bahagia itu sederhana, bukan seberapa mahal dan banyak uang yang dibayarkan tetapi bagaimana kita menikmati setiap momentnya.

Rabu, 04 Mei 2016

merenung sejenak

Akhir-akhir ini saya sedang banyak merenung tentang hidup ini. Rasanya banyak sekali orang di sekitar saya yang meninggal dunia. Tampaknya berita duka memang bisa banyak membuat kita merefleksikan kembali kehidupan kita pribadi. Memang usia manusia tidak ada yang tahu, hanya sang Pencipta yang menentukan masa kehidupan kita. Setiap individu, punya tantangannya sendiri-sendiri, dan Tuhan sudah atur sedemikian rupa bahwa beban tiap orang sudah sesuai dengan kemapuannya, tidak akan Tuhan tetapkan beban yang melebihi kemampuan kita, jadi teringat ayat emas saya sedari dulu :"

1 Korintus 10:13, Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

Roma 8:28, Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Seringkali kita merasa hidup kita yang paling buruk dan penuh kesialan, mengapa kita, sedangkan orang lain tidak mengalami yang sama. Padahal banyak juga orang di luar sana yang melihat hidup kita penuh keirian, mengapa hidupnya tidak seenak kita, hanya saja kita tidak sadar atau tidak tahu akan hal ini.

Saya pribadi, semua tetua di keluarga saya sudah meninggal, hanya tinggal adik saya keluarga dekat saya. Buat saya pribadi, saya bukan takut meninggalnya, tapi saya lebih takut ditinggalkan oleh orang-orang yang saya sayang. Entah bagaimana, ada rasa kesepian yang mendalam, terutama saat butuh tempat curhat. Saat banyak teman merayakan ultah ibunya, merayakan hari ibu dengan memberi bunga atau kue, saya tidak sempat melakukannya pada mami saya. Saat melihat banyak teman saya melahirkan ditemani maminya, makanan disiapkan, atau sekedar ditemani saja dan diajak mengobrol, sedangkan saya semua harus dilakukan sendiri rasanya pedih sekali hati ini. Tetapi di lain pihak, banyak juga wanita di luaran sana yang saat melahirkan bahkan ditinggalkan oleh pasangannya, sedangkan suami saya sering pulang lebih awal saat saya cuti melahirkan, saat malam kami bergantian menjaga anak, saya akan istirahat sampai jam 12 malam dan selama saya beristirahat bagiannya untuk menjaga junior dengan bekal ASI-P dan lewat jam 12 sudah jadi bagian saya, betapa bersyukurnya saya dikaruniai suami yang sayang keluarga.

Kekhawatiran, mungkin adalah permasalahan yang dialami oleh semua orang, termasuk saya sendiri. Apapun bentuk kekhawatirannya, uang, masa depan, kesehatan, anak dll.

Berikut beberapa kekhawatiran  yang sangat mengusik saya:

  • Uang. Karena memang uang dibutuhkan untuk hidup tetapi tidak dapat membeli hidup itu sendiri. Demikian juga saya, melihat kebutuhan hidup yang semakin tinggi, terutama biaya pendidikan dan biaya kesehatan yang melambung tinggi, seolah tidak bisa diraih dengan peningkatan gaji, karena memang saya seorang pekerja, membuat saya juga khawatir akan masa depan saya, bagaimana biaya sekolah anak kelak, bila saya sakit berapa biayanya, saat saya sudah tidak bekerja, apa yang menjadi sumber mata pencaharian saya dst. Walaupun memang dalam sepanjang kehidupan saya, saya merasakan penyertaan Tuhan dalam  hidup saya dari saya kecil sampai saat ini. Saya tidak tumbuh dari keluarga kaya yang selalu bisa menuruti keinginan saya, tetapi keluarga saya juga tidak kekurangan, kami bisa makan 3x sehari, sekolah yang baik, bukankah itu sudah lebih dari cukup. Bahkan dalam kehidupan saya pribadi saat ini, entah bagaimana caranya pemeliharaan Tuhan tidak pernah terlambat sedikitpun, saat saya butuh uang ada saja tambahan penghasilan, ada saja orang yang pesan kue atau cara lain. Memang benar, Tuhan akan selalu menyediakan kebutuhan anakNya, tidak akan dibiarkan kekurangan (bukan berkelimpahan juga ya, karena seringkali kita salah tafsir).
  • Seberapa besar saya bisa berkesan bagi sesama.  Bukan untuk mendapat pujian dll tetapi bagaimana pribadi saya berkesan terhadap orang lain. Bukan untuk cari muka atau cari penggemar, tetapi saya sangat terkesan saat melihat mami dan mama mertua saya meninggal banyak sekali orang yang datang melayat dan ikut menangis saat melayat atau menghantar ke pemakaman. Artinya banyak orang yang kehilangan mereka. Bagaimana suami dan anak saya merasakan kehadiran saya, saya ingin sekali berguna buat semua orang semampu saya dan semaksimal mungkin. Saya tidak ada keinginan untuk disayang ataupun dihormati banyak orang juga, tetapi jauh lebih penting bagi saya ada orang yang memang benar-benar sayang pada saya dan memang menganggap saya berkesan dalam hidup mereka.
  • Arti hidup. Apakah hidup hanya diisi dengan bekerja, karena memang saya bekerja setiap hari dari pagi hingga petang. Ada keinginan dalam lubuk hati untuk bisa bekerja sendiri, berwiraswasta dan bisa menjaga anak di rumah dengan tetap berpenghasilan. Saya juga ingin sekali bisa jalan-jalan dan menikmati hari libur bersama keluarga, walau belum bisa banyak jalan-jalan tetapi setidaknya kami mulai banyak menghabiskan waktu walau hanya di rumah dan bercanda. Menurut saya kebahagiaan tidak hanya dari seberapa banyak harta kita (walaupun kita tetap harus menabung), tetapi bagaimana kita bisa mengatur dan memprioritaskan, antara keluarga, bekerja, persahabatan, Tuhan dll. Seiring dengan berjalannya waktu memang ada perubahan bagaimana saya memprioritaskan, misal saat kita SMP-kuliah tampaknya teman lebih kita utamakan dari pada keluarga, karena kita masih dalam tahap pencarian jati diri dan merasa teman/peergroup lebih memahami kita, tetapi setelah berkeluarga dan punya anak, 80% akan lebih memprioritaskan keluarga. Tantangan tersendiri bagi saya bagaimana saya mengatur waktu antara bekerja, waktu bersama anak, orderan kue, membangun bisnis untuk masa tua saya, dan “me time”.


Hidup hanya sekali, saya tidak mau menyia-nyiakannya. Hanya tinggal dijalani dengan ikhlas saja. Dan lebih banyak bersosialisasi (kualitas lebih penting, menurut saya), luangkan waktu berlibur, dan tentunya lakukan yang kita suka, raih cita-cita.



Kiranya Tuhan memberkati kehidupan saya dan keluarga, amin.