Kamis, 17 Oktober 2013

Koki untuk Felix

Setelah Felix berusia 7 bulan, sudah saatnya dia belajar makan bubur tim saring, setelah sebulan sebelumnya Felix makan bubur susu yang saya buat dari tepung gasol. Saat mau mulai makan bubur tim saring galaulah diri ini, antara membeli slowcooker atau tidak. Maklum saat baca di internet banyak sekali posting ibu-ibu gaul yang bilang bahwa enak banget pakai slowcooker tinggal cemplung di malam hari dan pagi hari bubur sudah jadi. Bahkan banyak sekali yang bilang tidak perlu disaring lagi karena sudah lembut. Selain itu nutrisi bahan makanan masih terjaga karena proses pemasakan dengan suhu yang tidak terlalu tinggi. Tetapi ada juga yang bilang bahwa kurang berguna membeli slocooker karena hanya pakai sebentar saja. Sampai akhirnya tiba waktunya, saya mantap mau membeli slowcooker tepat sebelum Felix mulai makan bubur, kami pergi ke salah satu toko elektronik terbesar di Surabaya. Kami tiba di sana pukul 20.00, dan karena tempatnya besar kami putar-putar sambil melihat produk-produk lain. Dan ternyata slowcooker dengan kapasitas kecil tidak tersedia lagi, yang paling kecil kapasitasnya 3,5L. Dan kami pun pulang dengan tangan hampa. Khawatir kejadian yang sama terulang, keeseokan harinya saya telfon ke beberapa toko elektronik lain apakah produk yang saya cari tersedia atau tidak. Dan tampaknya memang banyak sekali yang tidak menyediakan slowcooker dengan kapasitas kecil. Sebenarnya beberapa bulan sebelum mulai MPASI, saya sudah mau beli slowcooker di OL shop tapi hati ini nggak mantap khawatir kalau selama pengiriman produk rusak, karena produk elektro. Akhirnya saya menemukan slowcooker kapasitas kecil (1,5L) di Toko Elektronik Perdana, itupun atas rekomendasi seorang sahabat, Patty (tq ya Pat infonya :). Kami beli di hari sabtu dan langsung dipakai di hari minggunya. Awal pemakaian slowcooker tampaknya kurang pas penambahan airnya sehingga agak kering. Hari ke-3 bubur buatan saya sudah bagus banget. Beberapa kali saya tidak terbangun di malam hari sehingga saya tidak sempat masak dengan slowcooker dan saya harus memasak dengan cara di tim. Namun berdasarkan pengamatan saya hasil dan rasa bubur yang dihasilkan berbeda. Berikut beberapa perbedaannya:
*memasak dengan slowcooker beras menjadi benar-benar pecah dan lembut. Pada saat saya tim, pernah sampai 2 jam tapi bubur masih tidak terlalu pecah. Karena memasak dengan slowwcooker beras sudah lembut, maka saya hanya memberi bubur tim saring selama 3 minggu. Setelah itu bubur sudah tidak saya saring, bahkan agar mulai mau makanan kasar, sayur tidak lagi saya blender tetapi saya parut dengan parutan pala.

*rasanya gurih dan enak memasak dengan slowcooker, bahkan enak sekali hanya saja memang tidak ada rasa asin karena tidak saya tambah garam. Memasak dengan ditim membuat rasa bubur masih belum menyatu dan sangat tawar (tidak gurih)

*daging saat dimasak dengan slowwcooker lebih lembut daripada di tim, mungkin ini karena pemasakan dengan slowcooker memakan waktu yang lebih lama.

Buat teman-teman yang mau beli slowcooker untuk buah hati Anda, menurut hemat saya beli aja karena sangat membantu terutama untuk ibu yang bekerja seperti saya


Dengan hanya satu alat saya sangat terbantu, pagi hari bubur sudah masak dengan rasa yang gurih dan tidak perlu disaring. Karena itu slowcooker saya namakan kokinya Felix wkwkwk





2 komentar:

  1. Erma, aq skrg malah pengen beli yg ukuran gede biar bs dibuat masak sop2an untuk orang serumah... Soalnya spt katamu, enak banget kaldunya kalo dibikin pake slow cooker, aku sampe sekarang masih bikinin alice ayam tim kuah dan baikut tim kuah pake ini.

    BalasHapus
  2. Iya pat aq jg pengen beli yang besar. Harganya juga g mabal. Tq pat rezep nya, sering sering aja pozting resep

    BalasHapus