Minggu, 26 Juli 2015

Just a little share

Ku Tak Akan Menyerah

Dalam s’gala perkara
Tuhan punya rencana
Yang lebih besar dari
Semua yang terpikirkan
Apapun yang Kau perbuat
Tak ada maksud jahat
S’bab itu kulakukan 
Semua denganMu Tuhan

Reff:

Ku tak akan menyerah pada apapun juga
Sebelum ku coba, semua yang ku bisa
Tetapi kuberserah kepada kehendakMu
Hatiku percaya Tuhan punya rencana.

Mungkin semua orang kristiani pernah mendengar lagu tersebut. Entah mengapa saya terngiang lagu tersebut, dan merasa sangat dikuatkan. Bahwa manusia berusaha sekuat mungkin tetapi tetap menyerahkan pada Tuhan, sang empunya hidup dan percaya padaNya.

Saya bukan tipe orang yang teratur dalam hal finansial, bukan tipe yang pandai menabung juga. Saya sedari dulu lebih mengalir dalam segala hal, mungkin sedikit menurun mami saya. Saya percaya Tuhan akan buka jalan dalam setiap jalan kehidupan saya.

Tapi, seiring dengan berjalannya waktu, terutama dengan berbagai tuntutan ekonomi sekarang, kekhawatiran akan masa depan, biaya hidup, biaya pendidikan anak, biaya pensiun begitu mengerikan, seolah saya lupa prinsip saya bahwa Tuhan akan buka jalan. Saya penuh kekhawatiran, tekanan dan saya merasa bahwa saya tidak tenang dalam hidup.

Sampai lagu di atas terngiang di otak saya, saya merasa tertampar bahkan saya menangis saat menyanyikannya.

Saya memang punya pemikiran untuk memiliki bisnis sendiri , entah kapan terwujud. Yang saya mau, bergerak di dunia kuliner. Dan saya mulai mengawalinya dengan menjual kue. Kecil-kecilan sambil bekerja, bila ada yang pesan ya saya buatkan. Saya juga mengiklankan via website groupon disdus dan salah satu account instagram, juga membuat brosur.

Tanpa saya sadari  ternyata dari usaha kecil-kecilan ini Tuhan mencukupkan setiap kebutuhan saya, saat saya butuh uang lebih Tuhan kirimkan orang untuk membeli kue, demikian dan seterusnya.

Sampai siang tadi saat menghadiri misa minggu, biasanya saya menemani Felix sekolah minggu tapi Tuhan atur kami tidak sekolah minggu dan saya bisa konsentrasi mendengar kotbah romo. Bebetapa hal yang perlu saya bagikan:
  • Family that prays together, eats together will stay together. betapa saya tertohok, lama sekali kami tidak berdoa bersama, padahal kami punya cita-cita untuk selalu ajak anak punya waktu berdoa bersama, seberapapun singkat waktunya. Mari kita tingkatkan frekuensi doa bersama keluarga.
  • Jesus always give the best, Romo mengisahkan mengenai 5 roti dan 2 ikan, yang cukup untuk memberi makan ribuan orang, mengapa kita memberi juga bukan yang terbaik entah saat kolekte atau waktu orangtua untuk anak, sudahkan memberi waktu terbaik dan bukan sisa waktu, saat tenaga sudah habis dan larut malam.
  • God is never outdone in generousity, Tuhan tidak akan pernah kalah pemurahnya. Seringkali kita memberi bukan dengan tujuan memberi, tetapi membuang.Misalnya memberi baju bekas, bukan karena mau memberi tetapi misal dengan alasan bosan, sudah tidak cukup, rusak dll. Saat kita memberi yang terbaik pada Tuhan, maka Tuhan akan kembalikan pada kita berkali-kali lipat. Tuhan tidak akan kalah sifat pemurahnya dibanding kita. Dan ini seringkali saya alami, misal saat tidak ada uang dan saya tetap memberi entah kolekte atau memberi teman yang membutuhkan, Tuhan bukakan jalan untuk saya, ada saja rejeki yang datang.
Dan di tengah misa, seolah Tuhan bertanya pada saya secara pribadi, tanpa ada orang di sekitar saya, bila anakmu jadi Romo, is it ok? Saya tidak dapat menjawabnya dan hanya terdiam. 

Semoga share ini bisa berguna juga untuk saya agar saya terus bersyukur dan mengandalkan Tuhan setiap saat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar