Sabtu, 09 Januari 2016

Home for Christmas


Seperti lagu home for Christmas di bawah ini, kami pulang dan merayakan natal bersama keluarga dan sangat berkesan.

"I'll Be Home For Christmas"
I'm dreaming tonight of a place I love
Even more than I usually do
And although I know it's a long road back
I promise you

I'll be home for Christmas
You can count on me
Please have snow and mistletoe
And presents by the tree

Christmas eve will find me
Where the love light gleams
I'll be home for Christmas
If only in my dreams

I'll be home for Christmas
You can count on me
Please have some snow and mistletoe
And presents by the tree

Christmas eve will find me
Where the love light gleams
I'll be home for Christmas
If only in my dreams
If only in my dreams


Natal 2015 ini kami lewatkan di Parakan, rumah hubby. Sebenarnya kami memang ada wacana pulang untuk natal, karena mama mertua dari bulan Juli sudah minta kita  untuk pulang, tapi karena berbagai kesibukan ternyata Tuhan sudah memanggilnya terlebih dahulu. Dan Natal ini kami pulang untuk berdoa memperingati 100 hari meninggalnya mama mertua.

Ini natal kami ke 2 di Parakan dan natal pertama Felix di Parakan. Karena ada tgl merah 24.12.2015 untuk Maulud nabi hanya perlu 1 hari cuti yang kami ajukan, dan kami berangkat tg 22.12.2015 untuk menghindari macet. Puji Tuhan kami sampai di rumah dengan selamat walau driver mengemudi dengan sedikit ngawur dengan membawa aneka buah termasuk durian dan beberapa kue: nastar, brownies, dll.
dekor misa natal yang sederhana

Sampai di Parakan kami langsung menuju makam, dan sudah dinanti oleh papa mertua yang sudah menyiapkan bunga dan sapu untuk membersihkan makam. Setelah dari makam kami balik rumah untuk makan, membersihkan diri dan tidur. Setelah tidur di mobil semalaman, bisa tidur siang di tempat tidur itu terasa enakkkkk sekali.
naik delman di Parakan

Bangun tidur hanya duduk-duduk di toko sambil melihat kendaraan yang lalu lalang. Walaupun hanya di rumah Felix senang sekali bermain mobil-mobilan di toko, mobil-mobilannya gratis ambil di toko. Tampaknya dia senang karena banyak yang ajak main, ada Thio Dani, Kong dan Kong Seng.

Keesokan harinya tg 24.12.2015 hanya pergi ke rumah kerabat dan menghabiskan beberapa jam di sana untuk ngobrol sambil belanja beberapa baju dan sorenya ke gereja untuk misa natal. Karena kami mengikuti misa natal di desa, suasananya sangat berbeda, khusyuk sekali. Orang-orang datang dengan naik bis kota, walaupun baju mereka sederhana tetapi niat hati dan semangat natal itu  terasa sekali. Bahkan Romo dengan tegas mengingatkan kembali mengenai makna natal. Natal bukan tentang Sinterklas, kado, aneka lagu, itu bisnis natal bukan natal. Tetapi natal adalah peristiwa di mana Yesus lahir dalam kesederhanaan dan menjadi juru selamat umat manusia. Bahkan gua natal dibuat dari botol bekas, karena mengajak semua orang untuk peduli dengan kondisi bumi ini, semua umat diajak untuk merenungkan kembali bagaimana kita bisa membantu melestarikan bumi dari hal-hal yang sederhana.

Pulang gereja langsung makan di dekat gereja Ayam Goreng dan  Bebek goreng, untuk 7 porsi hanya bayar 130 ribu saja (termasuk 3 bebek), murah kan. Maklum di Parakan terbatas ada rumah makan yang buka sampai malam, sehari-hari toko sudah tutup dari jam 6 sore dan jalan utama sudah gelap.
foto merak, hasil karya Felix

Agar terasa suasana liburannya tg 25.12.2015 kami jalan-jalan, ini sebenarnya ide saya, untung papinya mau. Kami pergi ke Cimory di Ungaran, Semarang. Saya sudah ingin ke Cimory sejak lebaran tahun lalu dan baru keturutan sekarang. Tiket masuk hanya 10.000/orang dan dapat ditukar dengan produk Cimory. Didalamnya ada berbagai hal yang bisa diajarkan kepada anak:
  • Ada rusa, kelinci, sapi perah yang super jumbo dengan kulit yang doreng-doreng hitam-putih, aneka burung
  • Ada sepetak sawah, untuk menunjukkan tanaman padi
  • Ada kebun beberapa sayur: Lombok, sawi
  • Ada kolam kura-kura

Di Cimory bisa cukup menghibur untuk proses edukasi anak-anak.

Dari Cimory lanjut ke Kampung Rawa, sebenarnya ke Kampung Rawa juga keinginan mama mertua saya dan baru kesampaian. Felix langsung saja minta main, kami main mobil yang dikayuh. Ada banyak sekali mainan: ATV, sepeda air, becak, kuda, andong/delman, perahu mengelilingi danau/Rawa Pening, mancing, Mobil yang dikayuh, Trampolin, Flying Fox. Pada saat naik mobil yang dikayuh, 1 mobil diisi kami semua yang tidak kayuh hanya Felix dan Ako Lia, fiuh senang sekali walau capek.

Lanjut mancing sambil tunggu makanan tiba, makanannya enak dan cukup terjangkau, walau pelayanan kurang memuaskan. Felix masih ingin main walau ngantuk. Mancing tapi tidak dapat ikan.

Keesokan harinya tg 26.12.2015 kami kembali ke Surabaya dan walaupun sempat menemui macet tapi kami tiba dengan selamat di Surabaya.

Setelah masuk kerja beberapa hari tiba saatnya libur tahun baru. Kami hanya di rumah untuk tahun baru. Tepat 31.12.2015 kami Cuma main kembang api di halaman belakang dan makan steak sosis jumbo dan spaghetti.

Kami baru pergi tg 02.01.2016 ke Taman Safari II, Prigen bersama Noel. Dan yahhh kami menemui macet di Told an perjalanan menuju Taman Safari. Cukup senang dengan acara memberi makan dan melihat aneka satwa. Saat makan siang di restonya begitu penuhhhhh. Memang bila ingin berlibur sebaiknya bukan saat libur nasional, karena tidak bisa menikmati. Felix ngga mau pulang masih mau mainnnn, tapi kami tetap pulang karena menghindari macet.

Semoga liburan kali ini cukup berkesan untuknya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar