Senin, 25 Mei 2015

Holiday

sibuk tiup balon dari air sabun
Wew, bulan mei ini banyak sekali tanggal merah. Yang terasa agak panjang adalah tgl 14 Mei dan 16 Mei ini. Walaupun tg 15 Mei saya harus masuk kerja dan kembali libur di tanggal 16 Mei.

Karena Felix libur maka hubby terpaksa cuti untuk menemani Felix di tanggal 15 Mei.

Bila banyak keluarga pergi berlibur bersama keluarga untuk long weekend, kami hanya di Surabaya saja dan menikmati liburan yang dekat-dekat saja.

Kami baru keluar rumah tg 16 Mei, itupun malam hari, hanya ke Food Festival. Salah satu pujasera di kawasan Surabaya Timur tepatnya di perumahan Pakuwon city Surabaya. Sebenarnya saya tidak tahu kalau sedang ada acara “Pasar Malam Tjap Tunjungan” semacam pujasera dengan berbagai stand makanan. Sehingga Food Fest begitu ramai, saya memang kurang suka berada di keramaian, karena membuat saya pusing. Kalaupun tahu, pasti saya tidak datang ke sana.

Tetapi justru karena ramai, saya berjumpa dengan beberapa orang yang lama tidak berjumpa, saudara sepupu saya dan seorang teman SMU dulu. Tampaknya dunia begitu sempit.

Di Food Fest, tidak hanya ada aneka makanan dengan berbagai model dan aneka snack. Tetapi juga ada live music (karena pas malam minggu saya ke sana, dan tanpa saya sadari Felix suka melihat penyanyinya dan menikmati musiknya, malah kami diajak mendekat ke panggung, kalau mau jadi penyanyi atau pemusik juga boleh kok), ada juga berbagai mainan untuk anak seperti, becak-becakan, vespa, trampoline, bom bom car, bola-di air, naik kuda, komedi putar, becak medan, kereta. Intinya di sini semua usia bisa menikmatinya dan bisa menjadi salah satu jujugan rekreasi keluarga juga.

Selain itu konsep outdoor nya itu juga menjadi daya tarik tersendiri bagi saya. Dengan berbagai hiasan lampu warna-warni yang membuat suasana malam semakin asik.

naik vespa unik sama papi

Singkat cerita Felix sangat menyukai kegiatan kami malam itu, dia main berbagai mainan dari naik kereta sambil ketawa-ketawa, naik vespa dengan papinya, antri trampoline yang sampai 1 jam lamanya, naik komedi putar sampai 2x, dan karena terlalu capek di perjalanan pulang dia tertidur walau sedikit rewel sebelumnya karena terlalu capek.

Add caption
Selain itu beberapa kali kami ke Food fest ada acara kemunitas, kemarin ada pecinta mobil sedan dan beberapa waktu lalu ada pecinta anjing. Buat saya itu juga menarik untuk mengajarkan Felix berbagai macam hobby, entah mana yang akan dia suka kelak. Yang penting bagaimana bisa memilih kegiatan yang positif.
wefie di kereta kelinci

Selain acara dalam kota saya juga merenungkan beberapa hal:
  • Melihat Felix tidur di dekapan saya dalam tidurnya yang lelap, saya melihat duplikasi saya dan suami. Sungguh luar biasa karya Tuhan dalam kehadirannya. Terkadang saat capek tidak sengaja marah, membentak, memukul, tetapi langsung saya menyesalinya. Karena saya tahu sakitnya dan saya tidak mau sakit hati itu juga melekat di kejiwaannya. Cepat sekali waktu berlalu, rasanya baru kemarin dia masih bayi yang 100% hidupnya bergantung pada saya, sekarang sudah besar, sudah punya selera sendiri baik dalam memilih baju (suka baju Superhero, walaupun masih terbalik-balik antara Spiderman, Superman, Ironman, Batman), memilih makanan, suka dengan jenis makanan tertentu, bahkan kalau menunya kurang enak, entah hambar atau terlalu asin, langsung Felix tidak mau makan, walaupun lapar.
  • Betapa cepat waktu bergulir. Tak terasa saya sudah berusia 30 tahun lebih, bahkan rambut putihpun mulai semakin banyak. Felix sudah berusia 2 tahun lebih. Dan saat-saat di mana kami dapat menikmati waktu bersama sekeluarga sangat jarang karena sibuk bekerja, membereskan rumah, dllsb. Saat Felix bilang ayo mami-papi duduk sini, main sama-sama, sesegera mungkin saya selesaikan pekerjaan saya dan duduk bersama. Walaupun acara bermain versi Felix masih belum dapat saya mengerti saya hanya mau menikmati waktu bersamanya. Waktu begitu berharganya bahkan kita tidak dapat membeli waktu. Semua makanan enak, kenikmatan, senyuman, rumah mewah dapat dibeli dengan uang, tetapi waktu yang didah berlalu tidak akan pernah bisa dibeli, seberapapun banyak uang kita. Walaupun dalam sehari-hari saya berinteraksi dengan Feix hanya beberapa jam, saya ingin komunikasinya optimal, saya tidak ingin menyesal di kemudian hari.
  • Bila selama ini, saya biasa memutar video di Youtube atau DVD untuk mengajak Felix makan atau untuk sedikit mengalihkan perhatiannya agar saya bisa ambil waktu untuk beres-beres. Tampaknya ini bukan ide yang bagus, karena Felix cukup sering untuk minta pegang HP saya untuk menonton Pororo. Sebaiknya anak dikenalkan gadget di usia 5 tahun ke atas, agar tidak terlalu kecanduan. Melihat bagaimana dia sangat menikmati menonton Pororo bahkan sampai hafal urutan ceritanya, membuat saya cukup menyesal. Dan saya berusaha untuk menariknya ke kegiatan lain, seperti main balon dari air sabun, kreativitas dari kulit jeruk nambangan (walaupun tidak bertahan lama, mungkin tidak menarik).


Bila ada libur dan bisa meluangkan waktu sekeluarga, ingin rasanya 3-4 hari dalam seminggu seperti itu, walaupun tidak mungkin. Begitu berharganya sebuah keluarga, tempat di mana kita bisa mencurahkan diri kita tanpa basa-basi, hanya menjadi diri kita sendiri, menuangkan segenap kasih sayang, meluangkan waktu bersama, bercanda. Saya hanya ingin menikmati waktu yang ada.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar