Rabu, 11 Maret 2015

Felix first flight

Kado ultah Felix yang kedua adalah naik pesawat terbang, dan kami pergi ke Bali berlima, kami bertiga plus kedua mertua. Kami merencanakan untuk pergi sejak bulan November, semua tiket sudah dibeli, mau berlibur sambil menjenguk adik yang di Bali.

Kami merencanakan pergi 24-26 Februari 2015, tapi di minggu terakhir sebelum keberangkatan, diinfo oleh airlines bahwa flight kami yang seharusnya tgl 24 jam 05.50 pagi dirubah menjadi tgl 23 jam 17.20 atau tgl 24 jam 17.20, tentunya kami pilih yang tgl 23 jam 17.20. Tentunya saya harus menambah cuti setengah hari untuk persiapan, beres-beres rumah dan prepare Felix.

Day 1, Senin, 23 Feb 2015

Kami berangkat dari rumah jam 15.20 dan langsung turun di Terminal 2, Bandara Internasional karena kami naik Airasia. Sampai di Bandara saat mau masuk Felix masih minta pencet ATM (akibat sering lihat papinya pencet-pencet di ATM), setelah diikuti maunya lalu masuk ke bandara dan masuk ruang tunggu. Di ruang tunggu Felix makan burger KFC yang saya beli sepulang kerja untuk mengisi perut karena biasa makan jam 17.15. Tepat jam 17.00 kami mulai masuk pesawat, dan seperti dugaan walau sudah diberitahu sebelumnya bahwa di pesawat harus nurut mami-papi dan pakai sabuk pengaman, susah juga. Saat giliran mau terbang, suara mesin sudah menderu, mulai wajah Felix terlihat panik. Langsung saja saya action mau ngebut, dan ternyata berhasil, Felix ga jadi takut malah tertawa terbahak-bahak. Setelah terbang dan lihat awan, pesawat sudah stabil bobo dech si bos kecil.
action di depan bus dan pesawat


Setelah mendarat, kami sudah booking guest house yang saya order via Agoda untuk jemput. Sayangnya setelah tiba kondisi sedikit macet sehingga perjalanan yang seharusnya Cuma 5 menit jadi setengah jam lebih.

Sampai di guest house baru mulai bongkar bawaan dan mau mandi, mati lampu, langsung aja malas. Emang sih di Bali selalu ada pemadaman listrik bergilir, tampaknya pemerintah harus lebih bekerja keras untuk menatasi berbagai kendala yang terjadi di masyarakat. Puji Tuhan lok
di Lippo Mall
asi kami menginap persis di sebelah Lippo Mall Kuta, hanya menyeberang gang saja. Langsung saja kami ke mall untuk makan, walaupun sudah sekitar jam 8.30 malam. Mall nya kecil, dibanding Mall yang di Surabaya, tapi kami nemu Ta Wan, resto yang juga ada di Surabaya, setelah pesan beberapa makanan, mulailah makan, Puji Tuhan juga, Felix mau makan dengan lahap.

Setelah makan kami masih putar-putar mall sebentar sambil menanti listrik kembali menyala. Sekitar jam 9.30 kami balik ke guest house dengan sedikit gerimis. Sungguh saya sangat bersyukur memilih guest house ini walaupun tidak sebagus yang saya bayangkan. Karena letak strategis.

Tantangan lain saat hendak tidur, tampaknya Felix yang bangun tidur dan baru makan masih ingin main, jadi malah susah bobo, walau badan sudah ngantuk. Wajah sudah ngantuk dan kalau jalan sudah sempoyongan, tapi ga mau bobok, malah mondar-mandir ke kamar mak-nkong berulang kali, tapi disuruh bobo dengan mak dan nkong juga tidak mau.

Jam 10.30 baru Felix mulai nurut untuk bobo, itupun susah sekali bobonya, bisa bobo pada saat saya temani, sambil saya juga ngantuk berat. Malam itu juga adik Eko datang ke guesthouse dan kita ngobrol sampai larut malam sambil ditemani hujan deras.

Day 2, Selasa, 24 Feb 2015

Keesokan harinya Felix bangun siang sekitar jam 8 pagi waktu Bali, tampaknya dia kecapekan. Setelah makan pagi, Felix mandi lalu kami siap-siap check out. Kami meninggalkan hotel sekitar jam 10 pagi. Dan karena kami tidak ada planning untuk hari pertama, kami menuju Krisna, salah satu pusat oleh-oleh dan mulai belanja beberapa barang untuk oleh-oleh dan beberapa barang titipan. Sambil meluangkan waktu, lalu kami makan Babi Guling Pak Malen di Sunset Road yang lumayan terkenal itu. Karena masakan Bali rata-rata bercitarasa pedas, Felix tidak bisa makan, lalu Felix makan burger Mc D. Dan sekali lagi untuk menghabiskan waktu, kami ke Titiles karena di sana ada mini zoo, ada 3 ekor harimau, beberapa macam burung, 2 ekor rusa, dan  ikan koi. Tentunya Felix lumayan suka di sini.

Dari Titiles kami menuju hotel untuk check in, kami menginap di Solaris, Wana Segar
a. Dan di perjalanan Felix bisa bobok, lumayan perjalanan sekitar 45 menit. Dan kami tiba di hotel sekitar pukul 2 siang, tepat waktu untuk check in hotel.

Dibandingkan dengan kamar guest house, masuk kamar hotel terasa nyaman sekali, dan Felix langsung saja menjelajah ruangan terutama main telpon. Setelah beristirahat sejenak, kami pergi ke pantai, walaupun hanya sebentar. Felix sangat menikmati main pasir, papinya sengaja membelikan mainan untuk bermain di pantai khusus untuk trip ke Bali. Dan lebih seneng lagi saat main air, kena deburan ombak dan bisa melihat pesawat take off, karena pantai Segare dekat sekali dengan bandara. Setelah main air selama kira-kira 45 menit kami balik ke Hotel untuk mandi-mandi.
main di pantai Segare

Kami lalu jalan kaki ke Lippo Mall, Kuta, lagi, mall yang kemarin kami datangi, hanya dengan berjalan kaki, kegiatan yang jarang dilakukan di Surabaya karena jarak yang cukup jauh dari satu tempat ke tempat lain. Kami hanya makan malam dan kembali ke hotel untuk istirahat.

Day 3, Rabu, 25 Februari 2015

Pagi ini Felix bangun cukup pagi dengan badan yang segar karena cukup istirahat. Karena bangun pagi dan kami sudah janji untuk berenang, tentunya kami harus tepat janji. Saat mau sarapan diinfo bahwa siap jam 7 pagi, saya masih ada waktu setengah jam, akhirnya ajak Felix ke Indomaret di depan hotel, walaupun 24 jam tapi computer dimatikan jadi saat mau bayar harus tunggu beberapa menit untuk bayar, dan seperti biasa saya minta tolong Felix untuk bayar.

Setiba di hotel, lihat kolam renang langsung aja Felix pengen berenang, dan karena memang masih pagi, belum ada yang berenang. Saya beritahu Felix bahwa makan pagi dulu baru bisa berenang. Pas jam 7 pagi kami mulai makan, dan kami makan di tepi kolam renang, karena Felix terobsesi dengan berenang. Felix makan bubur, salah satu menu andalan saya sekarang, yang saya tahu pada saat makan di Ta Wan saat tiba di Bali.

Saat makan hampir habis Felix, papinya turun untuk sarapan, mulailah Felix berulah. Saat sarapan sudah selesai, tentunya saya yang terakhir sarapan, akhirnya Felix berenang sama papi. Felix berenang tidak lama mungkin hanya 30 menit lalu siap-siap untuk jalan-jalan.

Sekitar jam 10 kami pergi ke Tanah Lot, perjalanan yang cukup lama sehingga Felix bisa tidur. Di Tanah Lot Felix suka banget lihat ombak yang besar, sayangnya kami ngga sempat jalan jauh, hanya belanja beberapa baju dan ke taman ular dekat sana. Ularmua besar-besar dan juga ada beberapa hewan unik lain seperti burung hantu, burung kakak tua, kelelawar dan iguana. Tidak ada biaya  masuk, hanya sumbangan sukarela.


Karena sudah waktu makan siang, kami makan siang di objek Tanah Lot, ada salah satu depot yang jual indomie, dan Felix makan lumayan banyak. Walaupun secara tidak sengaja saus sambal dicampur di mie tapi Felix suka sambil kepedasan lalu minum klapa muda. Di Tanah Lot saya beli klepon, karena diinfo driver bahwa klepon adalah makanan khas daerah Tanah Lot, tapi saya kurang cocok, lebih enak klepon Gempol wkwkwkwkwk.

Dari Tanah Lot kami menuju kota Tabanan untuk ke rumah adik, yang menjadi tujuan utama kami ke Bali. Kami di sana sekitar 1 setengah jam lalu kami kembali ke hotel untuk istirahat. Baru hari ini tidak hujan selama kami di Bali ternyata memang hari ini adalah hari baik, sehingga banyak sekali orang yang berdoa di pura. Dan pada saat melewati pura tampak banyak orang berjualan salah satunya jual sate babi yang juga kami beli, rasanya enak perpaduan manis dan pedas. Selain membeli sate babi eko juga beli tipat cantok, mirip gado-gado tapi rasanya sedikit berbeda dengan gado-gado. Bila gado-gado menggunakan lontong, tipat cantok menggunakan ketupat. Katanya tipat cantok adalah makanan khas Tabanan. Kuliner lain yang dicopa, es daliman, serupa dengan es cincau bandung di Surabaya.
es daliman


Sesampai di Hotel kami mandi-mandi dan makan malam hasil perburuan kulinernya. Setelah agak malam saya bertemu teman SMP, Cici yang sudah sekitar 10 tahun tidak berjumpa. Walau sejenak tapi sangat bisa mengobati rindu.


Day 4, Kamis, 26 February 2015

Hari ini kami check out untuk pulang ke Surabaya. Pagi harinya setelah sarapan Felix tidak berenang karena staminanya mulai menurun. Habis sarapan, kami selesaikan packing dan langsung check out. Kami meninggalkan hotel sekitar jam 10 pagi.

Tujuan kami masih seputar pantai, karena waktu tidak mencukupi bila ingin ke Ubud. Kami menuju Pantai Pandawa yang terletak di Desa Kutuh, Kabupaten Badung. Di perjalanan Felix lagi-lagi bobo. Kami naik tol di atas laut, yang lumayan panjang dibandingkan Suramadu. Lalu pada saat menuju lokasi wisata, kami berhenti di tempat peribadatan yang diberi nama “Puja Mandala”, di tempat ini ada 5 tempat ibadah: masjid, pura, gereja Katolik, gereja Kristen, dan vihara, bila di Bali yang mayoritas beragama Hindu bisa menghargai agama lain, semoga di seluruh wilayah Indonesia juga bisa.

Tibalah kami di Pantai Pandawa, tiket masuknya murah hanya 5 ribu rupiah per orang. Kami juga makan siang di sana, dengan lagi-lagi indomie, sate babi dan kuliner unik, gurita yang ditumis dengan bumbu khas Bali, banyak serehnya, rasanya enakkkkk.

Pantai Pandawa sangat bagus dan alami, menurut driver yang mengantar kami, pantai ini ditemukan oleh turis Australia pada saat mencari lokasi surfing. Pantainya masih alami dengan pasir putihnya yang terbentang. Banyak sekali turis asing yang menghabiskan waktu di pantai ini, sayangnya kami tidak bisa main air karena sudah selesai packing dan kami juga di pantai ini tepat saat makan siang.


Dari pantai pandawa lanjut ke Dreamland, setiba di lokasi kami harus naik mobil yang disediakan. Sambil mendidik Felix saya bilang kita naik bemo, ini adalah pengalaman Felix pertama naik bemo.
pantai dreamlsnd

Kami harus turun beberapa anak tangga untuk ke pantai, sayangnya kami tidak turun ke pantai karena sedang panas sekali. Pantainya bagus dan masih alami, menurut saya 2 pantai terakhir jauh lebih bagus dari pantai Kuta. Karena tidak mau ketinggalan pesawat kami kembali menuju Denpasar, karena Bali terkenal macet.

Untuk meluangkan waktu kami mampir lagi ke pusat oleh-oleh Krisna, Tuban karena dekat sekali dengan bandara. Sedikit berbelanja dan ganti baju lalu kami ke bandara untuk pulang.

Kami makan di bandara dan meluangkan waktu. Bandaranya bagus dan bisa melihat pesawat take off, senangnya Felix melihat pesawat dari dekat, sambil teriak-teriak.

Di pesawat, karena capek Felix agak rewel, bahkan sebelum take off sudah bobo duluan. Untung Felix bobo, karena cuaca agak buruk, sempat banyak petir dan menabrak awan sehingga terasa sangat tidak nyaman. Banyak sekali yang sudah langsung spontan berdoa, karena saya yakin semua merasa takut dan ngeri teringat kejadian jatuhnya pesawat Air Asia, Desember yang lalu. Puji Tuhan, kami mendarat dengan selamat walaupun memang sangat mengerikan di atas.

Felix sangat senang dengan trip ini, bahkan dengan antusias cerita ke missnya di daycare mengenai liburannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar