Minggu, 11 Oktober 2015

Bless to be Blessed

Motto Bless to be blessed adalah salah satu moto kelompok sosial di Surabaya yang punya agenda rutin berbagi ke Panti Asuhan, bagi makanan ke orang di pinggir jalan dll. Saya pribadi tidak pernah bergabung dalam kelompok tersebut, tetapi adik saya pernah terlibat di dalamnya. Saya bukan mau promosi atau ada tujuan lain dengan kelompok ini. Saya hanya ingin bercerita tentang berbagi.

Sebagai makhluk sosial kita juga harus berbagi. Entah mengapa tiba-tiba saya ingin berbagi, awalnya saya kepikiran mau jumpstreet, semacam bagi makanan jadi/ nasi bungkus ke pemulung dll. Ide sudah saya lontarkan tapi tampaknya hubby kurang setuju, ya sudah diurungkan niatnya.

Mungkin memang sudah Tuhan atur di akhir September ada pesanan kue dalam jumlah yang cukup banyak untuk syukuran atas kelahiran anak / man yuek / 1 bulan sehingga ada rejeki lebih dan di saat yang bersamaan KTM sedang mengumpulkan dana untuk baksos untuk Pare (daerah di Kediri) dan juga ada salah satu guru SD saya yang juga sakit dan butuh dana dan teman-teman se-alumni juga sedang mengumpulkan dana untuk beliau.

Saya hanya mau berbagi cerita bahwa pada saat Tuhan sudah menetapkan, Tuhan juga memberi dorongan pada saya untuk berbagi dan Tuhan juga menyediakan rejeki yang harus saya bagikan, dan Tuhan juga sudah menyediakan pada siapa saya harus berbagi. Tuhan sudah mengatur jalan hidup setiap kita dengan indah, mungkin buat kita tidak enak tetapi pasti indah pada akhirnya. Walaupun saya harus begadang 2 malam di saat yang lain libur Idul Adha untuk memenuhi pesanan tetapi saya bahagia.

Beberapa orang heran dengan apa yang saya lakukan bekerja di pagi hari, lalu urus rumah dan anak dan di malam hari terkadang (tidak setiap hari lho ya, kalau setiap hari saya sudah pingsan duluan) harus begadang untuk buat kue. Bukan mengenai nilai uangnya, dan saya pun bertanya-tanya apa yang membuat saya senang terima pesanan dan mengerjakannya di malam hari, dan baru saya sadari ternyata pada saat itu saya memiliki “me time” tidak ada yang mengganggu hanya saya dengan kesibukan saya. Memang saya kurang suka ke salon seperti para wanita lainnya atau shopping dan ngerumpi, bahagia  itu sederhana.

Tuhan memberi kita rejeki, mari kita juga menjadi saluran berkat untuk orang lain.


Berbagi itu indah dan membahagiakan  dan berbagi juga tidak akan membuat kita kekurangan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar