Kamis, 22 Oktober 2015

Sudden Trip to Parakan

Tanggal 14 September 2015 yang lalu tepat hari senin kami sekeluarga menerima berita duka. Sedari pagi jam 7.30 HP berdering terus tetapi karena sedang sibuk siapkan Felix berangkat kami tidak mengangkat telponnya. Begitu saya sampai di kantor, dalam perjalanan menuju ruangan, ada telpon lagi menginformasikan bahwa mama mertua saya meninggal dunia, saat menerima info saya jujur sangat kaget dan sempat bingung, karena papa mertua di Parakan seorang diri sedang 3 anaknya merantau semua dan jaraknya jauh sehingga untuk mencapai rumah butuh waktu lama, belum lagi Parakan yang tidak dapat dijangkau dengan Pesawat terbang maupun kereta api. Yang ada di pikiran saya adalah Eko harus segera pulang dan menemani papanya mengatur segala sesuatunya, apalagi Eko adalah anak cowok satu-satunya dan anak pertama. Singkat cerita Eko berangkat sendiri dengan driver dan dia yang pertama sampai rumah sekitar jam 11.30 malam. Sedangkan saya dan Felix berangkat sore sekitar jam 4 bersama sahabat (baca saudara: Ria dan mbak Ira) bersama driver. Kami sempat menginap di Magelang hanya untuk istirahat dan sampai di rumah duka sekitar pkl 11 siang.

Acara tutup peti ditunda beberapa jam, yang seharusnya jam 10 pagi ditunda ke jam 2 siang menanti adik yang dari Bali. Singkat cerita semua anak berkumpul di rumah termasuk para cucu. Jujur ini adalah  perkumpulan semua keluarga tanpa mama setelah 2 tahun tidak berkumpul, karena pada saat adik paling kecil menikah keluarga kecil saya menginap di hotel. Pantas saja mami saya sering berkata bahwa kita bisa lengkap berkumpul saat ada yang meninggal atau menikah.

Mama dimakamkan pada hari Rabu tgl 16 September 2015 di pemakaman di Parakan, pemakaman satu-satunya tampaknya di mana banyak para leluhur yang sudah dimakamkan di sana dari Kong Co (kakek buyut, maaf kalo salah ketik) bahkan atasnya lagi.

Kami di sana sampai 7 hari mama meninggal, sambil Eko urus surat kematian untuk cuti di kantor dan membantu Papa menyelesaikan berbagai administrasi. Saya lebih banyak menemani Felix di rumah. Karena seminggu kumpul, Felix jadi akrab dengan sepupunya si Galuh. Dan tampaknya Felix sangat menikmati di Parakan karena banyak mainan, maklum toko mainan, ada teman bermain (kalau di rumah dia seorang diri) dan rutinitas yang berbeda, semua serba terburu-buru di Surabaya.

Satu hal yang mau saya bagikan, ini pengalaman dari mami saya dan mama mertua,  mereka kira-kira 2 minggu sebelum meninggal sama-sama rajin banget telpon anaknya minta anaknya pulang. Mungkin sudah firasat, tetapi tidak dapat mengungkapkan. Dasar manusia, dengan berbagai alasan kami tidak pulang dan tidak ada pikiran bahwa akan dipanggil Tuhan dalam waktu dekat. Kami sendiri rencana pulang saat natal besok. Bila orang tua memanggil kita untuk pulang, ada baiknya kita pulang dan sekedar menyampaikan salam, kita  tidak tahu apakah akan menjadi yang terakhir atau tidak, semua misteri Ilahi.

pemandangan di depan kamar, sebelum pulang surabaya
rukun nonton youtube bersama sepupu Galuh
Kami kembali ke Surabaya hari minggu sore dan kami bermalam di daerah Tuban agar Eko dan Felix bisa istirahat. Kami hanya pindah tidur saja dan paginya kembali melanjutkan perjalanan ke Surabaya. Kami ambil kamar yang paling bagus, ada bath tub agar Felix bisa main air. Karena capek ada barang ketinggalan, tetapi pegawai hotel baik, saat kami telpon mereka mau kembalikan hanya dengan bayar ongkir. Walaupun bukan hotel berbintang tetapi pelayanan mereka bagus, sayangnya saya lupa namanya.

aquarium di lobby hotel
Perjalanan ke Surabaya via Pantura  dari Tuban begitu gersang dan resto pada tutup sehingga sarapan Felix hanya Pop Mie di salah satu indomaret. Puji Tuhan semua lancar sampai rumah.

Refleksi untuk saya pribadi adalah, pada saat di persemayaman dan di pemakaman jumlah orang yang datang untuk memberi penghormatan terakhir baik pada saat mama maupun mami saya meninggal banyak sekali. Artinya beliau memiliki kesan yang baik dan cukup mendalam bagi mereka yang hadir. Semoga kelak saat saya meninggal juga kesan baik yang ada bagi orang-orang di sekitar saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar