Sabtu, 30 September 2017 kebetulan saya sedang off kerja,
dan tidak ada orderan, jadi untuk sedikit menebus kesibukan di bulan September
yang hamper setiap weekend ada orderan aneka kue dan masakan, saya ajak Felix
liburan ke Bhakti Alam, Pasuruan.
Well, sebenarnya saya ada 2 pilihan: Bhakti Alam, wisata
edukasi mengenai perkebunan di Pasuruan, kebub the lawang, dan air terjun
Dlundung, Pacet, keduanya berjarak sama dari rumah, sekitar 50 km, tetapi saat
menawarkan pada Felix dia memilih ke Bhakti lam so cuss ke sana.
|
Wefie di kereta |
Setelah sarapan kami berangkat sekitar jam 8.30 dari rumah
dan karena perjalanan yang jauh dia bosan dan berulang kali complain bertanya
kapan nyampe, masih jauh, dllsb, tapi akhirnya bias tidur juga. Waktu tempuh
sekitar 1,5 jam. Tiba di tempat langsung beli tiket, per orang Rp 45.000,- dan
jangan lupa dilarang membawa makanan dan minuman dari luar. Tiket sudah termasuk
jus buah dan susu sapi yang akan dibagikan di dalam.
Setelah membeli tiket, langsung masuk ke area melewati
jembatan gantung, sayang air sungai sedang kering sehingga rasa melewati
sungainya kurang. Lalu tiba di drop point tempat tunggu kereta yang akan
mengantar keliling, nah di sini ada yang jual gulali, permen kuno yang
dibentuk-bentuk, saya aja belum pernah makan, tetapi saya juga tidak membeli,
karena takut lihat pewarnanya.
|
Taman air mini |
Setelah kereta tiba, tujuan pertama adalah di olahan susu
sapi, di sini ada jual susu pasteurisasi, yogurt, permen susu, kerupuk susu dan
keju mozzarella, di sini ada pembagian tester yogurt. Hanya sebentar kami di
sana lalu lanjut ke greenhouse, sejenis rumah kaca untuk membiakkan tanaman,
dan kebetulan yang dibiakkan hanya seledri. Pembiakannya secara hidroponik,
menggunakan air mengalir yang dilengkapi nutrisi (tanpa penggunaan tanah,
sehingga sayur bersih). Di area green house ada petugas yang menjual salad
buah, dan ada tester buah melon Langkawi di sini.
|
Kolam pasir |
Perjalanan lanjut lalu kami melewati beberapa greenhouse
yang menanam golden melon langkawi yang warnanya kuning dengan daging buahnya
yang teksturnya renyah, Dan ini adalah satu-satunya buah yang dikembangkan di
sini, walaupun ada total 30 jenis tanaman buah di tempat ini. Dan perjalanan
lanjut ke warung Jowo, semacam took oleh-oleh ayng menjual aneka kripik:
keripik pisang, singkong, kentang, dan minuman tradisional seperti: sinom dan
beras kencur. Ada tester nya juga lho.
Perjalanan lanjut lagi ke atas, ke akhir perjalanan, dan
sebelumnya tampak kolam air mini, jangan dibayangkan kolam renang ya. Jadi ini
hanya taman bermain dengan air. Lalu kami dilewatkan ada fasilitas cottage dan
bangsal bila mau menginap di sana. Lalu kami dipersilahkan turun dan menikmati
jus buah (kebetulan kami mendapatkan jus semangka). Di area ini ada kebun bunga
yang cantik dan ada kolam ikan. Dan karena sudah tertarik dengan bermain air,
kami sama sekali tidak ambil foto di sini, padahal bagus sekali tempatnya. Di
area ini ada toko oleh-oleh yang menjual pernak-pernik, ada toko mainan anak,
dan ada toko buah.
Di perhentian terakhir ini, ada juga arena untuk sewa ATV,
tapi kami tidak main juga sih. Ada lapangan kuda mini dengan desain seperti
ranch ala koboi di Amerika, yang bila mau naik kuda harus bayar Rp 25.000. Ada
juga kolam angsa dan mini farm dengan kelinci, kambing dan sapi di dalamnya.
Di arena taman mini ini, di desain tampak seperti penampilan
istana, dan ada kolam pendek, sekitar kedalaman 20 cm, sehingga orang tua tidak
perlu khawatir untuk anak-anak, yang perlu dikhawatirkan adalah bila ada
terbentur saja. KOlam ini mengelilingi taman air. Taman airnya ada beberapa
mainan seperti ayunan dan perosotan dengan semprotan air di mana-mana. Dan
Felix lebih suka main di kolam air yang dangkal dari pada main di taman air.
Kami main air hanya sekitar 1 jam saja dan lanjut ganti
pakaian dan makan. Makan semacam pujasera dengan harga yang cukup terjangkau
sekitar Rp 20-35.000/porsi dan ada pembagian susu gratis. Dan setelah makan,
kami pulang.
Walaupun jalan-jalan kami singkat, semoga berkesan.